Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 321 - Bab 330

1284 Bab

320. Part 16

“Dewi... Kau tidak apa-apa""Monyet tua muka kuning!" bentak Dewi Kematian dengan dada naik turun lebih cepat." Apakah kau sudah terlalu bodoh untuk melontarkan pertanyaan itu! Minggir! Manusia setan berpunuk itu harus membayar perbuatannya!"Usai membentak dan mengalirkan tenaga dalamnya, Dewi Kematian tegak berdiri. Matanya menatap angker ke arah si Pembawa Mayat yang juga tak kalah angkernya saat membalas tatapan itu.Detik itu pula Dewi Kematian yang tak menyangka kalau dia dibikin ambruk dengan sekali gebrak, segera menerjang. Melipat gandakan tenaga dalamnya dan menggebah dengan teriakan keras."Terimalah ajalmu!"Bersamaan dengan gebrakan Dewi Kematian, si Pembawa Mayat hanya mendelik saja. Tiba-tiba saja digerakkan kedua tangannya di atas kepala. Dan tiba-tiba tangan kirinya yang memegang kitab usang seperti mengalirkan darah diletakkan sejajar dengan punggung. Tangan kanannya diputar ke bawah dan bagai disentakkan, dijulang ke atas.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

321. Part 17

Lalu serunya dengan kedua tangan dilipat di dada, seolah menutupi payudaranya yang montok yang menerawang dari balik pakaian hijaunya yang tipis, "Yang kau hadapi adalah hanya dua manusia dungu itu, yang sudah tentu akan dengan mudahnya kau taklukkan! Mengapa sekarang kau tidak buktikan ucapan kosong mu itu kepadaku, hah!”Di balik semak belukar, diam-diam si pemuda dari Sungai Ular membatin, "Luar biasa. Hebat sekali lelaki berpunuk yang mengaku berjuluk si Pembawa Mayat. Kemunculannya untuk mendapatkan Kitab Pembangkit Mayat dikarenakan menginginkan kekasihnya yang telah mampus itu dihidupkan kembali, nampaknya akan menjadi kenyataan. Ini sangat berbahaya sekali. Bila mayat kekasihnya itu berhasil dihidupkan kembali, tak mustahil gelombang kejahatan di rimba persilatan ini semakin tinggi. Apalagi, dia memiliki dendam pada Eyang Gledek. Tak mustahil hanya Eyang Gledek saja yang bisa menghentikan sepak terjang manusia celaka itu.Terbukti, kekasihnya yang telah m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

322. Part 18

"Gila! Ilmu apa itu?" Manusia Mayat Muka Kuning melongo penuh kekaguman namun juga kebencian. "Dan dua gebrak lagi, perempuan berbaju hijau tipis menerawang itu pasti akan mampus! Bagus, kita tak perlu menurunkan tangan!" seru si perempuan bercadar dengan wajah tegang namun penuh dengan kepuasan. Wrrr! Serangkum angin dingin mengarah pada wajah Dewi Samudera Biru. Akan tetapi, perempuan ini masih bisa menghindari dengan jalan melompat ke samping. Tetapi tubuh si Pembawa Mayat yang menyusur tanah tanpa ada hambatan dari punggungnya yang berpunuk, menggebah kembali. Lebih aneh dan dahsyat. Dalam dua gebrakan, berikutnya, serangan anehnya yang mengandung kekuatan dingin itu, menghantam kedua kaki Dewi Samudera Biru. Des! Des! Mendadak saja kedua kaki perempuan berbaju hijau tipis ini tak bisa digerakkan. Kaku bagai terendam di sungai es selama tujuh hari tujuh malam. Akibatnya, perempuan ini ambruk dengan pekikan keras. Tanah di mana tubuhnya amb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

