“Mau berantem, ya?” Ketika melihat para sekuriti hendak melakukan penyerangan, Johan pun menunjukkan senyum menyeringai. “Kawan-kawan, aku beri kalian waktu 3 menit! Jangan lupa untuk melakukan pemanasan!”“Siap!” Anggota Faksi Kirin kegirangan. Mereka pun segera maju untuk menghadapi musuh. Johan adalah Ketua Aula Penjahat, sedangkan para anggotanya juga merupakan mantan tahanan dari Penjara Iblis. Mereka termasuk kartu truf dari Faksi Kirin.Apalagi setelah Luther mengikuti pelatihan khusus, kekuatannya semakin pesat lagi. Sepertinya tidaklah sulit baginya untuk menandingi seratus orang sekaligus.Bukan hanya ketika menghadapi sekelompok sekuriti biasa, Luther juga tidak takut jika mesti berhadapan dengan sekte-sekte hebat.Tak sampai 3 menit, 20-30 anggota sekuriti sudah berbaring di atas lantai.“Dasar nggak berguna! Kalian semua memang nggak berguna!” Ketika melihat gambaran ini, Luke merasa sangat panik. Awalnya dia mengira sekuriti yang dipekerjakannya bisa menghadapi anggota Lu
Kenapa lelaki ini keras kepala sekali? Padahal Ariana sedang berbaik hati hendak membujuknya, bahkan berniat untuk membantunya. Namun, Luther malah tidak menerima kebaikan hatinya.“Hmph! Ariana, sudahlah, biarkan mereka atasi sendiri saja!” Helen melipat kedua tangan di depan dada, seolah-olah sedang bersiap-siap hendak menyaksikan pertunjukan seru saja.“Kak Ariana, kamu orangnya terlalu baik. Mereka itu sudah rebut ruangan kita, kamu malah ingin bantu mereka.” Roselyn menggeleng.“Iya, Ariana. Kalau mereka nggak diberi pelajaran, sepertinya mereka nggak bakal tahu diri!” Herlina merasa kesal.“Sudahlah, aku nggak peduli dengan masalah kalian lagi.” Ariana bersikap sinis, lalu mundur ke samping.Entah kenapa Ariana merasa kesal ketika ditolak Luther tadi. Ariana sendiri juga tidak tahu kenapa dirinya bisa bersikap seperti ini? Bukankah dia hanyalah seorang lelaki asing yang baru dikenalinya saja? Kenapa Ariana begitu memedulikannya?“Hei! Nona Ariana sudah beri kamu kesempatan untuk
“Cewek cantik?” Ucapan Julmi langsung membingungkan Luke.Luther memang cukup tampan, tapi dia adalah lelaki. Apa hubungannya dengan cewek cantik? Jangan-jangan Julmi suka sama lelaki? Kepikiran hal ini, seluruh bulu kuduk Luke langsung berdiri.“Bagus! Bagus! Tak disangka aku cukup beruntung hari ini, malah bertemu dengan 2 wanita cantik.”Julmi mengelus dagunya, lalu menunjukkan tatapan genit. Tatapannya tak berhenti menyapu ke diri Bianca dan juga Hani. Kedua wanita itu sangatlah cantik, hanya saja keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Satunya lembut, satunya lagi kelihatan agak dingin.Ketika kedua wanita cantik duduk diam di tempat, mereka kelihatan bagai karya seni yang sangat indah. Julmi tak tahan kuasa ingin mengelus dan juga menyayangi mereka.Jika dibandingkan dengan selebritas yang pernah dipermainkan Julmi dulu, kedua wanita ini pasti menang. Sudah cukup beruntung untuk bisa bertemu 1 wanita berkualitas unggul. Siapa sangka dia malah akan bertemu 2 sekaligus. Tuha
“Hei, aku beri kamu 1 kesempatan lagi, segera bersujud di hadapanku. Kemudian, serahkan kedua wanita cantik itu kepadaku. Kalau nggak, aku akan membuatmu mati mengenaskan!” ancam Julmi dengan wajah galak.Atas dasar apa lelaki itu bisa menikmati 2 wanita cantik secara bersamaan? Bukankah hanya lelaki yang berkuasa seperti Julmi baru berhak untuk menikmati wanita cantik?“Aku juga beri kamu 1 kesempatan untuk segera enyah dari hadapanku. Kalau nggak, aku akan patahkan kakimu!” ujar Luther dengan dingin.“Sepertinya kamu cari mati!” Amarah Julmi meluap. Dia mengangkat kepalan tangannya hendak menumbuk kening Luther.Sebagai anggota dari Keluarga Sunaryo, Julmi tidak pintar soal belajar. Hanya saja, dia dipaksa untuk latihan sejak dirinya masih kecil. Semuanya dilakukan bukan demi tujuan mulia, melainkan demi memamerkan kekuatannya di depan wanita cantik.“Dasar nggak tahu diri.” Luther mendengus dingin, lalu langsung menampar Julmi.Julmi ditampar hingga jatuh ke lantai. Kepalanya terasa
