Ucapan Luke sangatlah ketus. Setiap kata-kata terdengar sangat menusuk telinga. Awalnya Luther yang ingin mengajak kompromi itu langsung berubah pikiran.Pantas saja pelayan restoran bisa bersikap begitu arogan. Ternyata mereka semua belajar dari bos mereka.“Hei, sudah dengar belum? Keluar!” Priya segera mengusir.“Restoran Harum memang hebat sekali, ya. Kalian bahkan berani mengusir tamu. Sepertinya kalian nggak ingin berbisnis lagi,” ucap Luther dengan dingin.“Bukan nggak ingin berbisnis lagi, cuma nggak ingin berbisnis sama kalian saja!” Luke melanjutkan dengan tegas, “Restoran Harum adalah area kekuasaanku. Semua yang ada di sini tergantung dengan keputusanku. Sekarang aku nggak suka melihat kalian di sini. Jadi, aku beri kalian waktu 1 menit untuk meninggalkan tempat ini. Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap nggak sungkan sama kalian!”Begitu ucapan dilontarkan, semua orang langsung merasa ricuh, lalu ikut mengusir Luther dan yang lain.“Luther, kenapa? Bos saja sudah bersu
Semua orang juga tahu sekarang dunia mafia di ibu kota dikendalikan oleh Faksi Kirin. Tidak ada yang berani menyinggungnya sama sekali. Jadi setelah menyadari anggota Faksi Kirin memasuki ruangan, para sekuriti mulai merasa takut.“Ih, tak disangka Luther hebat juga.” Herlina merasa kaget.“Hmph! Mereka hanyalah preman kaleng saja. Nggak hebat, lah.” Roselyn merasa kaget.“Benar apa katamu. Mereka semua hanyalah preman biasa saja, nggak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, tanpa perlu turun tangan kita, Pak Luke juga bisa menangani dengan gampangnya.” Helen merasa arogan.Dulu, mungkin Helen masih akan merasa takut. Namun, dia merasa mereka semua bukanlah tandingannya. Apa mungkin mereka semua bisa mengalahkan Ernest? Mereka berdua tidak di level yang sama.“Tuan Luther, apa yang terjadi?” Pada saat ini, Johan bersama anggotanya berlari ke lantai 2.“Restoran Harum telah menindas tamunya. Aku nggak bisa menerimanya. Segel restoran ini! Sejak saat ini, restoran nggak diperbolehkan untuk bero
“Mau berantem, ya?” Ketika melihat para sekuriti hendak melakukan penyerangan, Johan pun menunjukkan senyum menyeringai. “Kawan-kawan, aku beri kalian waktu 3 menit! Jangan lupa untuk melakukan pemanasan!”“Siap!” Anggota Faksi Kirin kegirangan. Mereka pun segera maju untuk menghadapi musuh. Johan adalah Ketua Aula Penjahat, sedangkan para anggotanya juga merupakan mantan tahanan dari Penjara Iblis. Mereka termasuk kartu truf dari Faksi Kirin.Apalagi setelah Luther mengikuti pelatihan khusus, kekuatannya semakin pesat lagi. Sepertinya tidaklah sulit baginya untuk menandingi seratus orang sekaligus.Bukan hanya ketika menghadapi sekelompok sekuriti biasa, Luther juga tidak takut jika mesti berhadapan dengan sekte-sekte hebat.Tak sampai 3 menit, 20-30 anggota sekuriti sudah berbaring di atas lantai.“Dasar nggak berguna! Kalian semua memang nggak berguna!” Ketika melihat gambaran ini, Luke merasa sangat panik. Awalnya dia mengira sekuriti yang dipekerjakannya bisa menghadapi anggota Lu
Kenapa lelaki ini keras kepala sekali? Padahal Ariana sedang berbaik hati hendak membujuknya, bahkan berniat untuk membantunya. Namun, Luther malah tidak menerima kebaikan hatinya.“Hmph! Ariana, sudahlah, biarkan mereka atasi sendiri saja!” Helen melipat kedua tangan di depan dada, seolah-olah sedang bersiap-siap hendak menyaksikan pertunjukan seru saja.“Kak Ariana, kamu orangnya terlalu baik. Mereka itu sudah rebut ruangan kita, kamu malah ingin bantu mereka.” Roselyn menggeleng.“Iya, Ariana. Kalau mereka nggak diberi pelajaran, sepertinya mereka nggak bakal tahu diri!” Herlina merasa kesal.“Sudahlah, aku nggak peduli dengan masalah kalian lagi.” Ariana bersikap sinis, lalu mundur ke samping.Entah kenapa Ariana merasa kesal ketika ditolak Luther tadi. Ariana sendiri juga tidak tahu kenapa dirinya bisa bersikap seperti ini? Bukankah dia hanyalah seorang lelaki asing yang baru dikenalinya saja? Kenapa Ariana begitu memedulikannya?“Hei! Nona Ariana sudah beri kamu kesempatan untuk
