Ning Mila mengerucutkan bibirnya. Sengaja bahkan itu bibir diputer-puter, manyun ke kanan kiri atas bawah. Wes lah pokokmen mencucu. Bahkan gerutuannya terdengar jelas hingga ke ruang tamu dimana suami dan kedua orang tuanya sedang berkumpul."Sopo Mil?" tanya Bu Nyai Khomariyah, adik Bu Nyai Khomsah."Bu Nyai Latifah, Umi. Biasa nyariin balitanya," sinis Ning Mila."Tapi gak gitu juga kali mimik wajahmu, Dek. Sampai bibir meleyat-leyot gitu," gurau sang suami, Gus Hamish."Habis nyebelin banget sumpah Mas, makanya sejak dulu aku tuh gak bestie-an sama Alwi, soal rasa cintanya sama Galuh. Kasihan aku sama Galuh. Ish, sebel."Ning Mila masih saja misah-misuh. Tingkahnya menggemaskan sekali."Wes to, ojo nesu. Sini duduk saja," titah Kyai Badawi pada sang putri semata wayang.Ning Mila menghembuskan napasnya."Mila sama Galuh sama Haidar aja deh. Mau kasih support buat bestie-nya aku."Ning Mila berbalik dan menuju ke taman belakang, sementara suami dan kedua orang tuanya tetap bertahan
Baca selengkapnya