Entah sejak kapan muncul seorang master muda lagi?“Miranda, apa ada yang mengganggumu?” Pada saat ini, seorang lelaki berpakaian hijau mendekat bersama beberapa pesilat muda.Lelaki berpakaian hijau kelihatan tampan dan berwibawa. Tatapannya yang tajam itu membuat orang-orang di sekitar merasa tertekan, tidak berani menatapnya.“Dari cara berpakaianmu, sepertinya kamu berasal dari Sekte Roh?”“Betul! Aku adalah murid kepala Sekte Roh, Rowen!”“Apa? Rowen? Dengar-dengar si Rowen sangat mahir dalam teknik senjata. Kekuatannya nggak bisa diabaikan. Dia bahkan lebih kuat daripada Miranda!”“Rowen ke sini? Wah, ada pertunjukan seru, dong?” Kedatangan Rowen telah menarik perhatian banyak orang. Perlu diketahui bahwa kekuatan Sekte Roh hampir mengimbangi Sekte Ilmu. Meskipun jumlah personelnya tidak sebanyak personel Sekte Ilmu, semua anggota Sekte Roh sangatlah unggul. Terutama murid yang bernama Rowen ini, dia boleh dikatakan adalah pesilat genius. Usianya masih 30-an tahun. Namun, naman
“Apa? Apa bocah itu sudah gila? Beraninya dia bicara seperti itu sama Rowen?”“Sepertinya lelaki itu terlalu arogan? Apa dia nggak sadar seberapa seriusnya masalah ini?”“Dia hanyalah seorang pesilat dari sekte kecil. Dia malah berani menantang murid kepala Sekte Roh? Dasar nggak tahu diri.”Ucapan Luther tadi telah menggemparkan orang-orang di sekitar. Para pesilat mulai bergosip, lalu melayangkan tatapan menghina.Kenapa Luther tidak tunduk dengan perintah Rowen saja? Dia hanya perlu bersujud saja, ‘kan? Setidaknya nyawanya akan selamat. Namun sekarang, jelas-jelas dia tidak sanggup mengalahkan Rowen, dia malah ingin menantangnya. Sepertinya otaknya sudah rusak?“Hei, apa yang ada di benakmu?” Miranda mengerutkan keningnya. Sebenarnya Miranda juga tidak ingin memperbesar masalah. Hanya saja, ucapan Luther tadi sudah membangkitkan konflik.Sekarang masalah ini bukan hanya masalah Miranda saja. Semua ini telah bersangkutan dengan reputasi dan harga diri Sekte Roh.“Kak, dia itu murid k
“Kak! Tangkap!” Salah seorang murid Sekte Roh langsung melemparkan tombak yang terbuat dari baja ke tangan Rowen.Dengan adanya senjata di tangan Rowen, auranya pun kelihatan berbeda. Dia kelihatan lebih berwibawa lagi.Rowen terkenal dengan teknik senjatanya. Ditambah lagi dengan kekuatan seni bela diri yang dikuasainya, Rowen masih belum menemukan saingannya.Hari ini, Rowen akan menunjukkan kehebatannya untuk menggemparkan semua orang di dunia persilatan!“Bocah! Asal kamu tahu nggak banyak orang yang bisa memaksaku untuk menggunakan senjataku. Kamu adalah salah satu di antara mereka! Kalaupun kamu mati gara-gara tembakanku, kamu juga seharusnya merasa bangga!”Raut wajah Rowen berubah galak. Tombak panjangnya tiba-tiba dipentalkan bagai anak panah yang dilepaskan dari busur. Setelah itu, Rowen segera mengejar tombak panjangnya, menangkap gagangnya, lalu berputar dengan cepat. Dalam sekejap, Rowen bersama dengan tombaknya tiba-tiba berubah menjadi gelombang hitam yang kuat. Setiap a
“Apa? Apa aku nggak salah lihat? Bocah itu mengalahkan kepala murid Sekte Roh hanya dengan 1 jari tangannya saja?”“Apa yang terjadi? Kenapa bocah itu bisa sehebat itu?”“Dari mana asal monster ini? Dia bahkan sanggup mengalahkan Rowen? Menakutkan sekali?”Semuanya di luar dugaan. Semua orang di ruangan menjadi ricuh. Awalnya semuanya mengira Rowen sudah pasti akan menang. Siapa sangka Luther malah sanggup mengalahkannya dengan gampang.Jarak kedua orang terlalu besar. Semuanya sudah menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri.Dalam sesaat, semua orang mulai menebak-nebak.“Hebat banget dia?” Miranda melebarkan kedua matanya. Dia masih tidak bisa memercayainya.Awalnya Miranda mengira Luther hanya mahir dalam menggunakan senjata rahasia. Tak disangka, dia akan sehebat ini. Hanya dengan mengandalkan 1 jari tangannya, dia bahkan bisa membuat Rowen kalah telak. Sepertinya tidak ada satu pun pesilat di Jiman yang sanggup melakukan aksi seperti ini.“Dia … Dia malah berhasil mengalahkan
