Home / Romansa / Di Bawah Kendali sang CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Di Bawah Kendali sang CEO: Chapter 111 - Chapter 120

141 Chapters

-

“Siapa. Kau?” tanya Erik pada pria tua yang ia temukan. Darah mengucur dari paha dan dia sudah bersandar di tembok. Wajahnya pucat dan berkeringat tanda tengah menahan sakit. “Seharusnya aku yang bertanya siapa kau?” tanya Lion balik dengan nada tidak ramah. Melirik pada para bodyguard yang langsung masuk untuk mengecek sesuatu di dalam. “Tidak ada Nona Starla, Tuan. Tapi kami menemukan ini,” lapor salah satu bodyguard, menunjukkan menunjukkan sebuah bingkai foto di mana terdapat 3 orang di dalamnya. Starla, Xander dan Kala, yang itu berarti Starla memang tinggal di sana. “Tunggu, kalian mencari Starla?” celetuk Lion tiba-tiba setelah mendengar nama yang disebut. Ia mendengus, menatap Erik dengan teliti. “Apakah kau ditipu oleh ja-lang itu?” Mendengar pria asing menyebut Starla d
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Bertemu

Barangkali Erik hanya tidur sekitar satu jam saja. Ia bangun, dengan jantung berdetak kencang membersihkan tubuh dan bercukur. Erik bahkan sampai repot-repot memanggil Espen yang masih setengah mengantuk untuk memotongkan rambutnya.“Aku tidak yakin bisa memotongnya dengan baik, Tuan. Akan lebih terjamin jika kau langsung pergi ke salon,” ucap Espen.“Tidak ada waktu untuk ke salon. Cepatlah!” perintah Erik tak sabaran.“Tapi—““Lakukan atau aku akan memecatmu!”Espen menghela napas. Akhirnya ia mengambil gunting yang sudah disediakan dan dengan konsentrasi tinggi mulai memotong rambut Erik yang sudah sepanjang leher. Karena saking seriusnya, dahi Espen sampai berkerut-kerut, bahkan berkeringat. Setidaknya ia tidak ingin mengacaukan penampilan Erik.Se
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Battle Scars 1

Hari kedua Erik datang ke mansion Isaac, ia dihadang di pintu gerbang oleh para bodyguard. Menatap seorang dokter yang ia bawa, Erik berbicara pada Isaac melalui panggilan ponsel jika ia ingin setidaknya Clara diijinkan masuk.“Kenapa kau harus repot-repot? Aku sudah memanggilkan dokter untuk Starla. Bawa pulang saja doktermu!” sergah Isaac dari seberang.“Aku ingin memastikan keadaannya sungguh baik-baik saja,” desis Erik tetap ngotot. “Buka gerbangmu atau aku akan menggunakan jalur kekerasan!”Isaac menghela napas dari seberang. Ia menuju kamar Starla dan berbicara pada wanita itu tentang kedatangan Erik. Melalui sebuah tablet, ia menunjukkan CCTV di mana Erik berdiri di depan gerbang bersama dengan Clara.“Kau bisa mengijinkan Clara masuk, tapi tidak dengan Erik,” uca
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Battle Scars 2

Seharusnya Starla tau betapa keras kepalanya Erik. Ia tidak akan pergi jika dia tidak ingin dan akan pergi jika dia ingin. Tak peduli ancaman yang dilayangkan Isaac hari ini terdengar amat mengerikan, Erik tetap tidak bergeming dari tempatnya.“Bagaimana ya? Aku sudah muak melihat wajahmu. Jadi mari bermain game. Jika kau bisa mengalahkan 5 bodyguardku ini, aku akan mengijinkanmu masuk ke area mansion. Ingat, hanya di area mansion! Dan itu tidak termasuk untuk bisa masuk ke dalam mansionku untuk menemui Starla.  Tapi jika kau kalah, jangankan berdiri di depan gerbang, aku akan menembakmu dari jarak 1 kilometer dari gerbangku. Setuju?”Erik menatap Isaac datar, sama sekali tidak ada tanda-tanda takut atau ingin mundur. Di tangannya tetap masih memegang sebuket bunga untuk Starla seperti biasa.Karena diam saja, Isaac meng
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Battle Scars Fin

Seharusnya Starla tau betapa keras kepalanya Erik. Ia tidak akan pergi jika dia tidak ingin dan akan pergi jika dia ingin. Tak peduli ancaman yang dilayangkan Isaac hari ini terdengar amat mengerikan, Erik tetap tidak bergeming dari tempatnya.“Bagaimana ya? Aku sudah muak melihat wajahmu. Jadi mari bermain game. Jika kau bisa mengalahkan 5 bodyguardku ini, aku akan mengijinkanmu masuk ke area mansion. Ingat, hanya di area mansion! Dan itu tidak termasuk untuk bisa masuk ke dalam mansionku untuk menemui Starla.  Tapi jika kau kalah, jangankan berdiri di depan gerbang, aku akan menembakmu dari jarak 1 kilometer dari gerbangku. Setuju?”Erik menatap Isaac datar, sama sekali tidak ada tanda-tanda takut atau ingin mundur. Di tangannya tetap masih memegang sebuket bunga untuk Starla seperti biasa.Karena diam saja, Isaac meng
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Informasi Tentang Masa Lalu

