Begitu ucapan dilontarkan, beberapa pesilat di sekitar pun melayangkan tatapan aneh ke sisi Tommy. Entah dari mana asal lelaki bodoh ini? Dia bahkan berani membandingkan dirinya dengan master muda? Master muda pernah membunuh Youngky, menantang pesilat terhebat di Aliansi Bela Diri. Bahkan orang-orang dari sekte besar juga tidak berani bersikap arogan. Sekarang seorang lelaki yang bukan apa-apa itu malah berani membual?“Kak! Jaga ucapanmu!” Lisa mengerutkan keningnya, lalu merendahkan nada bicaranya. “Master muda adalah pesilat muda yang sangat langka. Mana mungkin bisa dibandingkan dengan kita?”Master muda telah mencapai tingkat master di usia 20-an tahun. Sementara, mereka bahkan belum mencapai tingkat sejati. Jarak kedua belah pihak bagai langit dan bumi saja. Meskipun mereka telah berusaha, sepertinya akan sulit untuk bisa mengejar langkah master muda.“Haih! Lisa, kenapa kamu malah meremehkan dirimu sendiri? Asal kamu tahu, kelak aku pasti bisa lebih hebat daripada dia.” Tommy
“Apa? Miranda dari Aula Guntur?” Begitu ucapan dilontarkan, sekeliling spontan menjadi ricuh.Sekte Ilmu Kegelapan adalah salah satu sekte besar di Jiman. Sementara itu, Miranda adalah wanita unggul yang sangat terkenal di Aula Guntur.“Dengar-dengar Miranda itu sangat sadis. Dia bisa membunuh orang tanpa memejamkan matanya. Sepertinya kalian dalam masalah.”“Rasakan! Seorang murid biasa malah berani membandingkan diri dengan master muda. Sungguh nggak tahu diri!”…Semua orang mulai bergosip dan kelihatan ingin menyaksikan pertunjukan.Dalam dunia persilatan, hanya orang kuat yang berkuasa.“Ternyata Kak Miranda. Salam kenal.” Lisa segera memberi hormat. Dia sedang berusaha menghancurkan suasana canggung tadi.Namun, Miranda tidak meliriknya sama sekali. Dia langsung menatap Tommy, lalu berkata dengan dingin, “Bukannya tadi kamu bilang kamu sangat berbakat dan hebat? Sini biar aku tahu seberapa hebatnya kamu.”Sambil berbicara, Miranda menghunuskan pedang panjang, lalu membuang sarung
Kecepatannya sangatlah kencang dan juga gesit.“Telapak Awan!”Saat mendekat, Miranda membalikkan telapak tangannya, lalu memukul dada Tommy.“Hmph! Siasat anak kecil!” Tommy mendengus dingin. Baru saja dia hendak mengeluarkan tinjunya, dadanya pun sudah dipukul oleh Miranda.“Bamm!” Tommy bagai sedang tabrakan saja, langsung terpental belasan meter ke belakang.Saat melayang di udara, Tommy juga memuncratkan darah segar. Kemudian, dia jatuh menghantam lantai.“Kak Tommy!” Ketika melihat gambaran ini, raut wajah anggota Lembah Bulan merasa syok, lalu segera mengerumuninya. Mereka semua sungguh tidak menyangka abang senior yang mereka banggakan akan selemah ini. Dia malah kalah dalam 1 pukulan? Sepertinya dia sudah terlalu lemah?“Sebelum bertarung tadi, dia ngomongnya penuh percaya diri sekali. Aku kira dia itu orangnya hebat sekali. Ternyata ….”“Heh! Malah kalah dalam 1 pukulan? Berani-beraninya menantang Miranda? Dasar nggak tahu diri!”“Namanya juga sekte kecil, mana mungkin bisa
“Dasar lemah! Nggak sanggup, tapi malah melakukan serangan mendadak.”“Kalah dalam satu pukulan sudah cukup memalukan. Sekarang dia malah mempermalukan dirinya lagi.”“Kalau aku jadi dia, sepertinya aku sudah berondok di rumah.”Ketika melihat Tommy yang mempermalukan dirinya sendiri itu, suara tawa orang di sekitar semakin keras lagi. Mereka semua juga menatap Tommy dengan tatapan meremehkan.“Nggak … nggak mungkin!” Suara tawa orang-orang membuat Tommy kembali mencurigai dirinya sendiri. Padahal dirinya adalah senior terhebat dari Lembah Bulan. Tak peduli dari segi bakat maupun kemampuan, Tommy boleh dikatakan adalah kandidat yang unggul.Bagaimana mungkin dia tidak bisa mengalahkan seorang wanita? Tidak masalah jika tidak berhasil mengalahkan si wanita, sekarang dirinya malah mengalami cedera serius. Apa jarak kekuatan kedua orang sejauh itu?Jangan-jangan Tommy memang tidak sanggup?“Hei, aku sudah ampuni kamu satu kali, tapi kamu nggak menghargai kesempatan itu, kamu malah berani
