Home / Romansa / Di Bawah Kendali sang CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Di Bawah Kendali sang CEO: Chapter 61 - Chapter 70

141 Chapters

Ketegangan Dari Masa Lalu

“Aku tidak pernah menduga jika dunia akan sesempit ini.”Starla menoleh dan mendapati seorang pria bergabung ke meja tepat setelah Ara meninggalkannya. Wanita itu buru-buru bergegas setelah mendapat panggilan telepon yang ia duga dari salah satu baby sitter si kembar.Pria itu melempar senyum ramah pada Starla. Akan tetapi entah bagaimana Starla merasakan sesuatu yang berbahaya dari pria beriris mata hijau tersebut.Alarm bawah sadar memperingatkan Starla untuk mengabaikannya saja dan Starla benar-benar melakukannya. Alih-alih menanggapi, ia lebih memilih melarikan tatapan ke sekeliling ruang, di mana kebanyakan orang-orang sibuk berdansa seiring dengan denting musik piano yang mengalun.“Mengabaikanku, hm?” seringai si pria asing. Mengambil sebuah gelas berisi wine di meja dan langsung meneguknya hingg
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more

Dua Orang Dari Masa Lalu

Selama perjalanan pulang ke apartemen, Erik membisu. Wajahnya kaku dan mulutnya menipis. Berkali-kali Starla ingin mencoba mengajaknya bicara namun ekpresi menyeramkan tersebut mencegah Starla. Ia pun akhirnya memilih ikut bungkam, yang menyebabkan limosin tersebut terasa sangat dingin. “Turun!” perintah Erik setelah limosin mereka sampai di depan pintu lobi. Seorang valet membukakan pintu dan Starla pun langsung turun. Erik menyeret Starla masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai apartemennya. Tanpa kata, hanya mencengkeram pergelangan Starla dengan kuat. Mengacuhkan ringisan Starla karena rasa sakit yang ditimbulkan. Setelah keduanya berada dalam apartemen ... “Erik, jika kau marah karena aku berdansa dengan sepupumu— akh!&rd
last updateLast Updated : 2023-10-20
Read more

Ciuman Penuh Kerinduan

“Selamat pagi, Nona Starla.”Adrie menyapa Starla yang baru masuk ke ruang makan. Dengan rambut tergerai acak-acakan, Starla menyeret kursi untuk duduk. Ia menguap dan menggelengkan kepala, menghalau rasa kantuk yang masih menerpa.“Hai, Adrie,” sapa Starla sekenanya. Ia melirik pada menu sarapan yang tersedia di atas meja. Ayam goreng crispy, steik daging sapi, kimchi, dan salad sayur. Sungguh perpaduan yang sangat aneh.“Kenapa? Apa kau tidak berselera? Kau ingin aku memasakkan sesuatu yang lain?” tawar Adrie ketika melihat Starla tidak juga menyentuh makanan di meja.Starla menggeleng cepat, kemudian meraih piring berisi nasi. “Tidak, ini sudah lebih dari cukup,” jawab Starla sambil tersenyum. “Aku hanya masih sedikit mengantuk.”“Jam berapa kau ti
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Pulang

Sinar matahari yang masuk menembus kaca balkon membuat Starla mau tak mau membuka mata. Mengerjab pelan, Starla merasa denyutan luar biasa di kepala, membuat ia meringis sejenak. Starla beringsut bangun sepelan mungkin hanya untuk terdiam lama. Kelopak matanya masih terlalu berat untuk ia buka secara sempurna. Hingga sebuah bayangan tentang tadi malam—tentang kehadiran Erik— tiba-tiba hadir. Kedua bola mata Starla pun melebar dan refleks menoleh ke samping, namun langsung dihadapkan oleh sebuah kenyataan pahit. Tidak ada siapapun di sana. Tidak ada Erik. Mengusap wajah, Starla mulai menata hati kembali. Seperti hari-hari selama satu bulan ini, menekan semua kerinduan yang sudah amat dalam merasuk dalam dada
last updateLast Updated : 2023-10-22
Read more

Sesi Baru Bagian Satu

"Berhenti di sana, Slave!"Starla baru saja keluar dari kamar mandi —untuk membersihkan badan— saat mendengar satu kalimat perintah tersebut. Refleks saja, Starla diam di tempat, tepat di depan kamar mandi dan hanya berbalut dengan bathrobe.Sementara itu, Erik yang duduk di atas ranjang, menyeringai. Puas karena Starla menerima perintahnya dengan baik."Sekarang. Aku ingin kau membuka bathrobe-mu. Be nakèd for your Master."Dulu, berbulan-bulan lamanya di awal-awal hubungan mereka, Starla selalu gugup saat menerima perintah ini. Namun sekarang keadaannya sudah benar-benar berubah. Tanpa rasa ragu sedikit pun, dan dengan kedua sudut bibir yang menahan diri untuk tersenyum, Starla meraih tali bathrobe dan langsung menariknya lepas. Membiarkan benda tersebut meluncur bebas di atas lantai."Good!" suara Erik. "Dan merangkaklah kemari."Glek!Starla meneguk saliva kasar, menerka-nerka
last updateLast Updated : 2023-10-23
Read more

