Audrey tidak menyadari begitu banyak hal karena fokus berjalan ke depan. Area kuburan tidak jauh dari desa, tetapi ada jalan pegunungan terjal yang harus dilewati. Audrey hanya bisa memperlambat langkah kakinya dan berjalan dengan hati-hati."Hati-hati, jalanan ini agak bahaya," ujar Audrey untuk memperingatkan. Namun, setelah melontarkan kalimat itu, dia tiba-tiba merasa menyesal. Jelas-jelas pria ini yang mencari mati sendiri, untuk apa dia mengkhawatirkannya?"Kalau kamu jatuh, aku juga akan jatuh," lanjut Audrey segera, tetapi telinganya berangsur memerah. Mendengar ini, Zayden pun menyunggingkan senyuman. Audrey masih sama seperti dulu, telinganya akan memerah setiap kali dia berbohong. Benar-benar mudah untuk dibaca."Tenang saja. Kalau jatuh, aku akan membiarkanmu mendarat di tubuhku dan melindungimu," timpal Zayden. Audrey seketika mendongak, lalu mendapati pria ini menatapnya dengan serius.Entah mengapa, jantung Audrey berdebar-debar. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya de
Baca selengkapnya