“Kamu ingin membunuhku?” Seusai mendengar, awalnya Liman terbengong sejenak, kemudian dia pun tertawa terbahak-bahak. Dia seolah-olah sedang mendengar lelucon saja.Orang-orang di sekitar juga menatap Luther dengan tatapan menyindir.“Apa bocah itu sudah gila? Dia malah berani bicara seperti itu sama Liman? Apa dia nggak takut mati?” Priya merasa syok.“Hmm! Dia memang nggak tahu diri! Beraninya menantang Liman di hadapan orang-orang. Sepertinya dia sudah bosan hidup!” Luke tersenyum sinis.Siapa si Liman itu? Liman adalah elite dari Organisasi Mondial, dia juga menerima ajaran dari Raiden. Tidaklah susah bagi tokoh berbakat seperti ini untuk membunuh Luther!“Liman bisa melawan 100 orang sekaligus. Siapa juga yang sanggup menandingi kehebatannya? Sekarang si Luther bukannya kabur, malah ingin menantangnya. Perbuatannya memang sangat bodoh!” sindir Roselyn.Tadi semua orang juga sudah melihat bagaimana kehebatan Liman. Sekarang Luther malah memprovokasinya. Bukankah dia sedang cari ma
“Apa? Ternyata bocah ini tangguh juga? Dia bahkan bisa mengalahkan Liman?” Luke sungguh kaget.“Apa aku nggak salah lihat? Seorang anggota Organisasi Mondail bahkan nggak sanggup mengalahkan seorang pesilat amatir?” Priya juga terbengong.“Sungguh nggak berguna! Padahal dia kelihatan kuat, tak disangka dia bisa dikalahkan dengan semudah itu!” Kening Helen berkerut. Dia pun berkata dengan kesal.“Jangan-jangan Luther menggunakan cara rendahan?” Roselyn dan Herlina saling bertukar pandang. Semuanya cukup mencurigakan. Tadi Liman menunjukkan betapa tangguhnya dirinya, mereka semua pun mengira Luther pasti akan ditakdirkan untuk kalah. Siapa sangka malah akan ada hasil akhir seperti ini.Sebenarnya Luther yang terlalu hebat atau Liman yang tidak berguna?“Gimana? Apa kamu sudah mengakui kekalahanmu?” Luther menginjak pundak Liman, lalu bertanya sembari menunduk.“Kamu … siapa kamu sebenarnya?” Liman menggertakkan giginya. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi kaki Luther terasa sangat berat b
“Ergh ….” Kedua mata Liman terbuka lebar. Dia tidak berani percaya dengan apa yang dialaminya. Hingga mati pun, Liman sendiri juga tidak menduga Luther akan membunuhnya. Jika tahu seperti ini, Liman juga tidak akan bersikap congkak.Namun, tidak ada penyesalan di dunia ini. Sekarang Liman sudah meninggal. Dia sudah kehilangan kesadarannya.Luther mengibaskan tangannya, lalu bagai membuang sampah, membuang jasad Liman ke lantai.“Bamm!” Jasad yang berat itu membentur dinding, lalu jatuh ke lantai.Seketika suasana di tempat menjadi hening. Semua orang terbengong melongo tidak percaya dengan mata kepala mereka sendiri.Siapa pun tidak menyangka setelah Liman mengungkapkan identitasnya, Luther masih berani untuk membunuhnya.Perlu diketahui, Liman adalah anggota dari Organisasi Mondial dan juga adalah keponakan dari Ketua Aliansi Bela Diri! Kenapa besar sekali nyali si Luther?“Ma … Mati? Dia bunuh Liman?” Julmi juga terbengong di tempat.“Gila! Gila! Bocah itu memang gila!”“Dia bahkan
Anggota Faksi Kirin tidak berkata panjang lebar, langsung maju untuk menjalankan amanat.Tanpa pimpinan Liman, bawahan anggota Keluarga Sunaryo bukanlah tandingan Faksi Kirin. Dalam hitungan detik, mereka semua pun sudah tergeletak di atas lantai.“Tamatlah riwayatmu! Kamu sudah membunuh Liman, lalu memukul anggota Keluarga Sunaryo. Mulai saat ini, kamu adalah musuh bersama kedua keluarga! Nggak ada lagi tempat untukmu di Jiman!” jerit Julmi dengan keras. Kelihatan sekali dia sedang emosi saat ini.“Emm?” Luther melayangkan tatapannya ke sisi Julmi, lalu berjalan mendekatinya. “Hampir saja aku lupa. Apa katamu tadi?”“Kamu … Kamu jangan kemari!” Ketika melihat Luther semakin mendekat, Julmi pun merasa sangat panik. Dia langsung menjerit, “Aku peringatkan kamu, abangku adalah Harry, Jenderal Harimau. Ada Keluarga Sunaryo yang akan melindungiku. Kalau kamu berani menyentuhku, aku akan habisi kamu!”“Oh ya?” Luther tersenyum sinis. Tetiba dia mengulurkan tangan mencengkeram wajah Julmi da