323. Part 19

Kepala si Pembawa Mayat tiba-tiba menegak. Kedua matanya yang masuk ke dalam kini terbeliak menyiratkan keheranan sekaligus kegusaran. Kendati masih bersuara dingin, namun getaran dalam suaranya sangat terasa, "Kau bilang dia tewas" Siapa yang mencabut nyawanya?" "Malaikat Gledek!" "Manusia celaka itu lagi! Akan kubalas seluruh dendam yang telah mengalir dalam setiap darahku!Perempuan jelita, kemunculanku bersama kekasihku itu selain untuk mencari Kitab Pembangkit Mayat yangbisa menghidupkan kembali kekasihku, juga untuk membalaskan dendam kepada Malaikat Gledek!" "Jangan membual!" "Sulit untuk menerangkan sekarang karena Tengkorak Darah sudah mampus! Tetapi, aku tak akan menyakiti muridnya! Dengar baik-baik, kita orang sesama! Kau harus memanggilku Guru! Tetapi, persetan dengan panggilan itu!" Lalu tanpa mempedulikan wajah Dewi Kematian yang membesi dengan pandangan tajam dan hati diliputi kebimbangan mendengar kata-kata orang, lelaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

324. Part 20

"Aku tidak tahu apa maksud lelaki berpunuk itu sepertinya hendak mengusap wajah kekasihnya dengan tangan kanannya yang seperti mengalirkan darah. Tetapi aku yakin, cara itulah yang akan bisa membangunkan mayat kekasihnya. Hanya saja, hamparan angin yang dihempaskan tangan kanannya yang seperti berdarah itu mengeluarkan bau lebih busuk dari mayat kekasihnya!" rutuk Manggala dalam hati dan memandang tak berkedip pada lelaki berpunuk yang sudah bangkit kembali dengan tatapan angker."Bila melihat kehadirannya yang sangat cepat itu, aku yakin nampaknya pemuda buta ini sejak tadi berada di sini. Dia tentunya memiliki ilmu peringan tubuh yang tinggi, karena aku tak menangkap gerakannya kalau memang dia berada di sini." Usai membatin begitu, lalu dengan garangnya si Pembawa Mayat membentak, "Orang buta mencari mampus! Urusan apa kau mengganggu kerja ku, hah!”Manggala cuma tersenyum saja. Namun di balik senyumnya, dia agak tegang juga. Terutama, ketika dirasakan dadanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

325. Sepasang Pemburu Dari Neraka

SATU sosok tubuh bergerak secepat angin. Melewati semak belukar, melewati jalan berliku penuhpohon, tanpa satu gangguan sedikit pun juga. Dari caranya bergerak itu menandakan orang yang berlaribukan orang sembarangan. Tak lama kemudian, di sebuah tempat yang agak terbuka dan terdapat beberapa buah batu besar dan pepohonan tinggi, orang yang bergerak tadi menghentikan larinya. Tak ada tarikan napas terengah. Tak ada keringat yang menetes."Setan alas! Ke mana lagi harus kutemukan manusia celaka berjuluk Iblis Mara Kayangan itu?" makinya dengan suara sedikit nyaring, menandakan dia seorang perempuan. Lalu si perempuan menekuk wajahnya yang telah dipenuhi keriput. Mengusap-usap kondenya dengan sikap sayang."Kata si Manusia jelek yang suka marah-marah, mengatakan Iblis Mara Kayangan kemungkinan sedang menuju ke Gunung Siguntang! Apakah aku harus segera menuju ke sana pula?"Perempuan tua berkonde yang tak lain adalah Dewi Pedang mendengus berulang-ulang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

326. Part 2

Tanpa banyak cakap lagi, si nenek berkonde sudah mengangkat sebelah tangannya. Akan tetapi, saat itu juga segera diturunkan. Kepalanya ditolehkan ke kiri. Dua tarikan napas kemudian, ditolehkan kepalanya, pada Dewa Pemarah yang juga sedang mengarahkan tatapannya ke arah kiri."Setan pemarah! Apakah kau memikirkan hal yang sama denganku!” sentak Dewi Pedang seperti melontarkan pertanyaan aneh."Kalau kau juga memikirkan hal yang sama, tentunya dugaan kita juga sama siapa orang yang datang ini?" seru Dewa Pemarah, tetap dengan suara menyentak."Yang satu menebarkan aroma harum luar biasa. Yang satunya lagi, mengeluarkan bau yang cukup menyengat! Siapa lagi kalau bukan.... Hhh! Manusia Mayat Muka Kuning! Sekian lama kucari dan rasanya akan kujumpai saat ini juga! Akan ku potek-potek leher celakanya!""Jangan banyak omong! Dari angin yang membawa bau keduanya, rasanya sudah berjarak sekitar lima, puluh tombak! Apakah kau akan menunggu mereka di sini!&rd
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

