“Hei, Girman! Dengan kemampuanmu, apa kamu kira kamu bisa berbuat onar di sini? Memangnya kamu hebat?” Dennis membungkukkan tubuhnya dengan perlahan, lalu melayangkan tatapan membunuh. “Waktu itu, aku bisa mengalahkanmu. Sekarang aku tetap bisa melakukannya.”“Temanku, kamu jangan memaksakan diri. Kamu bisa merahasiakannya dari orang lain, tapi kamu nggak bisa merahasiakannya dariku.” Girman tersenyum sembari menggeleng. “Kamu sudah bertahun-tahun di medan perang, tubuhmu sudah dipenuhi dengan banyak cedera. Ditambah lagi dengan ledakan kuat dan juga pukulan telapak tanganku tadi, kamu sudah mengalami cedera serius saat ini. Sepertinya kamu bahkan akan kesulitan untuk berdiri?”“Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa mencobanya?” Dennis memberi isyarat tangan menyuruh Girman untuk mendekatinya.Girman mengamati Dennis sekilas. Dia tidak buru-buru untuk melakukan penyerangan, melainkan melanjutkan omongannya, “Temanku, bagaimana perasaanmu setelah kehilangan putramu? Kamu pasti sangat saki
Read more