Home / Romansa / Di Bawah Kendali sang CEO / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Di Bawah Kendali sang CEO: Chapter 101 - Chapter 110

141 Chapters

Twins

“Dia baru saja kehilangan calon bayinya.”Saat sang dokter mengatakan hal itu, kaki Espen terasa lemas. Ia menahan napas tercekat. Matanya mengerjab tidak percaya.Sejak kapan Starla hamil?“Tidak, tidak mungkin.” Suara Adrie terisak. Ia memegang lengan dokter dengan pipi basah oleh air mata. “Dokter, dia perempuan yang kuat. Jadi bayinya juga pasti kuat. La-lagipula, ak-aku ... aku sama sekali tidak tau dia sedang hamil.”Sang dokter menghela napas, membimbing tubuh Adrie untuk duduk di kursi. Sementara Espen masih terpaku dengan pandangan setengah kosong. Pikiran pria itu berkabut.Jika Erik tahu hal ini maka ...“Dia baru saja kehilangan calon bayinya. Tapi dia masih memiliki satu yang lain.”Pikiran Espen langsung terpecah ketika sang
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Kehilangan Starla

Pertama kali pulang ke mansion, Erik langsung menuju ke kamar Starla. Langkah kakinya tegas dan cepat. Erik tau dia mungkin akan menyakiti Starla lagi namun ia tidak bisa menolak keinginan hati untuk melihatnya.Seharian bersama Amy tak lantas membuat pikiran Erik teralihkan dari Starla. Justru seiring waktu berjalan, sekuat itu bayangan Starla terus hadir. Erik bahkan tak segan memesankan taksi Amy alih-alih mengantar wanita itu pulang ke apartemen wanita itu.Ceklek ...Pintu kamar Starla dibuka. Erik mengernyit sebab suasana dingin yang ia rasa. Kamar Starla sangat gelap, tidak ada lampu yang dihidupkan.Erik pikir Starla mungkin sudah tidur, tapi ia salah sebab saat menyalakan saklar lampu, ia menemukan ranjang gadis itu rapi.“Starla?!” panggil Erik. Ia melangkah menuju kamar mandi. Menemuk
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Dilemma

Starla sedang menangis, memohon dengan wajah penuh air mata agar pria itu berhenti memukulnya. Saat si pria menjambak rambut, terlihat ringisan kesakitan dari gadis itu.Mendorong tubuh Starla ke lantai, pria yang tak punya hati tersebut mulai melucuti pakaiannya dan dengan kasar memaksa Starla untuk melayaninya.Berhenti! Teriak Erik sekuat tenaga. Ia ingin maju melangkah, meraih kerah baji-ngan itu dan memukulnya namun tangannya hanya mampu menggapai tanpa bisa menyentuh.“Sakit,” isak Starla, membuat hati Erik teriris.Ia mengumpat. Sekeras mungkin menggapai si pria yang terus melakukan aksinya tanpa mempedulikan isakan kesakitan Starla. Sia-sia, tangannya hanya menembus tubuh itu. Tidak berguna untuk menolong Starla.Tubuh Starla dibalik dengan paksa. Melalui satu jambakan keras, si pria menyetubuhi a-nal Starla. Hal itu membuat Starla berteriak. Tubuh wanita itu menegang, mencengkeram lantai hingga nampak urat-ura
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Kebenaran

“Kami sudah mencari tahu hampir di seluruh kota dan desa namun sama sekali tidak ada yang pernah menjumpai Nona Starla.” Seorang detektif melapor pada Erik. Ia menyerahkan beberapa dokumen perjalanannya di atas meja.“Dan terkait Isaac Wol. Aku rasa dia tidak ada hubungannya dengan menghilangnya Nona Starla.”“Apa maksudmu?”“Sebelum Nona Starla menghilang dari mansion ini, aku telah mencari tahu di mana keberadaan sepupu anda. Dan aku menemukan fakta bahwa ternyata tiga hari sebelum Nona Starla hilang, Isaac telah meninggalkan negara ini untuk terbang ke Malaysia. Hingga sampai saat ini, dia masih ada di sana. Nampaknya dia sedang melakukan misi penting dengan keluarga kerajaan Malaysia.”Detektif itu kini menyodorkan beberapa foto Isaac pada Erik yang diambil dari jarak jauh. D
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Pengakuan Sang Penyusup

“Aku tau setelah aku melakukan semua hal ke-jam pada Starla, kau mengutukku setiap hari.” Erik berkata pada Espen. Ia tengah duduk di bangku taman rumah sakit.Setelah mendengar keseluruhan cerita yang lengkap, Erik tidak kuasa lagi membendung perasaan yang kacau balau. Hatinya terkoyak dalam, merasa sakit hati pada perbuatannya sendiri.Kenapa ia begitu bo-doh? Kenapa dengan mudah dia bisa percaya bahwa Starla mengkhianatinya? Terlebih lagi, kenapa tidak pernah sekalipun ia mau mendengarkan Starla?Erik menunduk, mengusap wajah dengan mata yang memerah. Hasil dari menahan tangis sekaligus sakit hati yang dalam.“Jadi, wajar saja kau tidak mau mengatakan di mana Starla sebenarnya,” lanjut Erik.Espen yang duduk di sebelah hanya diam. Menunggu. Ia tau Erik akan membuat pengakuan dosa yang lain
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Fakta Menyakitkan