Sesi Baru Bagian Dua

Seumur hidup Starla, mungkin ini adalah hal paling liar yang pernah ia rasa dan lakukan. Ia harus berkeliling rumah dalam keadaan telanjang^ bulat, dalam keadaan merangkak dan dengan butt plug berbentuk ekor mengganjal di lubang pantannya*. Setiap kali Starla bergerak, bulu-bulu tersebut menggesek intinya, membuat gairah Starla semakin lama semakin meninggi.Erik ada bersamanya, menarik Starla dengan collar. Sesekali mengelus rambut Starla dan menyuruh Starla duduk ketika ia berhenti. Tak lupa memberikan kecupan-kecupan ringan di dahi.“Bagus, sangat bagus,” kata Erik. Mengambil tempat duduk di sofa dengan nyaman.Kini mereka sudah ada di lantai satu, tepatnya berada di ruang tengah. Erik mengelus rambut Starla lagi yang kini masih dalam keadaan merangkak di antara kedua kakinya.“Apa kau tau seberapa menggodanya kau saat ini, Starla?” bisik Erik tepat di depan wajah Starla. Lalu ia mendaratkan ciuman di bibir Sta
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Sesi Baru Bagian Tiga

Erik membawa Starla berdiri di tengah ruang. Memberinya ciuman panjang sebelum ia mengikat kedua tangan Starla ke atas, menggantung di langit-langit. Selama proses ia membenahi tali di tangan Starla, ia menggoda gadis itu dengan ciuman-ciuman kecil di telinga. Membisikkan sesuatu tentang ‘meledak belasan kali dan mungkin akan membuatmu tidak bisa berdiri besok’. Sebagai jawaban, Starla hanya tersenyum lebar. Jantungnya berdebar karena menantikan hal tersebut. Selesai dengan kedua tangan, yang mana Erik membuat Starla berjinjit karena ia menarik tali tersebut lebih tinggi dari tinggi badan Starla, Erik memutar tubuh Starla. Sangat mudah karena telapak kaki Starla tidak sepenuhnya berpijak di atas lantai. “Kau sangat sempurna,” bisik Erik. Lagi-lagi mencium bibir Starla.
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Sesi Baru Bagian Empat

Part ini bakal hareudang banget, jadi penulis mohon dengan bijak, siapkan es lilin untuk mengompres kepala.Happy membaca ~***Nampaknya, mengikat wanita sebelum menyetubuhinya* merupakan ritual wajib yang harus dilakukan oleh Erik.Starla pikir, Erik hanya butuh mengikat dua tangannya ke teralis besi kepala ranjang, tapi dugaannya salah. Erik mengikat kakinya juga dengan cara menekuk lutut Starla, mengikat paha dan betis menjadi satu. Sebelum ia melilitkan tali panjang yang lain ke kepala ranjang. Membuat lagi-lagi inti Starla terekspos secara nyata.Dengan ikatan seperti itu jelas, ia tidak bisa meluruskan kaki, bahkan menggerakkannya pun susah. Starla hanya mampu sedikit menggeliatkan badan yang terbaring di atas kasur.Erik mengambil sebuah
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

Pantai

“Ke mana kau akan pergi?”Erik bertanya dengan dahi berkerut dalam ketika Starla menuruni tangga. Langkahnya tegas dan anggun, sangat berbeda dengan pakaian yang ia kenakan saat ini. Kaus kebesaran berlengan pendek dengan celana jins setengah paha menampilkan kaki jenjang Starla yang sangat mulus tanpa cacat.“Pergi dengan Jia Li. Ini hari terakhirnya berada di negara ini,” jawab Starla, berdiri tepat di depan Erik. Rambutnya yang dicepol sebagai fashion pelengkap membuat Erik semakin terganggu.“Dengan penampilan seperti ini?” Erik meraih pinggang Starla menempel padanya. Tangan Erik bergerak mengelus leher putih Starla, membuat gadis itu refleks memejamkan mata.Sepulang dari Amerika dulu, Erik memang tidak seposesif sebelumnya.Jika di hari-hari yang lalu ia selalu mem
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

Kau Gadis Nakal

“Erik! K-kenapa kau ada di sini?” Starla bertanya sedikit terbata. Erik tidak menjawab, hanya langsung menarik tangan Starla untuk berdiri, kemudian melepas jas yang ia pakai untuk ia sampirkan ke bahu Starla. “Tutupi tubuhmu,” perintah Erik setengah berbisik, lalu menatap tiga sosok manusia di depannya. “Maaf, Tuan-tuan dan Nona Li. Tapi matahari sebentar lagi akan terbenam. Jadi aku perlu membawa kekasihku pergi sebelum ia mati kedinginan terkena angin pantai,” senyum Erik yang tidak sampai pada mata. Ia meraih tangan Starla lagi dan berbalik. “Ayo!” “T-t-tunggu!” Starla mencoba mengelak, menarik tangan dari Erik tapi pria itu sama sekali acuh. Tetap menyeret Starla untuk ikut dengannya. “Jia, aku minta maaf!” seru Starla penuh penyesalan. Sementara Jia Li yang sudah berdiri hanya sanggup melambaikan tangan. Setengah merasa bersalah, setengah merasa geli. Dunia mungkin belum tau jika seorang Erik Jensen bisa begitu posesif pada perem
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status