Di bawah pimpinan Liman, bawahan Keluarga Sunaryo mulai melakukan serangan balik. Alhasil, anggota Faksi Kirin pun mundur beberapa langkah.Liman memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Meski orang-orang di Aula Penjahat adalah pesilat tingkat sejati, semuanya juga bukanlah apa-apa bagi Liman.Keberadaan Liman boleh dikatakan mirip dengan sebuah tank tempur yang terus melangkah maju, tidak ada yang bisa menghalanginya.“Bagus! Bagus sekali! Habisi mereka semua!” Ketika melihat gambaran ini, Julmi kelihatan bersemangat dan menjerit kegirangan. Untung saja ada Liman. Jika tidak, sepertinya Julmi akan mati hari ini.“Kak Luke, siapa dia? Kenapa dia hebat sekali?” tanya Priya yang merasa sangat kaget. “Namanya Liman. Dia baru saja kembali dari latihan di Midyar. Kekuatannya sangat hebat. Konon katanya, dia adalah murid terunggul di Organisasi Mondial!” balas Luke dengan kagum.“Organisasi Mondial? Maksudmu, organisasi terkuat di Midyar?” Kedua mata Priya terbelalak lebar.Ada tiga kekuatan
Liman baru saja berusia 30-an tahun. Sekarang dia malah sudah mencapai tingkat sejati tahap sempurna. Dengan kemampuan ini, jangankan di Jiman, sepertinya dia tergolong lelaki unggul di Midyar.“Ternyata kamu hebat juga.” Liman meregangkan tangannya yang terasa pegal. Dia pun berkata dengan tersenyum licik, “Sepertinya nggak banyak orang di Jiman yang bisa menerima pukulanku.”“Kekuatanmu memang hebat. Sayangnya, kamu masih terlalu muda.” Johan menggeleng, lalu berkata, “Kalau kamu pergi sekarang, kamu pun nggak perlu merasa kesakitan lagi. Kalau nggak, aku nggak akan bersikap sungkan kepadamu.”“Hehehe …. Dasar nggak tahu diri! Apa kamu benar-benar mengira kamu bisa mengalahkanku?” Liman memiringkan kepalanya, lalu mengepal erat tangannya. Dia berkata dengan tersenyum sinis, “Tadi aku hanya lagi pemanasan saja. Kalau aku benar-benar turun tangan, sepertinya kamu bakal kalah telak!”“Hmph! Kurang ajar!” Raut wajah Johan tampak muram. “Berhubung kamu nggak tahu diri, aku akan beri pelaj
“Kamu ingin membunuhku?” Seusai mendengar, awalnya Liman terbengong sejenak, kemudian dia pun tertawa terbahak-bahak. Dia seolah-olah sedang mendengar lelucon saja.Orang-orang di sekitar juga menatap Luther dengan tatapan menyindir.“Apa bocah itu sudah gila? Dia malah berani bicara seperti itu sama Liman? Apa dia nggak takut mati?” Priya merasa syok.“Hmm! Dia memang nggak tahu diri! Beraninya menantang Liman di hadapan orang-orang. Sepertinya dia sudah bosan hidup!” Luke tersenyum sinis.Siapa si Liman itu? Liman adalah elite dari Organisasi Mondial, dia juga menerima ajaran dari Raiden. Tidaklah susah bagi tokoh berbakat seperti ini untuk membunuh Luther!“Liman bisa melawan 100 orang sekaligus. Siapa juga yang sanggup menandingi kehebatannya? Sekarang si Luther bukannya kabur, malah ingin menantangnya. Perbuatannya memang sangat bodoh!” sindir Roselyn.Tadi semua orang juga sudah melihat bagaimana kehebatan Liman. Sekarang Luther malah memprovokasinya. Bukankah dia sedang cari ma
“Apa? Ternyata bocah ini tangguh juga? Dia bahkan bisa mengalahkan Liman?” Luke sungguh kaget.“Apa aku nggak salah lihat? Seorang anggota Organisasi Mondail bahkan nggak sanggup mengalahkan seorang pesilat amatir?” Priya juga terbengong.“Sungguh nggak berguna! Padahal dia kelihatan kuat, tak disangka dia bisa dikalahkan dengan semudah itu!” Kening Helen berkerut. Dia pun berkata dengan kesal.“Jangan-jangan Luther menggunakan cara rendahan?” Roselyn dan Herlina saling bertukar pandang. Semuanya cukup mencurigakan. Tadi Liman menunjukkan betapa tangguhnya dirinya, mereka semua pun mengira Luther pasti akan ditakdirkan untuk kalah. Siapa sangka malah akan ada hasil akhir seperti ini.Sebenarnya Luther yang terlalu hebat atau Liman yang tidak berguna?“Gimana? Apa kamu sudah mengakui kekalahanmu?” Luther menginjak pundak Liman, lalu bertanya sembari menunduk.“Kamu … siapa kamu sebenarnya?” Liman menggertakkan giginya. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi kaki Luther terasa sangat berat b