“Sekarang, apakah aku boleh pergi?” Ambroos bertanya pada Espen setelah memberitahu semua yang ia tahu.Espen mengangguk sambil tersenyum kaku. “Tentu saja,” ujarnya lalu melepas ikatan tali Ambroos.Tak basa-basi lagi, Ambroos segera keluar dari ruang interogasi keamanan. Senyum kemenangan pun terukir di bibir. Namun, saat ia baru membuka pintu, ada dua bodyguard Isaac yang menjaga Espen menghalangi.Mereka mengangguk pada Espen dan langsung mencekal kedua lengan Ambroos.“Apa-apaan kalian?!” seru Ambroos berusaha memberontak. Sia-sia, tubuhnya diseret masuk kembali ke dalam ruang interogasi.“Kau sudah berjanji untuk melepaskanku!” tuntutnya pada Espen.“Aku sudah melepaskanmu!” jawab Espen dengan nada enteng. Ia melangkahkan kaki kelu
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Ga Tau Mau Ngasih Judul Apa

Amy meringkuk ketakutan melihat di depan mata para pria berbaju hitam memukuli Dan tanpa ampun. Meski hidung dan mulut Dan sudah penuh dengan darah, mata membengkak biru dan dua gigi depannya sudah rontok, mereka tetap saja menganiaya Dan.BUGH BUGH BUAK BRAK!Amy menjerit saat sebuah kursi dilayangkan ke tubuh Dan. Membuat pria itu langsung pingsan di tempat. Memejamkan mata, Amy mulai menangis. Apakah nasibnya akan sama seperti Dan? Wanita itu menutup dua telinganya sebab sangat ketakutan.Tapi itu tidak terjadi, karena para bodyguard itu langsung meninggalkan ruangan setelah membuat Dan tidak sadarkan diri.“D-Dan?” panggil Amy. Ia mendekat dan menatap ngeri pada wajah Dansel. Muka Dan yang dulu cukup tampan kini nampak mengenaskan sekali. Bahkan sudah sedikit sulit dikenali sebab bengkak di sana-sini.“Dan ... bangun ...,” isak Amy. Dan tidak boleh tewas, sebab kalau Dan tewas Amy takut tidak akan memiliki teman di ruang
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Terus Mencari

Wajah Amy memucat, sangat shock luar biasa saat mendengar seorang pria berbicara di atas panggung bahwa mereka mempunyai dua bu-dak baru yang bebas bisa digunakan oleh siapa saja. Saat semua mata melihat ke arahnya, keringat dingin keluar dari tubuh Amy. Kakinya gemetar karena rasa takut yang luar biasa.“Naik ke panggung, bitch! Biarkan kami melihat tubuh kalian berdua!” teriak salah satu pria. Yang disahuti seruan setuju dari orang-orang.“C’mon! Jangan biarkan kami menunggu!”“Cepat! Bawa mereka ke panggung! Hahahaha!”Tidak hanya Amy, wajah Dan juga teramat pucat. Perutnya mendadak mual melihat beberapa pria menatap penuh nafsu padanya.Dan berbalik badan, hendak kabur, namun dengan cepat Espen menahan dan mendorongnya ke sekumpulan para pria yang sedari tadi memperhatikan Dan. Dengan tawa keras dan tanpa dosa, mereka menyeret tubuh Dan ke atas panggung setelah merobek-robek pakaian ya
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

SOS

Rasanya menyenangkan.Setelah berbulan-bulan tidak pernah keluar dari dalam apartemen dan sekarang bisa melihat sekaligus merasakan sinar matahari secara langsung.Starla tersenyum, menatap langit dan awan putih di atas sana.“Ayo!” ucap Xander, merangkul Starla untuk berjalan masuk ke dalam mobil yang sudah ia siapkan. Kala mengikuti dari belakang.Hari ini adalah hari janji temu dengan Lawrence, seorang dokter kandungan yang biasa mengecek kehamilan Starla. Ketiganya sudah tidak sabar untuk mengintip si jabang bayi yang akhir-akhir ini sangat aktif bergerak dalam perut.“Setelah ini kita akan berbelanja beberapa barang bayi,” ucap Xander. Ia melirik pada Starla yang tak henti-hentinya tersenyum. Membuat hati Xander menghangat.Belum sempat Starla menanggapi, seruan dari kursi belakang terdengar.“Asyiiiiik!!!” teriak Kala kegirangan. “Starla, aku akan menunjukkan padamu toko bayi paling populer di negara ini!”“Oke!” jawab Starla tanpa pikir panjang.Beberapa jam kemudian mereka sam
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Pelindung Lain

Erik melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Tak peduli ia melanggar rambu lalu lintas yang sudah merah, tidak peduli ia hampir saja menabrak seorang pejalan kaki yang sedang menyeberang, tak peduli ia telah menyerempet sepeda motor pengantar makanan cepat saji.Untungnya si pengendara tidak menderita luka papun kecuali sepeda body motor yang sedikit baret karena jatuh mencium aspal.Mencengkeram setir, Erik berkendara seperti seorang buronan yang sedang dikejar polisi. Espen yang duduk di sampingnya saja sudah memucat karena merasa nyawanya hendak melayang. Sementara empat bodyguard lain yang menyusul dalam satu mobil di belakang Erik sedikit kesusahan mengimbangi laju kecepatan Erik.10 menit kemudian, mereka sampai di alamat di mana Starla tinggal. Erik keluar dari mobil, naik lift, namun saat sampai tiba di apartemen Starla, hat
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status