Tere Liye Hum Hain Jiyeh, Honthon Ko Siye-Demi kamu, aku kan hidup dengan mulut tertutupTere Liye Hum Hain Jiye, Har Aansoo Piye-Demi kamu, aku hidup dengan menahan semua air matakuDil Mein Magar, Jalte Rahe, Chaahat Ke Diye-Tapi di dalam hatiku, cahaya cinta kan terus menyalaTere Liye, Tere Liye– Demi kamu, demi kamuTiba-tiba suara alunan musik India terdengar entah lewat ponsel siapa. Tapi lirik itu seakan menjadi isi hati dari seorang Muhammad Alfaraz Baihaki. Dia menatap ke seluruh area yang bisa dia jangkau. Dia mencari dan terus mencari tapi tak dia temukan yang dia cari. Alfa kembali berjalan, melongok ke kiri, kanan, ruko atau setiap bagian sudut yang bisa dia jangkau. Bahkan yang lebih tidak masuk akal, dia masuk ke salah satu gerbong kereta. Menyisiri setiap kursi satu per satu. Mencari sesosok wajah yang begitu dia rindukan. Padahal semalaman mereka bersama. Duduk berdua, sesekali berbicara dan bisa mendengarkan deru napas masing-masing ketika tidur. Sosok itu kini
Read more