Home / Romansa / Di Bawah Kendali sang CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Di Bawah Kendali sang CEO: Chapter 81 - Chapter 90

141 Chapters

Penthouse Bagian Dua

Note :Maaf karena pagi tadi sempat error, jadi aku menggunakan set time biar ke upload otomatis, eh... malah nggak bisa wkwkwk waktunya ke-set tanggal 20. Kan lama ya tanggal 20 baru ke up ini cerita ... Huhu ...Lalu,Tolong pas baca ini, sedia suami sebelum hujan ya! Karena aku nggak mau disalahkan oleh kalian yang mungkin tiba-tiba mengembat suami orang buat di seret ke atas ranjang wkwkwkwk***Starla membasahi bibir, sebelum ia memberanikan diri menyentuh milik Erik. Napasnya yang hangat membuat Erik menahan napas. Bibir pria itu setengah terbuka ketika Starla mulai mencium miliknya.Membuka mulut, Starla mengeluarkan lidah, memainkan kepala kejantanan Erik. Perempuan itu sengaja berlama-lama, memutar-mutar lidahnya hingga meninggalkan jejak basah pada milik Erik. Terutama di lubang pria it
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Penthouse Bagian Akhir

Posisi Starla diubah Erik dengan cepat. Pria berambut cokelat tersebut membawa Starla ke atas meja lain yang berukuran lebih kecil.Erik mengikat tubuh Starla dengan tali temali. Bagian perut, melingkar ke area payu-dara dan sampai ke leher Starla. Kedua kaki Starla pun tak luput dari ikatan-ikatan tali Erik, mulai dari paha dan tepat di selakangan gadis itu. Melingkar secara sempurna. Tujuan Erik adalah agar ia lebih mudah mengikatkan tali-tali lain, untuk menahan bobot tubuh Starla ketika ia harus membuat wanita itu menggantung di udara.Kini Starla dalam posisi berlutut. Dan Erik memaksa Starla membungkuk 90 derajat ke depan. Kedua tangan Starla diikat ke belakang, menyatu dengan tali-tali yang saling terkait ke tubuh dan ia gantung di langit-langit. Rambutnya pun telah diikat menjadi satu ke belakang oleh Erik agar tidak mengganggu.“So perfect!” puji Erik, menampar bo-kong Starla yang nampak bulat secara penuh dalam posisi ini. Warna me
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Kembalinya Teman Lama

Starla baru saja selesai memoles make-up tipis di wajah. Ia mengecek penampilannya kembali di depan cermin sebelum meraih sebuah tas selempang simple yang sudah ia letakkan di atas kasur dari ruang ganti tadi.Menuruni tangga, Starla tersenyum saat menemukan Erik sudah berdiri di bawah. Mendongak dan melemparkan senyum yang sama."Kau terlihat sangat cantik," puji Erik seperti hari-hari biasa yang membuat Starla semakin tersenyum lebar. Ia memejamkan mata ketika Erik meraih pinggangnya untuk mendaratkan kecupan di dahi dan bibir Starla. "Dan sepertinya kau memiliki rencana yang menyenangkan," tambah Erik dengan sebelah alis terangkat naik.Starla mengangguk membenarkan. "Mau ikut?"Erik tertawa. "Tidak sekarang, sweety. Aku punya pertemuan penting dengan para pemegang saham," jawab Erik.Memperhatikan penampilan Starla dari atas hingga bawah, lalu mengelus rambut hitam Starla yang ia biarkan terurai. "Hati-hati di jalan. Aku bera
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Tak Berharga

Seorang pria yang memakai pakaian serba hitam, masuk ke dalam sebuah bar yang cukup ramai oleh pengunjung. Menenteng sebuah tas kerja berwarna hitam, ia menyapu pandangan sekitar. Pria itu menyeringai kecil ketika menemukan sosok wanita yang ia cari. Sedang duduk di sudut ruangan dengan kaca mata hitam bertengger di hidung.Tangan kanan perempuan yang dipoles indah dengan kutek berwarna merah itu memegang sebuah puntung rokok di mulut, sebelum ia menghembuskannya di udara. Membentuk kepulan asap berwarna putih.“Aku pikir kau pernah berjanji untuk tidak merokok lagi.” Pria itu berkata setelah sampai di meja perempuan itu. Mengambil tempat duduk seberang.Menyentakkan kepala ke depan, si perempuan tersenyum miring. “Aku memang sudah berjanji untuk tidak merokok lagi. Dan aku hanya melanggar janji itu sekali ini,” u
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Potongan Informasi

Erik sedang menekuri berkas-berkas di meja ketika pintu ruangannya terbuka. Tanpa melihat ke depan, ia berkata, “Sudah kubilang aku tidak ingin minum kopi, Becca. Oh sekalian bawakan hasil pertemuan dengan pihak UNI TV kemarin lusa.” Becca tidak menjawab, dan Erik pikir sekretarisnya itu telah pergi melaksanakan perintahnya. Akan tetapi ia mengernyit tatkala merasakan adanya kehadiran seseorang. Ia pun mendongak. “Hai.” Itu adalah Amy. Memasang senyum lebar di wajah ayu-nya yang terpoles make-up dengan sempurna. “Apa kabar Erik?” tanya Amy. Tanpa permisi menarik kursi di seberang Erik. Ia pun memutar-mutar kursi tersebut, mengamati ruang kerja Erik yang didominasi warna abu-abu. Erik mengabaikan Amy. Ia kembali menunduk untuk mengecek berkas-berkasnya. Sampai suara Amy terdengar kembali. “Aku datang ke sini karena aku
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Mobil dan Mansion

