Terdapat banyak ninja hebat di sisi Kimtara. Bahkan, regu pembunuh kediaman jenderal yang paling kuat juga kesulitan untuk menghadapi mereka.Meskipun kekuatan Luther memang tergolong hebat, dia juga tidak mungkin bisa menyelamatkan semua orang dalam 1 detik.“Jangan omong kosong! Kalau kamu ingin putrimu baik-baik saja, segera bantu aku!” desak Luther.“Aku akan membantumu!” Layla duluan berjalan maju, lalu mulai melepaskan ikatan.Lilitan Jaring Naga sangatlah kuat. Meskipun Luther telah mengerahkan tenaga kuat, jaring tetap tidak bisa dilepaskan. Jadi, hanya bisa dicoba untuk dilepaskan sedikit demi sedikit.“Satu ….” Pada saat ini, Kimtara langsung menunjukkan senyuman menyeringai. “Berhubung kalian semua nggak menurunkan senjata kalian, jangan salahkan aku bersikap sadis!”Selesai berbicara, Kimtara langsung mengayunkan pedang hendak menebas lengan Lufita.“Berhenti!” jerit Richard dengan emosi tinggi. Dia menahan rasa sakit yang dirasakannya, lalu menyerbu ke depan. Hanya saja, l
Ketika melihat kepala Kimtara meledak, tetiba semua orang menjadi hening. Richard juga berhenti menjerit. Irish, Nowy, dan yang lain juga tertegun melongo di tempat.Kejadian ini terlalu mendadak. Alhasil, mereka semua pun tidak merespons.Padahal Kimtara memiliki sandera untuk dijadikan perisai. Dia juga dilindungi oleh banyak ninja. Dalam situasi seperti ini, Luther malah bisa menghabisinya dalam satu serangan. Semua ini terasa sangat menakjubkan!“Bamm!” Tubuh Kimtara yang sudah tidak berkepala itu jatuh kuat ke lantai. Lufita yang sedang terbengong juga langsung dialihkan Luther ke markas Keluarga Morgana. Kali ini, mereka semua tergolong telah keluar dari masa kritis.“Kimtara!” Ketika melihat jasad cucunya, raut wajah Girman tampak muram. Amarahnya juga meluap dalam seketika. “Berengsek! Beraninya kamu membunuh cucuku? Aku akan cabik-cabik kamu! Bunuh, bunuh, bunuh! Bunuh dia!”Seiring dengan terdengarnya perintah, para ninja segera menyerbu. Mereka langsung membuka tembakan.Sa
Sembari berbicara, Richard sembari meraih pergelangan tangan Lufita, hendak memaksanya pergi.“Nggak! Aku nggak mau pergi! Lepasin aku!” Lufita tak berhenti meronta. Dia sudah berutang sekali terhadap Luther. Dia tidak berharap akan berutang lagi kepada Luther.Jika tidak, Lufita tidak akan bisa melewati sisa hidupnya dengan tenang.“Lufita! Benar apa kata ayahmu. Kita nggak ada waktu lagi. Ayo kita pergi!”“Iya, Lufita! Jangan egois lagi!”“Biarkan Luther mati saja. Dia pasti akan merasa sangat bangga karena bisa gugur demi keluarga jenderal!”Pada saat ini, Nowy, Irish, dan yang lain datang membujuknya. Seandainya semuanya bisa kembali damai dengan mengorbankan nyawa Luther, sepertinya semua itu adalah pilihan yang sangat bagus.“Kalau mau pergi, kalian pergi saja! Pokoknya aku nggak mau pergi!” Lufita tidak mendengar bujukan mereka semua.“Kurang ajar!” Richard sungguh marah, langsung menampar putrinya. “Sekarang bukan saatnya kamu untuk bersikap egois! Kamu harus dengar apa kataku!
