Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 301 - Chapter 310

1284 Chapters

301. Part 15

Puluhan bunga api yang dilepaskan Dewi Kematian meletup terhantam sinar keperakan si nenek. Dewi Kematian terkesiap dan keluarkan pekikan kaget, ketika si nenek tiba-tiba sudah mencelat dengan kedua tangan membentuk cakar. Sukar bagi Dewi Kematian hindari serangan itu. Cepat ditekuk kedua tangannya dan digebah ke depan.Pyaaarrr!Sambaran cakar Ratu Harimau Putih tertahan gebahan Dewi Kematian. Tetapi karena dilakukan secara mendadak, tenaga Dewi Kematian agak berkurang. Akibat benturan itu tubuhnya terasa kesemutan dengan napas sesak. Di lain kejap, tubuhnya terpental ke belakang. Menghantam sebuah pohon yang langsung tumbang.Di seberang, Ratu Harimau Putih hanya terjajar beberapa tindak ke belakang. Namun paras si nenek yang berusia lanjut itu dan merupakan kakak seperguruan Dewi Samudera Biru langsung berubah. Dirasakan sekujur tubuhnya panas laksana dipanggang. Dadanya berdebar keras."Jelas perempuan bercadar itu bukan orang sembarangan. Pukulannya
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

302. Part 16

Dewi Kematian membenarkan kata-kata orang tua muka kuning. Lalu katanya."Kita susul Ular sialan itu! Kalau memang di punggungnya bukan Si Buta dari Sungai Ular, pasti dia sedang menuju pada tuannya. Paling tidak, dia bisa membawa kita pada Si Buta dari Sungai Ular."Manusia Mayat Muka Kuning menyentak. "Bagaimana dengan orang-orang itu?""Untuk saat ini, kita biarkan saja! Mereka toh tak akan mampu bertahan lama! Mereka telah luka parah, ditambah lagi akibat ilmuku tadi. Kalau tak ada yang menolong, mereka bisa mampus!""Tetapi... gadis itu...."Dewi Kematian menoleh. Sepasang mata di balik cadar melotot tajam. Suaranya dingin, penuh tekanan."Orang tua sialan! Apakah kau sudah tak berselera lagi denganku, hah?"Manusia Mayat Muka Kuning mendengus gusar."Tadi pun kau menginginkan pemuda itu!""Urusan sudah selesai! Aku yakin, tak lama kemudian orang-orang sialan itu pasti akan mampus! Terutama nenek jelek berbaju dari
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

302. Part 17

Si nenek akhirnya setuju dengan syarat agar Dewa Pemarah jangan menyentuh 'benda antik' di dadanya. Tetapi mengobati luka dalam di bagian dada itu sangat sulit bila tidak menyentuh 'benda antik' si nenek. Mau tak mau tangan Dewa Pemarah pun menyentuhnya.Wajah si nenek berkonde berubah. Kegusaran melanda dan langsung keluar sumpah serapahnya. Tetapi, orang tua yang berjuluk si Dewa Pemarah yang tak pernah tersenyum dan berkata lembut itu, lebih gila lagi marahnya."Urusan kau mau hajar aku atau tidak urusan belakangan! Lebih baik kita cari Dewi Samudera Biru!" Kata si Dewa Pemarah menjawab perkataan Dewi Pedang. Saat berbicara, kedua matanya yang masuk ke dalam bagai hendak loncat keluar."Orang tua sialan! Rupanya kau mau alihkan keinginanku itu dengan mengatakan tentang Dewi Samudera Biru! Lancang mulut, lelaki tua jelek! Ayo, berdiri! Sinikan kepalamu biar kuhajar sampai pecah!" Sentak Dewi Pedang."Sontoloyo! Bicara seenak udel mu saja! Kau nanti yang
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

