Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 281 - Chapter 290

1284 Chapters

281. Part 13

Sementara itu Dewi Samudera Biru menyunggingkan senyum, tanpa kurang suatu apa."Apakah tak salah Ratu Harimau Putih mengutus kalian untuk mendapatkan Kitab Pembangkit Mayat ini? Lebih baik pulang. Katakan padanya, suatu saat aku akan muncul untuk mencabut nyawanya bila urusanku di sini telah tuntas." Kata Dewi Samudera Biru dingin, penuh ancaman.Dua dari Tiga Pengiring Ratu tak menghiraukan ancaman barusan. Mereka segera melompat menghampiri temannya pertama. Mereka tahu, lawan bukan orang sembarangan. Namun tekad sudah dipacu. Mereka tak akan mundur meskipun terhalang gunung menjulang dan lautan luas.Liliane dan Fatane langsung menghentakkan kedua tangan, melepas pukulan jarak jauh setelah saling mengangguk. Gerakan mereka demikian cepat dengan tenaga dalam berlipat ganda.Dua serangan beruntun yang dilepaskan kedua dara tadi, cukup membuat Dewi Samudera Biru jadi kagok sesaat. Namun dengan cepat kedua tangannya menghentak dua kali.Pukulan sal
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

282. Part 14

Ketika hari berubah kembali menjadi pagi, Marbone masih terus berlari dengan mengerahkan segenap sisa-sisa tenaganya. Kali ini tubuhnya semakin limbung. Napasnya sudah terasa sesak sekali. Rasa tegang, sedih, dan marah bercampur menjadi satu, Yang diinginkannya sebenarnya hanya istirahat sejenak. Tetapi dia pun tak ingin seandainya Dewi Samudera Biru berhasil menemukannya.Tak mau ambil risiko yang mengerikan, Marbone terus mengayun langkahnya yang terhuyung. Padahal, seluruh persendian pada otot dan tulang penyangga tubuhnya terasa mau patah. Namun gadis itu terus memaksakan diri untuk berlari.Namun, kejap kemudian...."Oh...!"Marbone benar-benar sudah tak mampu berlari lagi. Tubuhnya tahu-tahu ambruk di atas rumput di sebuah lembah."Fatane... Liliane... maafkan aku...," Desahnya parau dengan tubuh benar-benar tak kuasa untuk bangkit lagi. Terbayang bagaimana kematian Fatane yang menyedihkan. Dan yang lebih menggiriskan hatinya, Liliane berkorb
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

283. Part 15

Disertai sumpah serapah, perempuan berbaju hijau lumut tipis itu membuang tubuhnya. Setelah tubuhnya tegak kembali, Dewi Samudera Biru makin mengkelap. Karena semburan api berkekuatan raksasa yang siap menghajar tubuhnya tadi dilakukan oleh ular raksasa tadi."Setan betul! Kau ingin mampus juga, Ular?!" Dengusnya sambil mengalirkan tenaga dalam.Seketika kedua telapak tangannya membersitkan sinar putih bening. Garaga yang tadi menggagalkan maksud dari Dewi Samudera Biru, kini telah ada dihadapan sang Dewi.Ular yang besarnya kurang lebih empat kali batang kelapa, menegakkan kepala. Seolah dia tahu apa yang dikatakan Dewi Samudera Biru.Sebenarnya, Garaga tak sengaja berad di lembah itu tadi ular kemerahan, seolah tahu kalau seorang anak manusia berada dalam ketidak berdayaan. Sementara, anak manusia lainnya siap menurunkan tangan maut. Ular yang memiliki naluri tinggi itu tahu kalau keadaan tak memungkinkan bagi gadis berbaju putih dengan ikat pinggang wa
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

284. Part 16

Diam-diam si pemuda menarik napas pendek. Bisa dimengerti kalau gadis yang berhati lembut dan bersifat santun ini mengeluarkan ancaman demikian. Karena di dasar hatinya, Wisnu pun mencemaskan nasib Andini yang sampai saat ini tidak diketahui di mana rimbanya."Aku pun begitu, Nandari," Sahutnya."Aku cemas memikirkan nasib Andini. Dan aku juga akan melakukan hal yang sama bila bertemu manusia keparat berjuluk Siluman Buta itu."Gadis berpita warna biru menatap pemuda yang juga sedang menatapnya. Wajah gadis yang dipanggil Nandari bulat jelita dengan sepasang mata indah. Pakaiannya biru, cocok sekali dengan kulitnya yang kuning mulus. Di ikat pinggangnya yang berwarna merah terselip dua buah trisula. Dan yang mengherankan, wajahnya mirip Andini! Memang, kedua anak muda ini tak lain adalah murid-murid Pesanggrahan Mestika, kakak seperguruan dari Andini.Setelah terjadi pertarungan sengit untuk menumbangkan seorang dedengkot rimba persilatan yang berjuluk Si
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

285. Part 17

"Tak jadi masalah. Yang penting, keadaanmu sudah pulih kembali, Andini," Sahut Manggala yang dikenal sekarang sebagai Si Buta dari Sungai Ular sambil menatap wajah jelita di hadapannya.Sungguh mengherankan. Kini, gadis ceriwis itu bagai kehilangan seluruh sifat aslinya. Tetapi itu pasti dikarenakan merasa cemas memikirkan keadaan dua kakak seperguruannya yang diduganya telah tewas di tangan Siluman Buta."Kalau kesehatanmu telah pulih benar, sebaiknya kita meneruskan mencari Siluman Buta untuk minta keterangan mengenai kedua kakak seperguruanmu itu."Andini mengangguk. Tangannya mengepal."Kalau memang yang kuduga benar, akan kubunuh manusia keparat itu, Kang Manggala."Manggala cuma tersenyum dingin. Dia bisa ikut merasakan kemarahan gadis itu."Sudahlah, Andini... Kita harus bertindak cepat Aku masih harus menemukan Iblis Mara Kayangan. Karena, guruku tengah memancingnya menjauh entah ke mana," Kata Manggala akhirnya. Andini mengangguk.
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

286. Part 18

"Hsss! Hsss! Hsss...!"Suara keras menggelegar itu hanya dimengerti oleh Manggala. Selama bertahun-tahun hidup bersama ular-ular di Istana Raja Siluman Ular Putih, Si Buta dari Sungai Ular bisa mengerti setiap suara yang dikeluarkan ular raksasa itu."Garaga mengatakan, di mulutnya ada seorang gadis yang pingsan. Hmmm.... "Saat Garaga tiba dihadapan Manggala, dia segera membuka mulut besarnya dan satu sosok tubuh meluncur deras dari mulut Garaga.Tap!Tubuh yang dikeluarkan Garaga dari mulutnya sudah berada dalam bopongan Manggala. Manggala sambil meletakkan gadis yang pingsan itu di tanah. Sementara, Andini yang sejak tadi hanya memperhatikan buru-buru mendekatinya."Siapa gadis itu, Kang?" Tanya si gadis."Aku tidak tahu, Andini. Nampaknya dia pingsan karena kelelahan. Tetapi kulihat ada luka di punggungnya. Hmm..., lebih baik segera kuobati sekarang."Segera Manggala mengalirkan tenaga dalam ke punggung gadis itu. Perlahan
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

287. Kitab Pembangkit Mayat

MALAM makin panjang. Di langit atas sana awan hitam kian membunting. Nampaknya, sebentar lagi hujan akan turun. Di bawahnya, satu sosok tubuh ramping terus berkelebat cepat bagai tak kenal lelah membelah kepekatan malam. Sejauh lima belas tombak di belakangnya, satu sosok tubuh lain terus mengejar dengan sesekali mengeluarkan gerengan keras."Keparat! Manusia sialan itu masih mengikutiku juga! Urusan bisa jadi gawat! Tetapi nampaknya, aku bisa melakukan serangan kembali di tempat ini Hhh! Napasku sudah cukup sesak dengan segala perbuatan konyol ini! Apa boleh buat? Aku harus mencoba untuk menahannya sebelum memutuskan untuk mencari kesempatan untuk meloloskan diri. Tak ada gunanya menghadapi manusia ini bila belum tahu kelemahannya. Bahkan sepertinya dia tak kenal lelah sama sekali! Setan keparat!" Maki sosok ramping yang berlari di depan.Seketika sosok ramping yang ternyata perempuan berbaju dan berkain batik kusam itu segera menghentikan larinya. Napasnya yang seper
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