Hari ini Xander tidak dapat menemaninya dalam waktu lama. Ia bilang ada urusan yang harus diselesaikan dan Starla sekalipun tidak penasaran tentang apa itu. Dunia mafia yang tengah dijalani seorang Xander cukup menjelaskan semua. Starla tidak akan mau masuk lebih dalam.Baru saja Starla hendak beranjak dari kursi, ia dikejutkan dengan kehadiran Isaac.“Hai, beautiful! Kita bertemu lagi.” Isaac memasang senyum. Jenis senyum yang cukup mampu membuat para gadis terpaku barang beberapa detik.Tidak seperti sebelum-sebelumnya di mana Starla selalu bertemu Isaac dengan pakaian formal pria itu—kemeja, rompi dan jas—kali ini Isaac memakai pakaian kasual. Kaus polo berwarna putih dan celana jeans warna biru.Rambut hitamnya ia sisir rapi ke belakang. Nampak mengkilat karena penggunaan gel rambu
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Behind The Scene - Siasat Amy

Seumur-umur, baru kali ini Amy dihina sedemikian rupa oleh seseorang.Awalnya ia tidak ingin mengambil pusing. Amy adalah sosok wanita yang memiliki kemauan kuat. Apapun yang dia mau, dia cenderung akan mendapatkannya entah bagaimana pun caranya.Erik baru saja melukai ego Amy. Pria itu mencekiknya dua kali dan terus mengatakan kalimat-kalimat penghinaan.Murahan, katanya?Tch! Amy mencengkeram sebuah foto yang tergeletak di atas meja. Hatinya mendidih melihat gambar yang diambil oleh Dan di mana Erik nampak tersenyum bahagia dengan Starla. Gadis yang dia beli dengan sejumlah uang.Mengepalkan tangan, mata Amy berkilat marah. Iris mata birunya menyiratkan dendam yang begitu besar. Akan tetapi, mulut yang tersungging senyum miring menggambarkan kelicikan.“Lihat saja, Erik. Akan aku buat matamu terbuka. Ja-lang ini tidak pantas berada di sisimu. Sebaliknya, akulah yang pantas bersamamu.” Amy meremas seluruh bagian foto, membentuknya seperti bola kecil tidak berharga. Lalu melemparnya
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

Jebakan Amy

Sejak Erik mengajak Starla untuk tinggal di mansion, pria itu pun melakukan apa yang ia ingin. Tanpa mengambil satu benda pun dari rumah yang dulu ditinggali oleh Starla, Erik mengisi kamar Starla—yang terletak tepat di samping kamar Erik—penuh dengan barang-barang baru. Seluruh pakaian pun Erik sendiri yang memilih, sama sekali tidak meminta pendapat Starla dalam hal ini.“Kau tau, terkadang aku ingin memakai celana juga.”Erik menyeringai. “Tapi kau tau aku tidak menyukainya. Karena jika kau memakai celana,” tangan Erik mengelus paha Starla, menyingkap rok wanita itu sedikit ke atas. “Aku tidak akan bisa sebebas ini menyentuhmu.”Wajah Starla memerah. Ia berdehem lalu sedikit menjauhkan tubuh agar Erik tidak melanjutkan aksinya. Starla sangat tau jika ia membiarkan, maka mereka akan berakhir dengan bercin-ta lagi. Meski sebenarnya ia tidak keberatan, tapi ini bukan saat yang tepat. Tidak ketika Erik sudah rapi de
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Rapp*d

"Apa kau baik-baik saja, Nona?" Groot bertanya setelah menghampiri Starla. Tetap menunjukkan wajah datar meskipun ia melihat Starla tengah mengusap air mata.Starla mengangguk. Kemudian berdiri. Menatap Groot dengan mata merah yang tidak bisa ia sembunyikan. "Kau sudah selesai makan siang?" Suara Starla terdengar tercekat di tenggorokan. Tanda jika ia tengah menahan diri agar tidak menangis di depan Groot."Ya.""Bisa kita pulang sekarang?"Alih-alih langsung menurut, Groot justru bertanya, "Apa wanita berambut merah tadi menyakitimu?""Tidak," geleng Starla. "Ayo pulang!" ajaknya meninggalkan meja.Groot sempat melirik mie cup milik Starla dan baru kali ini wanita itu tidak menghabiskannya. Berbalik, Groot pun masuk ke dalam mobil untuk mengantar Starla pulang ke rumah.Selama perjalanan, Starla membuang muka ke jendela. Memikirkan kembali kalimat-kalimat pernyataan Amy yang membuat hatinya sakit. Sampai air mata bening kembali berja
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Sebelum Badai Bagian 1

Isaac baru saja keluar dari sebuah kelab malam setelah bertemu dengan klien-nya. Mengambil sepuntung rokok dan menyalakannya, Isaac berjalan menyusuri gang-gang kecil yang sudah cukup gelap. Maklum saja, sebentar lagi musim dingin datang. Matahari tenggelam lebih cepat dari pada biasanya.Setelah mendapati tempat yang cukup sepi dan dirasa tidak terlalu berisik—pas untuk menenangkan pikiran sambil merokok—Isaac menyandarkan tubuh di sebuah tembok. Asap putih mengepul dari bibir tipisnya.Sreeek ... Blam!Suara pintu mobil yang dibuka dan ditutup membuat kepala Isaac refleks menoleh. Pria itu mengamati beberapa pria turun, membuka pintu tengah dan membopong tubuh seorang wanita yang terkulai lemas.Isaac mendengus kecil.Wanita itu mungkin sedang mabuk berat. Sehingga seluruh teman pria-nya perlu membawanya seperti itu.“Ah, bos! Biarkan aku saja yang—““Diam! Tunggu sampai dia
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status