Suara si lelaki tidaklah besar, tetapi sanggup menutupi kericuhan di tempat. Tekanan tak berwujud itu langsung membuat bungkam semua orang di sekitar.Semua orang spontan melihat ke arah datangnya suara. Tampak seorang lelaki bertubuh kekar dengan kumis putih sedang berjalan mendekat.Tatapan tetua yang mengenakan jubah hitam itu sangatlah tajam. Aura mengerikan mengitari dirinya. Meskipun dia belum menunjukkan kehebatannya, dia malah berhasil membuat orang-orang merasa tertekan.Lelaki yang berdiri di hadapan mereka semua tak lain adalah Ketua Sekte Roh, Kitron!“Astaga! Pak Kitron datang! Kali ini tamatlah riwayat lelaki itu!”“Siapa suruh dia arogan sekali? Kenapa dia nggak tahu cara untuk merendah? Kenapa dia mesti cari gara-gara? Sekarang Pak Kitron sudah datang. Lihat saja bagaimana nasibnya nanti!”“Semua ini gara-gara mulutnya sendiri!”Semua orang berbisik-bisik. Tatapan simpati seketika terlintas di mata mereka semua. Mereka semua merasa sikap Luther sudah keterlaluan. Inilah
“Erm ….” Semua orang spontan terbengong ketika melihat Kitron yang melarikan diri. Mata mereka semua terbelalak lebar. Mereka sungguh tidak percaya dengan tatapan mereka sendiri.Apa yang terjadi?Seorang Ketua Sekte Roh yang terkenal itu malah melarikan diri? Di mana wibawa seorang ketua sekte? Di mana harga dirinya? Apa dia tidak memedulikannya lagi?“Pak! Kamu mau ke mana?” tanya Rowen dengan segera.“Ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan. Aku akan segera kembali.” Suara Kitron terdengar gemetar. Sambil berbicara, langkah kaki Kitron juga semakin cepat lagi.Sialan! Cedera yang dialaminya sewaktu di Hutan Kelam juga masih belum pulih total. Tak disangka akan bertemu dengan bintang pembawa sial lagi. Kalau Kitron tidak kabur sekarang, mau tunggu kapan lagi?Jika mereka benar-benar berduel, sepertinya Kitron akan kehilangan nyawanya!Tidaklah masalah jika Kitron kehilangan reputasinya, setidaknya nyawanya masih selamat.Ujung bibir Rowen berkedut. Dia sungguh kehabisan akalnya
“Pak Anjas! Mereka ada di sini. Anggotaku melihat mereka masuk ke dalam!” Pada saat ini, terdengar suara ricuh dari luar sana.Sekelompok tim pengawas Aliansi Bela Diri segera memasuki area pertandingan. Orang yang berdiri di paling depan adalah pengawas berpakaian hitam dari Aliansi Bela Diri. Sementara itu, orang yang berdiri di sampingnya adalah seorang lelaki yang babak belur. Dia adalah kepala tim pengawas yang digebuki Luther tadi.“Celaka! Anggota pengawas Aliansi Bela Diri datang cari masalah lagi!” Ketika melihat kejadian ini, raut wajah Lisa langsung berubah. Dia berlari ke hadapan Luther. “Kak, mereka pasti datang untuk mencarimu. Cepat pergi sana! Aku akan bantu kamu untuk adang mereka!”Sebelumnya Luther telah menyelamatkan nyawa Lisa. Jadi, sudah saatnya Lisa membalasnya.“Lisa! Ngapain kamu peduli sama dia? Anggota tim pengawas itu banyak sekali. Ayo kita sembunyi dulu. Jangan sampai kita terlibat dalam masalah ini!” Tommy sungguh takut. Dia memang sangat percaya diri, t
Siapa pun tidak menyangka latar belakang Luther akan begitu hebat. Awalnya mereka semua mengira Luther adalah murid dari sebuah sekte kecil yang lumayan hebat. Sekarang mereka baru menyadari ternyata lelaki yang kelihatan sederhana ini ternyata adalah master muda yang terkenal itu!Sebelumnya dia mengikuti kompetisi seni bela diri yang menghebohkan semua orang, pembunuhan Youngky di Danau Akua, bahkan melakukan hal yang sangat heboh di Hutan Kelam. Sekarang dia malah ingin menantang Ketua Aliansi Bela Diri secara terang-terangan.Satu per satu masalah ini sangat menggemparkan. Berkat masalah ini, Luther pun menjadi orang terhebat di Jiman.Orang-orang sebayanya juga tidak akan bisa menandinginya. Namanya sudah melegenda di dunia persilatan ini. Sekarang setelah menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bahwa ada legenda di sisi mereka, tentu saja semua orang akan merasa heboh.“Dia … dia … dia itu master muda, ya?”Rowen terkejut hingga kelopak matanya berkedut. Sekujur tubuhnya t
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar