“Aku ….” Priya kehabisan kata-kata. Meskipun dia ingin berdalih, dia juga tidak berani melakukannya. Sebab dia dapat merasakan bahwa Ariana sudah emosi saat ini.“Dasar nggak berguna!” Pada saat ini, Helen yang berada di samping tidak bisa bersabar lagi. Dia langsung menampar Priya, lalu memarahinya, “Reservasi saja nggak becus. Untuk apa aku menghubungimu? Bikin malu saja!”“Bibi, maaf, maaf, maaf sekali.” Priya menutup wajahnya yang terasa panas. Dia bukan hanya tidak berani berulah, dia malah segera membungkukkan tubuhnya dan meminta maaf.“Apa gunanya minta maaf sama aku? Bagaimana dengan masalah ruangan? Apa kamu tahu sebentar lagi kami akan menjamu tamu penting?” jerit Helen.Priya sungguh tidak berguna. Dia malah membuat Helen malu di hadapan Luther. “Bibi, gimana kalau kita makan di ruang privat biasa saja? Ruangan nomor 1 itu cukup bagus,” tanya Priya.“Plak!” Helen kembali menamparnya, lalu berkata, “Apa kamu gila? Dengan identitas kami, kamu malah suruh kami duduk di ruang
Ketika melihat sikap arogan Helen, Luther sungguh merasa lucu. Dari gerak-gerik dan cara berpakaiannya, seharusnya Helen telah bertemu dengan seseorang yang membuat satu keluarganya menjadi kaya raya.Helen bukan hanya memiliki uang, dia juga memiliki kekuasaan dan kedudukan. Dulu ketika Helen tidak memiliki apa-apa, dia pun sudah bersikap arogan. Sekarang setelah kaya raya, dia pun semakin arogan saja. Hanya saja, Luther juga tidak terkejut.“Hei, aku lagi ngomong sama kamu. Apa kamu dengar? Segera buka harga. Aku sibuk sekali. Nggak ada waktu untuk main bareng kamu!” Helen mengapit kartu dengan kedua tangannya.“Sepertinya kamu nggak sanggup untuk membayarnya.” Luther menggeleng.“Nggak sanggup?” Ketika mendengar ucapan itu, Helen langsung tersenyum, lalu melayangkan tatapan meremehkan. “Luther! Kamu memang pintar dalam meremehkan orang-orang! Apa kamu tahu identitas kami sekarang? Apa kamu tahu berapa banyak uang yang kami punya sekarang? Apa kamu sudah lihat kartu emas ini? Uang di
“Kamu … kamu nggak tahu malu!” Helen emosi hingga wajah dan telinganya memerah. Dia sungguh geram saat ini.Awalnya Helen ingin bersandiwara untuk memamerkan kekayaannya. Namun bocah di depannya malah membongkar aibnya. Luther memang menjengkelkan sekali.“Sekarang aku sudah buka harga. Kalian hanya punya 2 pilihan saja, serahkan uang itu atau pergi dari sini!” Luther tidak sungkan sama sekali.“Kalian kurang ajar sekalI!” Amarah Helen membeludak. Sejak kedudukannya semakin tinggi, dia juga tidak pernah menerima perlakuan seperti ini.“Apa yang terjadi?” Pada saat ini, seorang lelaki bertubuh tinggi kurus dengan berpakaian jas berjalan ke dalam ruangan. Para pengawal spontan mundur membuka jalan untuknya. Si lelaki tak lain adalah bos dari Restoran Harum, Luke.“Kak Luke! Akhirnya kamu datang juga!” Langsung terlukis senyuman di wajah Priya. Dia langsung berlari ke sisi Luke. Lelaki di hadapannya ini bukan hanya kekasih Priya saja, dia juga adalah sandaran Priya. “Ada apa dengan wajah
Ucapan Luke sangatlah ketus. Setiap kata-kata terdengar sangat menusuk telinga. Awalnya Luther yang ingin mengajak kompromi itu langsung berubah pikiran.Pantas saja pelayan restoran bisa bersikap begitu arogan. Ternyata mereka semua belajar dari bos mereka.“Hei, sudah dengar belum? Keluar!” Priya segera mengusir.“Restoran Harum memang hebat sekali, ya. Kalian bahkan berani mengusir tamu. Sepertinya kalian nggak ingin berbisnis lagi,” ucap Luther dengan dingin.“Bukan nggak ingin berbisnis lagi, cuma nggak ingin berbisnis sama kalian saja!” Luke melanjutkan dengan tegas, “Restoran Harum adalah area kekuasaanku. Semua yang ada di sini tergantung dengan keputusanku. Sekarang aku nggak suka melihat kalian di sini. Jadi, aku beri kalian waktu 1 menit untuk meninggalkan tempat ini. Kalau nggak, jangan salahkan aku bersikap nggak sungkan sama kalian!”Begitu ucapan dilontarkan, semua orang langsung merasa ricuh, lalu ikut mengusir Luther dan yang lain.“Luther, kenapa? Bos saja sudah bersu