288. Part 2

"Kalau kupaksakan untuk mengalirkan tenaga dalam ini, aku akan muntah darah. Bahkan kemungkinan bisa pingsan. Tapi bila tidak cepat kutang-gulangi, tak mustahil aku akan modar! Setan keparat! Apa sampai di sini saja nyawa tuaku ini menemani jasadku?! Hhh! Masa bodo! Muntah darah hanya sakit sebentar. Aku harus berusaha untuk tidak pingsan!"Mendapat keputusan begitu, Dewi Pedang segera mengalirkan tenaga dalamnya. Rasa sesak dan sakit tak terkira, membuat wajahnya makin berkerut. Keringat sebesar biji kedelai telah bermunculan, membasahi sekujur tubuhnya. Napasnya terasa agak sesak. Tubuhnya bergetar.Dan tiba-tiba...."Huaaakkk!Darah kental hitam meluncur bagai terdorong satu kekuatan dari dalam rongga dada. Si nenek berkonde merasakan tenggorokannya sangat sakit sekali."Hoeekkk...!"Sekali lagi perempuan tua ini muntah darah. Kali ini pandangannya dirasakan agak kabur. Matanya berkunang-kunang. Getaran tubuhnya telah menjadikannya sepert
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

289. Part 3

"Jangan ngaco!"Dewi Pedang melotot."Sontoloyo! Nenek jelek! Jangan ngomong sembarangan! Kutampar mulutmu nanti!""Sialan! Beraninya kau bicara begitu padaku?! Apa kau sudah hebat, hah?!""Keparat jelek! Jangan membuatku marah!" Sergah Dewa Pemarah dengan suara menggebah."Setan belang pemarah! Apakah kau bisa bersuara sedikit lembut, hah?!" Balas Dewi Pedang melotot Selagi dua tokoh aneh kelas tinggi rimba persilatan yang sebenarnya bersahabat itu saling umbar kemarahan, mendadak saja Iblis Mara Kayangan telah mencelat disertai deru angin keras menggidikkan.Srangngng! Srangngng!"Setan, Udik sontoloyo!" Maki Dewa Pemarah sambil mencelat mundur. Hal yang sama pun dilakukan Dewi Pedang. Begitu mendarat di tanah, kedua tokoh tua ini menggebrak ke depan. Bersama-sama mereka melepas serangan dahsyat."Kaaliiaan haannyaa caarrii mattii!!" Geram Iblis Mara Kayangan, menggidikkan.Bersamaan dengan itu, mayat hidup ini membuka
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

290. Part 4

Namun sayangnya, di saat Ratu Tengkorak mendapatkan Tulang Ekor Naga Emas, muncul tokoh sesat lain yang berjuluk si Kaki Gledek. Tokoh itu berhasil merebut Tulang Ekor Naga Emas, setelah berhasil membuat pingsan Ratu Tengkorak. Namun akhirnya si Kaki Gledek tewas di tangan Dewi Kematian dengan cara licik. Sementara Tulang Ekor Naga Emas berhasil direbut kembali oleh Si Buta dari Sungai Ular. Di lain pihak, Ratu Tengkorak pun berhasil diselamatkan oleh Dewi Samudera Biru yang berhasil menancapkan pengaruhnya pada Ratu Tengkorak.Si nenek berbaju hitam panjang itu mengedarkan pandangan lagi sambil mengunyah susurnya lebih kuat sehingga, cairan merah yang keluar dari mulutnya semakin banyak. Tak dihapusnya, tapi malah dengan seenaknya dijilati dan dikunyah lagi. Setelah beberapa saat dikungkung kebimbangan, Ratu Tengkorak memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Namun mendadak saja telinganya menangkap satu kelebatan cepat mengarah ke tempatnya. Segera kepalanya menoleh dengan
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status