“Swoosh!” Pedang Cakrawala berubah wujud menjadi kilat hitam, lalu menembus dada Girman. Kemudian, pedang tersebut kembali ke tangan Luther.Darah mengalir dengan perlahan ke ujung pedang. Setetes demi setetes darah memercik ke atas lantai.“Bamm!” Tubuh Kimtara gemetar. Dia langsung jatuh dengan kedua lutut menghantam lantai. Dia tertegun di tempat dengan posisi berlutut.Tetiba semua orang di tempat menjadi hening. Semua suara menghilang. Saking heningnya, bahkan kedengaran suara daun-daun berguguran.Anggota keluarga jenderal, para tamu undangan, bahkan ninja Negara Dikara juga terbengong melongo saat ini. Mereka sungguh tidak menyangka seorang Master Pedang Negara Dikara akan ditusuk mati oleh Luther. Apalagi proses penusukan itu dilakukan sangat cepat. Bahkan, orang-orang juga tidak sempat meresponsnya.Mereka hanya melihat ada cahaya kilat hitam yang melintas. Kemudian, Girman pun sudah berlutut di tempat.“Ergh ….” Girman menunduk. Terlihat rasa tidak percaya di wajahnya.Girma
Bahkan para perwira juga akan lebih memperhatikan Luther lagi. Dengan usia belia Luther, dia malah bisa memiliki kemampuan sehebat ini. Kelak dia pasti bisa menduduki posisi yang setara dengan jenderal.Keberadaan orang agung ini pasti akan dihormati semua orang. Permasalahan terbesar adalah sebelumnya mereka malah meremehkan dan berkata kasar pada Luther. Jika Luther balas dendam, sepertinya tidak ada yang bisa membayangkan bagaimana akibatnya.Kepikiran hal ini, Nowy, Irish, dan yang lain seketika merinding ketakutan. Selain merasa sakit kepala, mereka semua juga merasa sangat menyesal atas perbuatan mereka sebelumnya. Mereka sungguh kesal terhadap diri mereka sendiri lantaran terlalu bodoh dalam menilai orang.Seandainya mereka menjalin hubungan baik terhadap Luther, bukankah jalan hidup mereka akan bahagia?“Bagus sekali! Tak disangka kamu akan menyembunyikannya dengan sedalam ini. Aku bahkan nggak menyadarinya.” Dennis langsung menghela napas panjang.Memang tersembunyi banyak ahl
Tentu saja ucapan Dennis memiliki maksud tersirat. Di satu sisi, Dennis sangat mengagumi kehebatan Luther. Masa depan lelaki muda ini pasti sangat cerah. Ditambah lagi, kepribadian lelaki ini boleh dikatakan cukup lumayan.Lelaki muda seperti ini boleh dikatakan sangat langka di Negara Drago. Seandainya Luther bisa menjadi cucu menantunya, masa depan kediaman jenderal pasti akan terjamin.Di sisi lain, Dennis melakukannya juga demi Lufita. Anak ini sangatlah baik dan polos. Jadi, Lufita sangat gampang untuk dibohongi. Dia perlu seseorang yang kuat untuk melindunginya. Tak dipungkiri, Luther adalah pilihan yang paling tepat.Saat mereka berdua berdiri bersama, keduanya kelihatan sangat serasi.Saat ini, Lufita berdiri di belakang dan tidak berani berbicara sama sekali. Wajahnya seketika terlihat merona.Ketika menunggu jawaban dari Luther, dia juga berharap dirinya bisa menunggu jawaban yang diinginkannya.“Terima kasih atas pujian Pak Dennis. Tapi aku hanyalah lelaki biasa, nggak panta
“Haish ….” Dennis menghela napas ringan. “Anak yang unggul biasanya akan sangat arogan. Akan sulit untuk mendapatkan hatinya kembali. Dia memang nggak salahin kamu yang lebih memilih untuk memercayai temanmu, tapi hubungan kalian nggak akan bisa kembali seperti dulu lagi.”“Hah? Jadi, bagaimana sekarang?” Lufita merasa panik.“Jalani saja. Mungkin kelak kalian masih punya kesempatan untuk bertemu lagi.” Dennis menggeleng. Dia memang berbicara seperti itu, tapi sebenarnya Dennis tahu hubungan mereka tidak akan kembali seperti semula.Jika hubungan mereka telah retak, tak peduli bagaimana Lufita menebus kesalahannya, keretakan itu juga tidak akan menghilang.…Setelah meninggalkan kediaman jenderal, Luther mengendarai mobil melaju ke Vila Embun.Baru saja berjalan masuk ke dalam vila, tampak Johan berlari keluar dengan panik. Dia berlari sembari menjerit, “Tuan! Celaka! Celaka!”“Emm?” Ketika mendengar ucapan itu, kening Luther spontan berkerut. “Ada masalah apa? Coba kamu ceritakan.”“I
“Coba kamu ulangi sekali lagi?” Raut wajah Hani langsung berubah dingin. Dia mengarahkan pedang ke leher Bianca. Jika Bianca maju sedikit saja, sepertinya Hani bisa merenggut nyawa Bianca dengan gampangnya.“Emm?” Bianca menatap pedang, lalu spontan mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak menyangka temperamen Hani akan seburuk ini. Dia malah akan menggunakan pedang di kala berbeda pendapat. Dia bisa memastikan bahwa Hani tidak sedang bercanda. Jika Bianca memancing emosinya lagi, sepertinya Bianca benar-benar akan dibunuh Hani.Sepertinya Bianca telah bertemu dengan lawan yang cukup tangguh. Wanita di hadapannya ini bahkan lebih sulit dihadapi daripada Ariana.“Berhenti!” Saat kondisi sangatlah tegang, Luther langsung berlari ke sisi mereka.“Kak Luther, kamu sudah pulang, ya?” Hani segera menurunkan pedangnya, lalu menyembunyikan sikap dinginnya dan menunjukkan senyuman manis di wajahnya.“Hani, apa yang kamu lakukan tadi?” Kening Luther berkerut. Dia kelihatan agak tidak gembira.“N