“Cewek cantik?” Ucapan Julmi langsung membingungkan Luke.Luther memang cukup tampan, tapi dia adalah lelaki. Apa hubungannya dengan cewek cantik? Jangan-jangan Julmi suka sama lelaki? Kepikiran hal ini, seluruh bulu kuduk Luke langsung berdiri.“Bagus! Bagus! Tak disangka aku cukup beruntung hari ini, malah bertemu dengan 2 wanita cantik.”Julmi mengelus dagunya, lalu menunjukkan tatapan genit. Tatapannya tak berhenti menyapu ke diri Bianca dan juga Hani. Kedua wanita itu sangatlah cantik, hanya saja keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Satunya lembut, satunya lagi kelihatan agak dingin.Ketika kedua wanita cantik duduk diam di tempat, mereka kelihatan bagai karya seni yang sangat indah. Julmi tak tahan kuasa ingin mengelus dan juga menyayangi mereka.Jika dibandingkan dengan selebritas yang pernah dipermainkan Julmi dulu, kedua wanita ini pasti menang. Sudah cukup beruntung untuk bisa bertemu 1 wanita berkualitas unggul. Siapa sangka dia malah akan bertemu 2 sekaligus. Tuha
“Hei, aku beri kamu 1 kesempatan lagi, segera bersujud di hadapanku. Kemudian, serahkan kedua wanita cantik itu kepadaku. Kalau nggak, aku akan membuatmu mati mengenaskan!” ancam Julmi dengan wajah galak.Atas dasar apa lelaki itu bisa menikmati 2 wanita cantik secara bersamaan? Bukankah hanya lelaki yang berkuasa seperti Julmi baru berhak untuk menikmati wanita cantik?“Aku juga beri kamu 1 kesempatan untuk segera enyah dari hadapanku. Kalau nggak, aku akan patahkan kakimu!” ujar Luther dengan dingin.“Sepertinya kamu cari mati!” Amarah Julmi meluap. Dia mengangkat kepalan tangannya hendak menumbuk kening Luther.Sebagai anggota dari Keluarga Sunaryo, Julmi tidak pintar soal belajar. Hanya saja, dia dipaksa untuk latihan sejak dirinya masih kecil. Semuanya dilakukan bukan demi tujuan mulia, melainkan demi memamerkan kekuatannya di depan wanita cantik.“Dasar nggak tahu diri.” Luther mendengus dingin, lalu langsung menampar Julmi.Julmi ditampar hingga jatuh ke lantai. Kepalanya terasa
Di bawah pimpinan Liman, bawahan Keluarga Sunaryo mulai melakukan serangan balik. Alhasil, anggota Faksi Kirin pun mundur beberapa langkah.Liman memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Meski orang-orang di Aula Penjahat adalah pesilat tingkat sejati, semuanya juga bukanlah apa-apa bagi Liman.Keberadaan Liman boleh dikatakan mirip dengan sebuah tank tempur yang terus melangkah maju, tidak ada yang bisa menghalanginya.“Bagus! Bagus sekali! Habisi mereka semua!” Ketika melihat gambaran ini, Julmi kelihatan bersemangat dan menjerit kegirangan. Untung saja ada Liman. Jika tidak, sepertinya Julmi akan mati hari ini.“Kak Luke, siapa dia? Kenapa dia hebat sekali?” tanya Priya yang merasa sangat kaget. “Namanya Liman. Dia baru saja kembali dari latihan di Midyar. Kekuatannya sangat hebat. Konon katanya, dia adalah murid terunggul di Organisasi Mondial!” balas Luke dengan kagum.“Organisasi Mondial? Maksudmu, organisasi terkuat di Midyar?” Kedua mata Priya terbelalak lebar.Ada tiga kekuatan
Liman baru saja berusia 30-an tahun. Sekarang dia malah sudah mencapai tingkat sejati tahap sempurna. Dengan kemampuan ini, jangankan di Jiman, sepertinya dia tergolong lelaki unggul di Midyar.“Ternyata kamu hebat juga.” Liman meregangkan tangannya yang terasa pegal. Dia pun berkata dengan tersenyum licik, “Sepertinya nggak banyak orang di Jiman yang bisa menerima pukulanku.”“Kekuatanmu memang hebat. Sayangnya, kamu masih terlalu muda.” Johan menggeleng, lalu berkata, “Kalau kamu pergi sekarang, kamu pun nggak perlu merasa kesakitan lagi. Kalau nggak, aku nggak akan bersikap sungkan kepadamu.”“Hehehe …. Dasar nggak tahu diri! Apa kamu benar-benar mengira kamu bisa mengalahkanku?” Liman memiringkan kepalanya, lalu mengepal erat tangannya. Dia berkata dengan tersenyum sinis, “Tadi aku hanya lagi pemanasan saja. Kalau aku benar-benar turun tangan, sepertinya kamu bakal kalah telak!”“Hmph! Kurang ajar!” Raut wajah Johan tampak muram. “Berhubung kamu nggak tahu diri, aku akan beri pelaj
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put