303. Part 18

"Kurang ajar kau!" Potong Dewi Pedang sewot, sementara Dewa Pemarah cuma keluarkan dengusan. Kendati demikian, lelaki berkuncir itu suka sekali mendengar kata-kata Manggala. Karena pada dasarnya, dia memang mencintai Dewi Pedang sejak masih muda.Mungkin karena keduanya punya sifat keras kepala dan suka marah-marah, jadinya sulit membina hubungan satu sama lain."Jangan gusar begitu, Guru. Aku yakin, Guru suka mendengar lakon picisan macam begini," Kata Manggala lagi, tak peduli wajah Dewi Pedang sudah mengkelap. Tetapi ketika dilihatnya gurunya itu hendak mengibaskan tangan kembali, buru-buru dia berkata."Sudahlah, Guru. Urusan kau mau atau tidak pada kakek itu urusan belakangan. Pokoknya....""Sontoloyo!" Potong Dewa Pemarah keras. "Kalimat itu adalah kalimat kesukaan ku!"Manggala tertawa terbahak-bahak. Apa yang barusan dikatakannya itu memang bermaksud mengejek si Dewa Pemarah yang kerap kali segala sesuatunya dibilang urusan belakangan.
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

304. Part 19

TITIK-TITIK embun masih menggenang di dedaunan. Sinar surya mulai merambah persada. Langit cerah tanpa timbunan awan. Satu sosok tubuh berpakaian kulit ular bergerak cepat dari satu tempat ke tempat lain. Dan berhenti di sebuah ladang yang dipenuhi dengan bunga-bunga. Tempat itu dikenal dengan nama Ladang Ribuan Bunga.Si pemuda yang tak lain Si Buta dari Sungai Ular adanya, memandang ke seantero tempat "Tempat yang sangat indah. Ditumbuhi bunga liar yang seperti terawat. Ingin rasanya aku berlama-lama di tempat ini. Tetapi sayangnya, aku harus meneruskan langkah. Sialan betul! Ke mana aku harus mencari jejak Iblis Mara Kayangan atau Dewi Samudera Biru? Apakah...."Tas!Tak ada angin yang menderu mencurigakan, tak ada bayangan yang aneh, mendadak saja tubuh si pemuda meregang kaku. Detik kemudian, tubuhnya jatuh berlutut."Gila! Mengapa aku jadi bersikap seperti ini? Aneh! Padahal tak ada angin tak ada hujan. Lebih aneh lagi kalau tubuhku tidak bisa diger
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

305. Rahasia Masa Lalu

RATU HARIMAU PUTIH yang dibawa lari dan kini diletakkan di atas rumput sebuah lembah yang berjarak ratusan tombak dari Ladang Ribuan Bunga oleh Nandari dan Wisnu, keadaannya makin bertambah parah. Nenek berbaju dari kulit harimau namun berwarna putih itu berkali-kali terbatuk. Dan setiap kali terbatuk selalu mengeluarkan darah. Suaranya semakin lama bertambah melemah. Dengan penuh kecemasan, Nandari menatap Wisnu yang sudah berusaha mengobati Ratu Harimau Putih tetapi gagal."Apa yang harus kita lakukan, Kang?" Tanyanya pelan. Wisnu menggelengkan kepalanya."Aku tidak tahu lagi. Segala usaha sudah kulakukan, tetapi tak membawa hasil yang bagus. Keadaan Ratu Harimau Putih lebih parah dari kita. Pertama dia sudah terkena hajaran Manusia Mayat Muka Kuning. Kedua, ia tergempur ilmu 'Tepukan Cabut Sukma' Dewi Kematian. Kita masih beruntung bisa hentikan rasa sakit di telinga yang menggetarkan seluruh urat darah. Aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan lagi, Nandari."
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

306. Part 2

Yang dipanggil barusan terkejut. Nandari lebih dulu pulih dari keterkejutannya dan berlari menyongsong si gadis yang berteriak tadi dengan wajah cerah dan sepasang mata berkaca-kaca. Keduanya berpelukan. Sungguh, keduanya bukan saudara kembar, bukan pula adik kakak, tetapi wajah keduanya hampir serupa benar. "Andini... bagaimana keadaanmu?" "Baik-baik saja. Kau sendiri?" "Setengah mampus aku cemas memikirkan keadaanmu." Andini tertawa, tetapi jelas menutupi rasa harunya karena bertemu kembali dengan kedua saudaranya. "Jangan pura-pura. Bukankah kau malah senang ada kesempatan berdua-dua dengan Kang Wisnu?" Nandari mencubit pipi gadis yang hanya lima bulan lebih muda darinya. "Kau memang nakal." "Seharusnya kau berterima kasih kepadaku," Kata Andini sambil tertawa. Nandari hendak menjawab godaan Andini tadi, tetapi mulutnya langsung terkancing rapat begitu terdengar teriakan dari si gadis yang tadi berdiri di sisi Garaga
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

307. Part 3

"Tetapi, Kang...,"Suara Andini cemas. Manggala menarik napas pendek Lagi-lagi dia tak mengerti mengapa ada sesuatu yang terasa bergetar melihat tatapan dan mendengar suara cemas gadis di hadapannya ini. Tetapi segera ditindihnya."Andini.. jaga dirimu baik-baik.""Kang Manggala...."Manggala tak menghiraukan kata-kata Andini. Dia segera melompat naik ke punggung Garaga. Tapi ;“Tunggu, Tuan Pendekar..” Sebuah suara lembut mengurungkan niat Manggala untuk meninggalkan tempat itu. Tubuhnya berbalik menghadap ke arah asal suara yang ternyata berasal dari Ratu Harimau Putih.Dengan dibantu muridnya yang tinggal seorang, Marbone. Ratu Harimau Putih minta dibawa mendekat ke arah Manggala. Entah apa yang dilakukan Ratu Harimau Putih yang berada dihadapan Manggala, tampak menatap ke arah wajah Manggala dan menatapnya dalam. Cukup lama hal itu dilakukan oleh Ratu Harimau Putih hingga bukan saja mengherankan Manggala, tapi juga mengherank
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

308. Part 4

“... Gusti Prabu Maharaja Samudera mengatakan kalau anak yang dibawanya adalah titisan dewa petir karena saat Gusti Prabu Maharaja Samudera menemukan Gusti Pangeran ditengah-tengah Samudera, di dada Gusti Pangeran telah ada rajah petir” ucap Ratu Harimau Putih mengakhiri ceritanya.Manggala kini telah mengerti semuanya, hanya satu hal yang masih membuatnya penasaran. Raja Samudera, ayah angkatnya menyebut dirinya sebagai Titisan Dewa Petir dan Eyang Gledek juga menyebutnya sebagai Putra Petir. Tapi bagi Manggala, tak mungkin dirinya ada didunia ini begitu saja tanpa ada kedua orangtuanya. Hal ini sedikit bertentangan dengan akal logika Manggala, tapi untuk sementara Manggala harus menepis semua rasa keingintahuannya itu, karena ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu tentang Kanjeng Permaisuri. Manggala sungguh tidak menyangka kalau orang yang selama ini telah Manggala anggap sebagai ibunya sendiri adalah dalang dibalik semua rencana pembunuhan atas dirinya. S
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

309. Part 5

Rasa kecewa melihat pemuda yang dicintainya bersama gadis lain, memaksa gadis itu untuk mencari pelampiasan rasa kesalnya. Sepasang mata bagusnya menyipit dalam, tanda dia tak suka kedatangan kedua orang itu.Jubah Mambang, lelaki tua berambut pendek itu hanya tersenyum menyeringai. Tangan kirinya bergerak-gerak mengelus tangan kanannya sendiri. Sementara sepasang matanya yang berwarna kelabu dan menjorok ke dalam terbeliak lebar memandang pada Ayu Wulan dari bawah ke atas. Dan berhenti di bagian dada yang membuat wajah Ayu Wulan memerah, penuh kemuakan.Sementara si Jubah Setan hanya mengusap-usap dagunya saja sambil menelan liurnya. Masih menatap ke depan dia mendesis dalam hati."Ada kelinci kesasar rupanya. Telah lama tak ku nikmati lagi tubuh perempuan kecuali Ratu Tengkorak. Sayangnya, perempuan yang berjuluk Ratu Tengkorak itu telah tewas. Ah, setelah beberapa tahun berada dalam perjalanan mengasyikkan, menikmati surga dunia secara sembunyi-sembunyi, semu
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status