Share

Bab 1148

“Coba kamu ulangi sekali lagi?” Raut wajah Hani langsung berubah dingin. Dia mengarahkan pedang ke leher Bianca. Jika Bianca maju sedikit saja, sepertinya Hani bisa merenggut nyawa Bianca dengan gampangnya.

“Emm?” Bianca menatap pedang, lalu spontan mengerutkan keningnya. Dia sungguh tidak menyangka temperamen Hani akan seburuk ini. Dia malah akan menggunakan pedang di kala berbeda pendapat. Dia bisa memastikan bahwa Hani tidak sedang bercanda. Jika Bianca memancing emosinya lagi, sepertinya Bianca benar-benar akan dibunuh Hani.

Sepertinya Bianca telah bertemu dengan lawan yang cukup tangguh. Wanita di hadapannya ini bahkan lebih sulit dihadapi daripada Ariana.

“Berhenti!” Saat kondisi sangatlah tegang, Luther langsung berlari ke sisi mereka.

“Kak Luther, kamu sudah pulang, ya?” Hani segera menurunkan pedangnya, lalu menyembunyikan sikap dinginnya dan menunjukkan senyuman manis di wajahnya.

“Hani, apa yang kamu lakukan tadi?” Kening Luther berkerut. Dia kelihatan agak tidak gembira.

“N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status