Entah sejak kapan muncul seorang master muda lagi?“Miranda, apa ada yang mengganggumu?” Pada saat ini, seorang lelaki berpakaian hijau mendekat bersama beberapa pesilat muda.Lelaki berpakaian hijau kelihatan tampan dan berwibawa. Tatapannya yang tajam itu membuat orang-orang di sekitar merasa tertekan, tidak berani menatapnya.“Dari cara berpakaianmu, sepertinya kamu berasal dari Sekte Roh?”“Betul! Aku adalah murid kepala Sekte Roh, Rowen!”“Apa? Rowen? Dengar-dengar si Rowen sangat mahir dalam teknik senjata. Kekuatannya nggak bisa diabaikan. Dia bahkan lebih kuat daripada Miranda!”“Rowen ke sini? Wah, ada pertunjukan seru, dong?” Kedatangan Rowen telah menarik perhatian banyak orang. Perlu diketahui bahwa kekuatan Sekte Roh hampir mengimbangi Sekte Ilmu. Meskipun jumlah personelnya tidak sebanyak personel Sekte Ilmu, semua anggota Sekte Roh sangatlah unggul. Terutama murid yang bernama Rowen ini, dia boleh dikatakan adalah pesilat genius. Usianya masih 30-an tahun. Namun, naman
“Apa? Apa bocah itu sudah gila? Beraninya dia bicara seperti itu sama Rowen?”“Sepertinya lelaki itu terlalu arogan? Apa dia nggak sadar seberapa seriusnya masalah ini?”“Dia hanyalah seorang pesilat dari sekte kecil. Dia malah berani menantang murid kepala Sekte Roh? Dasar nggak tahu diri.”Ucapan Luther tadi telah menggemparkan orang-orang di sekitar. Para pesilat mulai bergosip, lalu melayangkan tatapan menghina.Kenapa Luther tidak tunduk dengan perintah Rowen saja? Dia hanya perlu bersujud saja, ‘kan? Setidaknya nyawanya akan selamat. Namun sekarang, jelas-jelas dia tidak sanggup mengalahkan Rowen, dia malah ingin menantangnya. Sepertinya otaknya sudah rusak?“Hei, apa yang ada di benakmu?” Miranda mengerutkan keningnya. Sebenarnya Miranda juga tidak ingin memperbesar masalah. Hanya saja, ucapan Luther tadi sudah membangkitkan konflik.Sekarang masalah ini bukan hanya masalah Miranda saja. Semua ini telah bersangkutan dengan reputasi dan harga diri Sekte Roh.“Kak, dia itu murid k
“Kak! Tangkap!” Salah seorang murid Sekte Roh langsung melemparkan tombak yang terbuat dari baja ke tangan Rowen.Dengan adanya senjata di tangan Rowen, auranya pun kelihatan berbeda. Dia kelihatan lebih berwibawa lagi.Rowen terkenal dengan teknik senjatanya. Ditambah lagi dengan kekuatan seni bela diri yang dikuasainya, Rowen masih belum menemukan saingannya.Hari ini, Rowen akan menunjukkan kehebatannya untuk menggemparkan semua orang di dunia persilatan!“Bocah! Asal kamu tahu nggak banyak orang yang bisa memaksaku untuk menggunakan senjataku. Kamu adalah salah satu di antara mereka! Kalaupun kamu mati gara-gara tembakanku, kamu juga seharusnya merasa bangga!”Raut wajah Rowen berubah galak. Tombak panjangnya tiba-tiba dipentalkan bagai anak panah yang dilepaskan dari busur. Setelah itu, Rowen segera mengejar tombak panjangnya, menangkap gagangnya, lalu berputar dengan cepat. Dalam sekejap, Rowen bersama dengan tombaknya tiba-tiba berubah menjadi gelombang hitam yang kuat. Setiap a
“Apa? Apa aku nggak salah lihat? Bocah itu mengalahkan kepala murid Sekte Roh hanya dengan 1 jari tangannya saja?”“Apa yang terjadi? Kenapa bocah itu bisa sehebat itu?”“Dari mana asal monster ini? Dia bahkan sanggup mengalahkan Rowen? Menakutkan sekali?”Semuanya di luar dugaan. Semua orang di ruangan menjadi ricuh. Awalnya semuanya mengira Rowen sudah pasti akan menang. Siapa sangka Luther malah sanggup mengalahkannya dengan gampang.Jarak kedua orang terlalu besar. Semuanya sudah menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri.Dalam sesaat, semua orang mulai menebak-nebak.“Hebat banget dia?” Miranda melebarkan kedua matanya. Dia masih tidak bisa memercayainya.Awalnya Miranda mengira Luther hanya mahir dalam menggunakan senjata rahasia. Tak disangka, dia akan sehebat ini. Hanya dengan mengandalkan 1 jari tangannya, dia bahkan bisa membuat Rowen kalah telak. Sepertinya tidak ada satu pun pesilat di Jiman yang sanggup melakukan aksi seperti ini.“Dia … Dia malah berhasil mengalahkan