Pada saat ini, tiba-tiba masuk segerombolan orang dari luar aula. Semuanya adalah tentara yang bersenjata lengkap. Aura mereka memancarkan niat membunuh yang kuat. Begitu masuk, mereka langsung mengepung Luther dan menodongkan senjatanya. Hanya menunggu perintah, mereka bersiap-siap menghabisi Luther di tempat."Jenderal Andrew, jangan sakiti dia!" teriak Ariana memohon."Nona Ariana sudah berkata demikian, tentu aku harus menurutinya." Andrew tersenyum tipis sambil menyeka darah di sudut bibirnya. Kemudian, dia melambaikan tangan dan berkata, "Bubar, biarkan dia pergi!""Baik!" teriak para tentara tersebut. Setelah itu, mereka langsung menyingkir dengan serempak. Gerakan mereka sangat kompak, jelas sekali para tentara itu dilatih secara profesional.Luther hanya menoleh dan melirik dengan tatapan kejam sekilas, lalu berjalan keluar. Saat keluar dari hotel, ternyata saat ini sedang hujan gerimis. Angin dingin menerpa, membuat hatinya terasa hampa. Pada saat ini, sebuah mobil Bentley be
Baca selengkapnya