Hari menjelang malam. Di pusat Aliansi Bela Diri.Sekelompok petinggi Aliansi Bela Diri sedang mengerumuni jasad Liman. Satu jam lalu, ketika jasad Liman diangkat ke dalam ruangan, Aliansi Bela Diri langsung gempar.Para petinggi segera datang untuk menyaksikan secara langsung. Perlu diketahui bahwa Liman bukan hanya murid internal Organisasi Mondial, dia juga adalah keponakan dari Ketua Aliansi Bela diri. Dari segi kekuatan, bakat, dan status, keberadaannya boleh dikatakan sangat hebat. Bahkan ada banyak orang mengira Liman adalah penerus dari Raiden.Asalkan Liman berlatih dengan gigih, pada waktunya Raiden pensiun, dia otomatis akan menjadi Ketua Aliansi Bela Diri yang baru!Jadi, ketika orang berbakat itu dikabarkan telah meninggal, mana mungkin mereka tidak gempar.“Liman! Liman! Di mana Liman?”Saat ini seorang lelaki paruh baya dengan berbadan kekar dan rambut sebahu bergegas memasuki ruangan. Semua orang spontan meminggirkan tubuh mereka untuk mempersilakan si lelaki melewati
“Dasar berengsek! Beraninya membunuh putraku. Sepertinya dia nggak menghormati Aliansi Bela Diri!” Edward berkata dengan muram, “Kamu segera hubungi Ketua Aliansi Bela Diri untuk balas dendam putraku!”“Pak Edward, Pak Raiden sedang mengasingkan diri. Dia sudah memerintah untuk nggak boleh mengganggunya.” Pengawas merasa serbasalah.“Memangnya kenapa kalau mengasingkan diri? Keponakannya telah dibunuh. Jangan-jangan dia hanya tinggal diam saja?” Edward merasa kesal.“Emm ….” Pengawas masih tidak berani melapor.“Dasar nggak berguna! Kecil sekali nyalimu! Aku pergi sendiri saja!” Edward mendorong pengawas, lalu berjalan keluar dengan emosi tinggi.Baru saja berjalan keluar pintu, seorang anggota Aliansi Bela Diri tiba-tiba berlari ke dalam. Lantaran dia berlari terlalu cepat, dia pun tak sengaja menabrak diri Edward, kemudian jatuh duduk di lantai.“Apa kamu nggak punya mata? Apa kamu percaya aku akan membunuhmu!” Api di dalam hati Edward masih belum terlampiaskan.“Pak Edward, maafkan
Saat ini, di dalam ruang rapat Vila Embun.Luther sedang mengangkat teko teh, lalu menuangkannya ke dalam dua gelas. Satu gelas diserahkan kepada Johan, kemudian satu gelas lagi untuk dirinya sendiri.“Gimana? Apa surat tantangannya sudah diantar?” Luther menyesap teh, lalu bertanya.“Sudah diantar.” Johan mengangguk.“Gimana reaksi Aliansi Bela Diri?” tanya Luther.“Sepengetahuanku, Raiden masih mengasingkan diri. Hanya saja setelah menerima surat tantangan, anggota Aliansi Bela Diri menjadi heboh. Aku yakin mereka sudah menyerahkan surat itu ke tangan Raiden.” Johan juga mulai mencicipi teh.“Bagus sekali! Reaksi inilah yang kumau.” Luther tersenyum.Kematian Liman telah menyebabkan guncangan di Aliansi Bela Diri. Jadi, Luther ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melempar “bom atom” lagi.Bagaimanapun juga, cepat atau lambat Luther dan Raiden pasti akan bertarung juga.“Tuan, sepertinya perbuatanmu agak gegabah?” Johan berkata dengan khawatir, “Raiden adalah kepala dari lima maste
Keesokan paginya.Balai pusat Aliansi Bela Diri telah dikerumuni oleh banyak orang. Sejak kabar surat tantangan Luther semalam, aliansi pun menjadi gempar.Setiap sekte dan pesilat datang untuk meramaikan. Mereka ingin menyaksikan pertempuran yang menakjubkan ini.Julukan master muda Luther sudah terkenal di dunia pesilat Jiman. Tak peduli performanya di kompetisi seni bela diri, pembunuhan Youngky, maupun kejadian di Hutan Kelam, semuanya telah menjadi legenda yang menyebar ke segala penjuru.Gara-gara masalah ini, Luther pun menjadi idola banyak orang. Ada banyak orang yang menjadikan Luther sebagai pedoman dalam hidupnya. Mengenai Raiden, sepertinya tidak ada yang perlu dikatakan lagi. Dia adalah Ketua Aliansi Bela Diri, pesilat nomor 1 di dunia seni bela diri. Dia adalah orang terkuat di dalam satu aliansi.Saat ini, orang-orang telah berdiri di depan gerbang balai aliansi. Di antaranya terdapat Sekte Bangau, Sekte Akua, Sekte Roh, Biara Kasih, Aula Badai, dan yang lain. Semuanya