Hari menjelang malam. Di pusat Aliansi Bela Diri.Sekelompok petinggi Aliansi Bela Diri sedang mengerumuni jasad Liman. Satu jam lalu, ketika jasad Liman diangkat ke dalam ruangan, Aliansi Bela Diri langsung gempar.Para petinggi segera datang untuk menyaksikan secara langsung. Perlu diketahui bahwa Liman bukan hanya murid internal Organisasi Mondial, dia juga adalah keponakan dari Ketua Aliansi Bela diri. Dari segi kekuatan, bakat, dan status, keberadaannya boleh dikatakan sangat hebat. Bahkan ada banyak orang mengira Liman adalah penerus dari Raiden.Asalkan Liman berlatih dengan gigih, pada waktunya Raiden pensiun, dia otomatis akan menjadi Ketua Aliansi Bela Diri yang baru!Jadi, ketika orang berbakat itu dikabarkan telah meninggal, mana mungkin mereka tidak gempar.“Liman! Liman! Di mana Liman?”Saat ini seorang lelaki paruh baya dengan berbadan kekar dan rambut sebahu bergegas memasuki ruangan. Semua orang spontan meminggirkan tubuh mereka untuk mempersilakan si lelaki melewati
“Dasar berengsek! Beraninya membunuh putraku. Sepertinya dia nggak menghormati Aliansi Bela Diri!” Edward berkata dengan muram, “Kamu segera hubungi Ketua Aliansi Bela Diri untuk balas dendam putraku!”“Pak Edward, Pak Raiden sedang mengasingkan diri. Dia sudah memerintah untuk nggak boleh mengganggunya.” Pengawas merasa serbasalah.“Memangnya kenapa kalau mengasingkan diri? Keponakannya telah dibunuh. Jangan-jangan dia hanya tinggal diam saja?” Edward merasa kesal.“Emm ….” Pengawas masih tidak berani melapor.“Dasar nggak berguna! Kecil sekali nyalimu! Aku pergi sendiri saja!” Edward mendorong pengawas, lalu berjalan keluar dengan emosi tinggi.Baru saja berjalan keluar pintu, seorang anggota Aliansi Bela Diri tiba-tiba berlari ke dalam. Lantaran dia berlari terlalu cepat, dia pun tak sengaja menabrak diri Edward, kemudian jatuh duduk di lantai.“Apa kamu nggak punya mata? Apa kamu percaya aku akan membunuhmu!” Api di dalam hati Edward masih belum terlampiaskan.“Pak Edward, maafkan
Saat ini, di dalam ruang rapat Vila Embun.Luther sedang mengangkat teko teh, lalu menuangkannya ke dalam dua gelas. Satu gelas diserahkan kepada Johan, kemudian satu gelas lagi untuk dirinya sendiri.“Gimana? Apa surat tantangannya sudah diantar?” Luther menyesap teh, lalu bertanya.“Sudah diantar.” Johan mengangguk.“Gimana reaksi Aliansi Bela Diri?” tanya Luther.“Sepengetahuanku, Raiden masih mengasingkan diri. Hanya saja setelah menerima surat tantangan, anggota Aliansi Bela Diri menjadi heboh. Aku yakin mereka sudah menyerahkan surat itu ke tangan Raiden.” Johan juga mulai mencicipi teh.“Bagus sekali! Reaksi inilah yang kumau.” Luther tersenyum.Kematian Liman telah menyebabkan guncangan di Aliansi Bela Diri. Jadi, Luther ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melempar “bom atom” lagi.Bagaimanapun juga, cepat atau lambat Luther dan Raiden pasti akan bertarung juga.“Tuan, sepertinya perbuatanmu agak gegabah?” Johan berkata dengan khawatir, “Raiden adalah kepala dari lima maste
Keesokan paginya.Balai pusat Aliansi Bela Diri telah dikerumuni oleh banyak orang. Sejak kabar surat tantangan Luther semalam, aliansi pun menjadi gempar.Setiap sekte dan pesilat datang untuk meramaikan. Mereka ingin menyaksikan pertempuran yang menakjubkan ini.Julukan master muda Luther sudah terkenal di dunia pesilat Jiman. Tak peduli performanya di kompetisi seni bela diri, pembunuhan Youngky, maupun kejadian di Hutan Kelam, semuanya telah menjadi legenda yang menyebar ke segala penjuru.Gara-gara masalah ini, Luther pun menjadi idola banyak orang. Ada banyak orang yang menjadikan Luther sebagai pedoman dalam hidupnya. Mengenai Raiden, sepertinya tidak ada yang perlu dikatakan lagi. Dia adalah Ketua Aliansi Bela Diri, pesilat nomor 1 di dunia seni bela diri. Dia adalah orang terkuat di dalam satu aliansi.Saat ini, orang-orang telah berdiri di depan gerbang balai aliansi. Di antaranya terdapat Sekte Bangau, Sekte Akua, Sekte Roh, Biara Kasih, Aula Badai, dan yang lain. Semuanya
