Beranda / CEO / Dihamili CEO Koma / Bab 281 - Bab 290

Semua Bab Dihamili CEO Koma: Bab 281 - Bab 290

455 Bab

Bab 281

Sorot mata Audrey terlihat dingin saat mengatakan itu. Selama tinggal di luar negeri beberapa tahun ini, Audrey bukan hanya berkuliah dan bekerja, tetapi juga mempelajari Sanda dengan seorang pelatih wanita. Dia belajar banyak teknik bela diri darinya.Audrey pernah mencoba melawan seorang pria, tetapi pria itu tidak bisa menyakitinya. Sebaliknya, dia justru berhasil melancarkan serangan mendadak sampai membuat lawan kabur dengan menyedihkan.Audrey begitu pasif saat bertemu Zayden murni karena dirinya merasa panik. Pikirannya pun menjadi hampa, jadi dia melupakan segala hal yang telah dipelajarinya. Jika tidak, mana mungkin Zayden hanya ditampar sekali? Audrey pasti sudah menghajarnya habis-habisan.Emilia awalnya khawatir suasana hati Audrey menjadi buruk karena kejadian ini. Dia khawatir Audrey terkejut atau takut. Namun, ketika melihat sahabatnya ini tampak begitu tegar, Emilia seketika merasa lega. Sepertinya, Audrey tidak menyia-nyiakan 5 tahunnya. Dia bukan lagi wanita lemah sep
Baca selengkapnya

Bab 282

Caleb melakukan penyelidikan cukup lama, tetapi hanya mendapatkan beberapa informasi. Dia pun melapor, "Maaf, Tuan, waktu terlalu mendesak. Nona Audrey sepertinya juga menggunakan identitas lain supaya keberadaannya nggak terlacak. Aku hanya bisa mendapatkan beberapa informasi ini. Apa kita harus menggunakan metode lain?"Zayden mengernyit mendengarnya. Dia tidak terkejut dengan hasil ini. Audrey sudah bersusah payah melarikan diri darinya. Wanita ini tentu bersikap sangat hati-hati supaya identitasnya tidak terbongkar.Namun, mudah saja bagi perusahaan mereka untuk mengorek masa lalu seseorang. Hanya saja, kalau Audrey menyadari hal ini, takutnya dia akan membenci Zayden. Bagaimanapun, Zayden hanya bajingan keji di matanya sekarang ...."Tidak perlu diselidiki lagi. Kenapa dia tiba-tiba kembali ke Slastin?" tanya Zayden sembari menunduk."Nona Audrey tinggal di Negara Mrabac selama beberapa tahun ini. Dia kembali karena ada pekerjaan dari perusahaan, juga harus mengurus makam keluarga
Baca selengkapnya

Bab 283

Sesaat kemudian, suasana hati Audrey akhirnya sudah tenang. Dia bangkit dari ranjang, lalu berganti pakaian dan menaiki mobil ke desa.Sesuai dengan rute di ingatannya, Audrey menemukan makam kakek neneknya dengan cepat. Begitu melihat makam yang rusak karena tidak dirawat, dia tak kuasa teringat pada banyak hal di masa lalu.Kakek dan neneknya hanya memiliki ibunya sebagai seorang putri. Jadi, Audrey yang juga merupakan putri semata wayang begitu dimanjakan oleh mereka. Sejak kecil, dia selalu mendapatkan semua yang terbaik.Sayangnya, sebuah kecelakaan merenggut nyawa kakek dan neneknya. Tidak lama setelah itu, Michael juga memperlihatkan karakter aslinya.Ketika sang ibu masih menderita karena kehilangan orang tua, Michael malah membawa Maggie dan Yasmin ke rumah, bahkan memaksa Lara dan Audrey untuk meninggalkan Kediaman Conner.Setelah pindah ke luar negeri, Audrey mendengar bahwa Michael menjadi cacat karena suatu kejadian tidak terduga. Sementara itu, Maggie dipenjara karena mas
Baca selengkapnya

Bab 284

Hati Audrey dipenuhi kewaspadaan. Apakah pria ini masih belum puas dengan akhir sebelumnya? Zayden masih ingin menyiksanya?Di tempat sepi seperti ini, pikiran Audrey mulai menjalar ke mana-mana. Dia segera meletakkan satu tangan di belakang tubuhnya untuk mengambil pisau lipat kecil yang dipasang di gantungan kuncinya. Jika pria ini benar-benar melakukan sesuatu, Audrey akan mati bersamanya!Zayden bisa melihat kewaspadaan pada tatapan Audrey. Dia merasa sedih akan hal ini, apakah wanita ini begitu takut dan membencinya?"Audrey, tenanglah. Aku tidak berniat jahat," ucap Zayden dengan tulus sambil mengangkat tangannya untuk meredakan situasi.Ketika melihat Zayden yang tangan kosong dan berbicara jujur, Audrey menyahut, "Kalau begitu, kamu mundur! Mundur 3 meter!"Zayden merasa lucu melihatnya. Ketika melihat ekspresi serius Audrey, dia hanya tersenyum getir dan mundur. Setelah Audrey merasa aman, dia menatapnya sambil bertanya, "Begini sudah bisa?"Audrey sebenarnya ingin Zayden meni
Baca selengkapnya

Bab 285

Saat ini, setelah mendengar Zayden membahas tentang luka lamanya, yang dirasakan oleh Audrey hanyalah sakit yang menyayat hati dan kebencian yang mendalam.Atas dasar apa Zayden berbicara seperti itu setelah hampir membunuhnya? Memangnya pria ini kira siapa dirinya? Penguasa dunia yang bisa mengontrol semua sesuka hati? Ketika membenci Audrey, dia bisa merenggut nyawanya dan nyawa anak di perutnya. Ketika menyesal, dia bisa melupakan segalanya agar mereka kembali bersama. Jangan mimpi!Ketika melihat tatapan Audrey yang dipenuhi kebencian, hati Zayden terasa sakit. Dia mulai menyesal karena mendatangi Audrey dengan begitu gegabah. Tindakan ini bukan hanya mengurangi kebencian Audrey padanya, tetapi malah membuatnya makin marah."Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu. Audrey, setelah kepergianmu, aku baru mengerti aku tidak peduli pada yang lain. Yang penting adalah kamu bersamaku. Anak itu ...." Zayden ingin mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kesalahan karena menggugurkan kandung
Baca selengkapnya

Bab 286

Audrey menggenggam pisau tersebut sambil menatap Zayden dengan dingin. Meskipun jauh lebih pendek daripada Zayden, karisma di sekujur tubuh Audrey sama sekali tidak kalah. Dia tampak seperti ingin mempertaruhkan segalanya."Zayden, biar kuperingatkan dulu. Jangan pernah mengungkit hal seperti ini lagi, kamu nggak pantas. Ngerti? Kalaupun harus mati, aku nggak akan membiarkan hal seperti ini terulang," ucap Audrey yang menekankan setiap patah katanya.Waktu itu, Audrey hamil karena pria ini. Dia hampir keguguran dan mati juga karena pria ini. Kejadian ini tidak akan pernah dilupakan oleh Audrey.Zayden tertegun dan merasakan sedikit sakit di dadanya karena ditodong pisau. Namun, rasa sakit ini tidak bisa dibandingkan dengan sakit di hatinya. Ternyata, dia begitu rendahan di mata Audrey? Mana mungkin dia tega menyakiti Audrey dan orang-orang yang disayanginya? Namun, Audrey malah tidak memercayai hal ini.Zayden tersenyum getir, lalu mengulurkan tangan untuk menggenggam tangan Audrey. Au
Baca selengkapnya

Bab 287

Audrey memelototi Zayden dengan galak. Zayden juga tidak menduga masalah akan menjadi seperti ini. Dia pun perlahan-lahan melepaskan tangannya.Begitu pisau terjatuh ke tanah, noda darah di atasnya seketika berceceran ke tanah, memperlihatkan warna yang menyilaukan.Melihat ini, kontraktor itu memberanikan diri untuk maju. Setelah menendang pisau itu, dia menatap Zayden dan bertanya, "Tuan, kamu baik-baik saja? Apa perlu aku lapor polisi?"Zayden agak mengernyit mendengarnya. Kemudian, dia membalas, "Tidak perlu, ini masalah antaraku dan istriku. Orang luar tidak usah ikut campur."Begitu mendengarnya, Audrey langsung naik pitam. Siapa pula istrinya? Jelas, mereka sudah bercerai sejak bertahun-tahun lalu.Kontraktor itu tertegun sejenak saat mengetahui bahwa pria dan wanita ini adalah suami istri. Apakah ini bumbu-bumbu cinta dalam suatu rumah tangga? Orang kampungan seperti dia benar-benar tidak memahaminya.Setelah melirik Zayden dan Audrey sekilas, kontraktor itu akhirnya memutuskan
Baca selengkapnya

Bab 288

Audrey tidak menyadari begitu banyak hal karena fokus berjalan ke depan. Area kuburan tidak jauh dari desa, tetapi ada jalan pegunungan terjal yang harus dilewati. Audrey hanya bisa memperlambat langkah kakinya dan berjalan dengan hati-hati."Hati-hati, jalanan ini agak bahaya," ujar Audrey untuk memperingatkan. Namun, setelah melontarkan kalimat itu, dia tiba-tiba merasa menyesal. Jelas-jelas pria ini yang mencari mati sendiri, untuk apa dia mengkhawatirkannya?"Kalau kamu jatuh, aku juga akan jatuh," lanjut Audrey segera, tetapi telinganya berangsur memerah. Mendengar ini, Zayden pun menyunggingkan senyuman. Audrey masih sama seperti dulu, telinganya akan memerah setiap kali dia berbohong. Benar-benar mudah untuk dibaca."Tenang saja. Kalau jatuh, aku akan membiarkanmu mendarat di tubuhku dan melindungimu," timpal Zayden. Audrey seketika mendongak, lalu mendapati pria ini menatapnya dengan serius.Entah mengapa, jantung Audrey berdebar-debar. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya de
Baca selengkapnya

Bab 289

Audrey berdiri di samping sambil menyaksikan dokter menangani luka Zayden. Setelah memeriksa, dokter mendapati bahwa luka itu terlihat menakutkan, tetapi tidak termasuk dalam. Jadi, hanya perlu dibalut dan diobati beberapa hari, tidak perlu perawatan yang rumit.Sesudah membersihkan bekas darah di sekeliling luka, dokter menggunakan alkohol untuk mendisinfeksi lukanya. Ketika hendak membalut luka, dokter itu melirik Zayden sekilas. Dia mendapati bahwa sorot mata pria ini terus tertuju pada Audrey, seolah-olah yang terluka bukan dirinya.Ketika teringat pada penampilan lesu Zayden saat baru tiba, dokter itu merasa agak kasihan padanya. Dia bertanya dengan lirih, "Dik, apa hubunganmu dengan wanita itu? Apa dia yang melukaimu?"Dokter ini telah melihat berbagai hal di dunia. Instingnya pun mengatakan bahwa ada yang tidak beres. Mendengar ini, Zayden tersenyum getir seraya membalas, "Aku sudah membuat kesalahan, aku pantas mendapatkannya."Ketika melihat ekspresi Zayden, dokter itu pun men
Baca selengkapnya

Bab 290

Audrey adalah wanita yang gampang luluh. Dengan karakter Zayden, Audrey awalnya mengira pria ini akan melawannya. Tanpa diduga, dia malah langsung meminta maaf. Untuk sesaat, Audrey merasa dia tidak memiliki tempat untuk melampiaskan kekesalannya."Aku nggak akan senang hanya karena hal nggak penting seperti ini. Zayden, berhenti menyia-nyiakan usahamu." Audrey berjeda, lalu merasa masih harus memperjelas situasi ini. Dia meneruskan, "Tanpa kehadiranku, kamu juga bisa hidup dengan baik selama ini. Masih ada Shania yang menemanimu. Jadi, hiduplah dengan baik dan jangan saling mengganggu."Selesai mengatakan itu, Audrey mundur dua langkah dan langsung pergi. Zayden tiba-tiba menyadari sesuatu. Shania? Jangan-jangan, wanita ini melihat Shania menjemputnya di bandara waktu itu? Jadi, itu bukan ilusinya? Audrey benar-benar ada di sana waktu itu? Audrey pasti sudah salah paham dengan hubungan mereka!Zayden buru-buru meraih tangan Audrey untuk menjelaskan, "Audrey, aku tidak punya hubungan a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
46
DMCA.com Protection Status