327. Part 3

Dewi Pedang menghentikan niatnya untuk menghabisi nyawa Manusia Mayat Muka Kuning yang kini tergolek dengan mulut dan hidung mengeluarkan darah. Dengan gerakan aneh, mencelat lebih dulu ke atas dan mengirimkan serangan balasan, Dewi Pedang membuat Dewi Kematian yang Justru terpekik keras. Wajahnya tegang dengan napas memburu. Masih untuk perempuan bercadar sutera itu masih bisa meloloskan diri. Bila terlambat satu kejapan saja, tak urung punggungnya akan bolong dan nyawa seketika melayang.Bergulingan Dewi Kematian dengan wajah pias. Dan segera berdiri tegak dengan napas turun naik. Dewi Pedang menghentikan gerakannya. Menoleh dan menatap tajam pada Dewi Kematian."Beberapa bulan lalu, kau telah mencari penyakit mencampuri urusanku dengan lelaki tua muka kuning! Bahkan, Siluman Buta pun telah campur tangan pula. Entah di mana manusia sesat itu berada sekarang! Perempuan bercadar, terpaksa nyawamu akan ku cabut hari ini juga karena kau telah dua kali mencampuri urusan k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

328. Part 4

"Kalau begitu.... Anak muda! Katakan, apa hubunganmu dengan Raja Siluman Ular Putih dan Malaikat Gledek!” sentak si Pembawa Mayat dengan sepasang mata dijerengkan angker ke arah Manggala."Aku tahu kalau manusia berpunuk ini mempunyai dendam pada Eyang Gledek. Terus terang, sampai saat ini aku belum pernah melihat bagaimana wujud dan rupa Eyang Gledek. Tetapi, untuk menjawab pertanyaan lelaki tua berpunuk ini nanti dulu ku lakukan" kata Manggala dalam hati.Lalu katanya, "Lelaki tua berpunuk! Pertanyaanmu sungguh aneh" Aku tidak mengenal orang yang kau sebutkan tadi? Bagaimana mungkin aku bisa menjawab? Dan yang mengherankan aku, bagaimana kau bisa menghubungkan diriku dengan orang yang tidak kau kenal? Jangan-jangan, Ini otakmu bukan di kepala! Tetapi di punuk mu!""Anak muda.... Aku masih bermurah hati bila kau menjawab pertanyaan ku! Paling tidak, tunjukkandi mana berada! Kau tidak bisa membohongiku, kilatan lidah petir yang ada di tongkatmu itu a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

329. Part 5

Manggala yang bermaksud menggagalkan keinginan si Pembawa Mayat, langsung mencelat ke muka dan sebelumnya mengirimkan satu tendangan kaki kanan yang kuat kepada Dewi Samudera Biru, hingga perempuan berambut keperakan itu tidak menghalangi keinginannya. Tulang Ekor Naga Emas di tangan kanannya digerakkan dari atas ke bawah, siap menghantam rengkah kepala si Pembawa Mayat! Lelaki berpunuk itu nampak tak bergerak sama sekali dari tempatnya. Seolah tak merasakan angin yang dikawal oleh hawa dahsyat panas itu mengarah padanya. Namun satu sentakan luar biasa terjadi....Wusss!Gelombang angin yang menebarkan bau sangat busuk menghampar deras, cepat dan begitu tiba-tiba.Des! Des!Tubuh pemuda dari Sungai Ular yang baru saja mengayunkan Tulang Ekor Naga Emas, mencelat lima tombak ke belakang ketika dua buah hantaman masuk pada pusaran angin yang ditimbulkan oleh Tulang Ekor Naga Emas.Tubuhnya jatuh terduduk yang sebelumnya muntah darah saat terpental tad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status