“Aku ….” Priya kehabisan kata-kata. Meskipun dia ingin berdalih, dia juga tidak berani melakukannya. Sebab dia dapat merasakan bahwa Ariana sudah emosi saat ini.“Dasar nggak berguna!” Pada saat ini, Helen yang berada di samping tidak bisa bersabar lagi. Dia langsung menampar Priya, lalu memarahinya, “Reservasi saja nggak becus. Untuk apa aku menghubungimu? Bikin malu saja!”“Bibi, maaf, maaf, maaf sekali.” Priya menutup wajahnya yang terasa panas. Dia bukan hanya tidak berani berulah, dia malah segera membungkukkan tubuhnya dan meminta maaf.“Apa gunanya minta maaf sama aku? Bagaimana dengan masalah ruangan? Apa kamu tahu sebentar lagi kami akan menjamu tamu penting?” jerit Helen.Priya sungguh tidak berguna. Dia malah membuat Helen malu di hadapan Luther. “Bibi, gimana kalau kita makan di ruang privat biasa saja? Ruangan nomor 1 itu cukup bagus,” tanya Priya.“Plak!” Helen kembali menamparnya, lalu berkata, “Apa kamu gila? Dengan identitas kami, kamu malah suruh kami duduk di ruang
Baca selengkapnya