Semua orang juga tahu sekarang dunia mafia di ibu kota dikendalikan oleh Faksi Kirin. Tidak ada yang berani menyinggungnya sama sekali. Jadi setelah menyadari anggota Faksi Kirin memasuki ruangan, para sekuriti mulai merasa takut.“Ih, tak disangka Luther hebat juga.” Herlina merasa kaget.“Hmph! Mereka hanyalah preman kaleng saja. Nggak hebat, lah.” Roselyn merasa kaget.“Benar apa katamu. Mereka semua hanyalah preman biasa saja, nggak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, tanpa perlu turun tangan kita, Pak Luke juga bisa menangani dengan gampangnya.” Helen merasa arogan.Dulu, mungkin Helen masih akan merasa takut. Namun, dia merasa mereka semua bukanlah tandingannya. Apa mungkin mereka semua bisa mengalahkan Ernest? Mereka berdua tidak di level yang sama.“Tuan Luther, apa yang terjadi?” Pada saat ini, Johan bersama anggotanya berlari ke lantai 2.“Restoran Harum telah menindas tamunya. Aku nggak bisa menerimanya. Segel restoran ini! Sejak saat ini, restoran nggak diperbolehkan untuk bero
“Mau berantem, ya?” Ketika melihat para sekuriti hendak melakukan penyerangan, Johan pun menunjukkan senyum menyeringai. “Kawan-kawan, aku beri kalian waktu 3 menit! Jangan lupa untuk melakukan pemanasan!”“Siap!” Anggota Faksi Kirin kegirangan. Mereka pun segera maju untuk menghadapi musuh. Johan adalah Ketua Aula Penjahat, sedangkan para anggotanya juga merupakan mantan tahanan dari Penjara Iblis. Mereka termasuk kartu truf dari Faksi Kirin.Apalagi setelah Luther mengikuti pelatihan khusus, kekuatannya semakin pesat lagi. Sepertinya tidaklah sulit baginya untuk menandingi seratus orang sekaligus.Bukan hanya ketika menghadapi sekelompok sekuriti biasa, Luther juga tidak takut jika mesti berhadapan dengan sekte-sekte hebat.Tak sampai 3 menit, 20-30 anggota sekuriti sudah berbaring di atas lantai.“Dasar nggak berguna! Kalian semua memang nggak berguna!” Ketika melihat gambaran ini, Luke merasa sangat panik. Awalnya dia mengira sekuriti yang dipekerjakannya bisa menghadapi anggota Lu
Kenapa lelaki ini keras kepala sekali? Padahal Ariana sedang berbaik hati hendak membujuknya, bahkan berniat untuk membantunya. Namun, Luther malah tidak menerima kebaikan hatinya.“Hmph! Ariana, sudahlah, biarkan mereka atasi sendiri saja!” Helen melipat kedua tangan di depan dada, seolah-olah sedang bersiap-siap hendak menyaksikan pertunjukan seru saja.“Kak Ariana, kamu orangnya terlalu baik. Mereka itu sudah rebut ruangan kita, kamu malah ingin bantu mereka.” Roselyn menggeleng.“Iya, Ariana. Kalau mereka nggak diberi pelajaran, sepertinya mereka nggak bakal tahu diri!” Herlina merasa kesal.“Sudahlah, aku nggak peduli dengan masalah kalian lagi.” Ariana bersikap sinis, lalu mundur ke samping.Entah kenapa Ariana merasa kesal ketika ditolak Luther tadi. Ariana sendiri juga tidak tahu kenapa dirinya bisa bersikap seperti ini? Bukankah dia hanyalah seorang lelaki asing yang baru dikenalinya saja? Kenapa Ariana begitu memedulikannya?“Hei! Nona Ariana sudah beri kamu kesempatan untuk
“Cewek cantik?” Ucapan Julmi langsung membingungkan Luke.Luther memang cukup tampan, tapi dia adalah lelaki. Apa hubungannya dengan cewek cantik? Jangan-jangan Julmi suka sama lelaki? Kepikiran hal ini, seluruh bulu kuduk Luke langsung berdiri.“Bagus! Bagus! Tak disangka aku cukup beruntung hari ini, malah bertemu dengan 2 wanita cantik.”Julmi mengelus dagunya, lalu menunjukkan tatapan genit. Tatapannya tak berhenti menyapu ke diri Bianca dan juga Hani. Kedua wanita itu sangatlah cantik, hanya saja keduanya memiliki karakteristik masing-masing. Satunya lembut, satunya lagi kelihatan agak dingin.Ketika kedua wanita cantik duduk diam di tempat, mereka kelihatan bagai karya seni yang sangat indah. Julmi tak tahan kuasa ingin mengelus dan juga menyayangi mereka.Jika dibandingkan dengan selebritas yang pernah dipermainkan Julmi dulu, kedua wanita ini pasti menang. Sudah cukup beruntung untuk bisa bertemu 1 wanita berkualitas unggul. Siapa sangka dia malah akan bertemu 2 sekaligus. Tuha