Starla bangun kesiangan hari ini. Tadi malam ia tidak bisa tidur cepat seperti biasa karena ia terus menerus memikirkan Erik. Sebuah senyum terus terukir di bibir sementara jantungnya terus berdesir hangat. Alhasil, ia pun mengobrol dengan Samantha sampai larut malam.Setelah mandi, Starla keluar dari kamar. Ia ingin mengambil sarapan di dapur dan mengantarkannya ke kamar Erik. Semoga ia tidak terlambat.Namun, baru saja ia masuk ke dapur, langkah kaki Starla jadi melambat melihat siluet sosok pria dalam balutan kemeja. Mengernyit, Starla mulai bersuara.“Erik?”Yang dipanggil menoleh. Dengan mata sebelah yang masih membengkak dan wajah babak belur, Erik memasang senyum hangatnya.“Hai, kau sudah bangun?” ujarnya dari balik pantries.“Apa yang sedang kau lakukan?”
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

Tattoo Baru

Dua orang pria dengan iris mata berbeda itu saling berdiri berhadapan, mengawasi satu sama lain dengan tajam. Meski yang satu nampak segar dan yang satu lagi nampak babak belur tapi itu tidak mengurangi intensitas ketegangan yang terjadi di antara mereka.“Di mana dia?” Xander berkata dengan nada tajam menusuk. Tidak perlu repot-repot baginya untuk menyembunyikan rasa tidak sukanya pada Erik.“Dia siapa?”“Kau tau siapa yang kumaksud.”Erik tersenyum miring. Melipat dua tangan di depan dada. “Starla? Tenang saja, dia aman bersamaku.”Rahang Xander mengetat. Mendengar kata Starla disebut membuat hatinya bergemuruh.Jika saja ia tidak ceroboh meninggalkan Starla sedangkan ia tahu saat itu Lion sedang ada di Belanda, pastilah kejadian mengerikan itu tidak akan
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more

The Day He Say I Love You (1)

“Ingat, jangan terlalu banyak melakukan aktivitas melelahkan hari ini,” ucap Erik pada Starla. Mereka berdua menuju pintu keluar di mana Erik tangah memeluk pinggang Starla dengan hati-hati.“Kenapa?” tanya Starla dengan nada polos.“Malam ini kita akan pergi ke mansion orang tuaku, ingat? Kita sudah membicarakan ini.”“M-malam ini?” cicit Starla setengah shock. Ia pikir Erik akan mengajaknya nanti beberapa hari lagi atau setidaknya tunggu sampai Starla siap. Namun nampaknya pria itu sudah sangat tidak sabar untuk mengenalkan Starla pada ayah dan ibunya.“Ya,” konfirmasi Erik dengan senyum di bibir. Ia tau Starla masih tidak siap tapi ia tidak bisa mengulur waktu lebih lama lagi. Lebih cepat lebih baik.“Jadi, persiapkan dirimu.” Menunduk, Erik mencium bibir Starla, berikut dengan kecupan singkat di dahi. Erik juga sempat mengelus perut Starla dan mencium si jabang bay
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

The Day He Say I Love You (Fin)

Para dokter membawa Starla ke ruang persalinan. Sementara ketika mereka berlarian menyusuri koridor, tangan Erik terus menggenggam tangan Starla, ia terus mengatakan pada Starla untuk bertahan dan bahwa ia akan terus berada di samping Starla.Karena Erik adalah calon ayah dari sang bayi, para dokter mempersilakannya masuk untuk terus mendampingi Starla di dalam ruang persalinan. Starla terus meringis kesakitan sementara keringat terus keluar membasahi dahi.Para dokter mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Mengatur posisi Starla agar lebih mudah nanti saat mengejan. Seorang dokter pria maju, baru saja ia menyingkap rok Starla untuk memeriksa sudah pembukaan berapa, Erik sudah mendorongnya dan mencengkeram kerah sang dokter.“Kau pikir, apa yang akan kau lakukan?!” bentak Erik murka.Sang dokter mengerjab, meliri
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Wedding Party

Kelahiran anak perempuan Erik menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Jensen. Media yang haus akan berita pun langsung mempublikasikan keberadaan si jabang bayi pada dunia. Alderts dan Florin Jensen yang diburu para reporter membenarkan dengan tegas dan bangga akan kelahiran cucu ketiga mereka. Tidak ada penyanggahan atau kabar yang mereka tutupi di media sebab menurut mereka ini bukan aib, justru adalah sebuah berkah.Para wanita dan pria yang selama ini menyukai dan mengagumi ketampanan Erik berseru tidak percaya, sebab selama ini tidak ada kabar sama sekali jika pewaris utama keluarga Jensen tengah menjalin hubungan dengan wanita manapun. Mereka mulai bertanya dan berspekulasi tentang siapa wanita beruntung itu dan bagaimana bisa ia melahirkan anak Erik.Seperti biasa, hal itu menjadi desas-desus umum. Banyak yang berpikiran positif tapi le
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status