“Plak!” Tamparan keras itu membuat Tommy jatuh ke lantai. Kepalanya seketika terasa kliyengan hingga tidak bisa berdiri.“Hei! Kenapa kalian main kasar? Nggak ada aturan, ya!” Si wanita berkuncir dua merasa syok dan juga kesal. Dia tidak menyangka anggota Aliansi Bela Diri akan begitu susah untuk diajak kompromi. “Aturan? Kamilah yang membuat aturan di sini!” Kepala tim pengawas berkata dengan sangat arogan, “Apa kalian pantas untuk menyaksikan pertarungan di dalam? Kenapa kalian nggak tahu diri? Sekarang segera tinggalkan tempat ini. Jangan sampai aku memukul kalian lagi!”“Aku ingin melaporkan kalian!” Si wanita masih tak mau kalah.“Melaporkan kami?” Raut wajah kepala tim pengawas menjadi muram. “Dasar wanita jalang! Sepertinya kamu sudah bosan hidup!”Seusai berbicara, kepala tim pengawas langsung menghunuskan pedang, lalu mengarahkannya ke sisi wanita berkuncir dua.Si wanita terkejut hingga menjerit. Dia ingin mengelak, tetapi semuanya sudah terlambat. Saat ujung pedang hendak m
Pada saat ini, wanita berkuncir dua berjalan maju, lalu memberi hormat kepada Luther dan Johan. “Namaku Lisa, aku adalah murid dari Lembah Bulan.”“Salam kenal,” balas Luther dengan singkat.Lisa kembali membungkukkan sedikit tubuhnya. “Sialan! Beraninya memukulku! Aku pasti akan membunuhmu!” Setelah Tommy yang ditampar tadi merespons, dia segera berlari ke hadapan kepala tim pengawas yang sedang tidak menyadarkan diri. Dia menggebuki dan menendang si kepala tim pengawas untuk melampiaskan ketidakpuasannya.Tamparan tadi membuat Tommy ingin sekali membunuh lelaki ini.“Sudah, sudah, Kak! Jangan pukul lagi! Jangan sampai memakan korban jiwa.” Ketika menyadari situasi tidak bagus, Lisa segera menghentikannya.“Hmph! Mampus kalau dia mati! Siapa suruh dia meremehkan orang lain!” Tommy masih tidak bisa melupakan sikap arogan si kepala tim pengawas tadi. Dia menendang dua kali, baru meninggalkan tempat.“Perkenalkan, dia adalah abang seniorku, Tommy,” perkenalkan Lisa.Seperti biasa, Luth
“Sudahlah! Kak Tommy, jangan buat keonaran lagi!” Saat Johan sudah kehilangan kesabarannya, Lisa segera bersuara untuk menghalanginya, “Bagaimanapun ceritanya, mereka pernah membantu kami. Sepertinya agak keterlaluan kalau kamu berbicara seperti itu kepada mereka?”Jika bukan karena uluran tangan Luther, sepertinya Lisa sudah tidak berada di sini lagi. Sekarang Tommy malah bersikap lancang. Tentu saja Lisa merasa tidak senang.“Lisa, bukannya aku ingin buat onar, orang-orang itu telah meremehkan Lembah Bulan. Aku hanya ingin membuktikannya saja, lalu menunjukkan kepada mereka bahwa kita itu hebat!” jelas Tommy.“Apa ini yang namanya membuktikan? Ini namanya menantang! Kalau kamu begini lagi, aku bakal marah!” Kening Lisa berkerut.“Oke, oke, oke, aku memang bersalah tadi. Aku nggak akan menunjukkan kehebatanku lagi. Kamu jangan marah lagi.” Tommy tersenyum, lalu menunjukkan sikap menyanjung.“Kakak-kakak sekalian, maaf sekali. Tadi kakak seniorku terlalu gegabah. Aku harap kalian berdu
Begitu ucapan dilontarkan, beberapa pesilat di sekitar pun melayangkan tatapan aneh ke sisi Tommy. Entah dari mana asal lelaki bodoh ini? Dia bahkan berani membandingkan dirinya dengan master muda? Master muda pernah membunuh Youngky, menantang pesilat terhebat di Aliansi Bela Diri. Bahkan orang-orang dari sekte besar juga tidak berani bersikap arogan. Sekarang seorang lelaki yang bukan apa-apa itu malah berani membual?“Kak! Jaga ucapanmu!” Lisa mengerutkan keningnya, lalu merendahkan nada bicaranya. “Master muda adalah pesilat muda yang sangat langka. Mana mungkin bisa dibandingkan dengan kita?”Master muda telah mencapai tingkat master di usia 20-an tahun. Sementara, mereka bahkan belum mencapai tingkat sejati. Jarak kedua belah pihak bagai langit dan bumi saja. Meskipun mereka telah berusaha, sepertinya akan sulit untuk bisa mengejar langkah master muda.“Haih! Lisa, kenapa kamu malah meremehkan dirimu sendiri? Asal kamu tahu, kelak aku pasti bisa lebih hebat daripada dia.” Tommy
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar