Tadi Girman sengaja memancing emosi Dennis supaya melakukan serangan duluan. Dia ingin menguji kekuatan Dennis. Sekarang, Dennis bahkan tidak memiliki kesempatan untuk membalasnya lagi.“Temanku, kamu sudah kalah. Hari ini adalah hari kematianmu.” Girman tersenyum menyeringai. “Tapi sebelum kamu mati, aku ingin kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri bagaimana aku membunuh anak cucumu!” Seusai berbicara, Girman menjentikkan tangannya.“Swoosh swoosh swoosh ….” Satu detik kemudian, akhirnya para ninja menampakkan diri. Mereka semua adalah prajurit yang dilatih Girman dengan susah payah. Mereka semua boleh dikatakan adalah master dari master. Mereka bukan hanya memiliki kekuatan hebat, mereka juga pandai dalam membunuh secara diam-diam. Begitu menampakkan diri, semua orang spontan merasa takut.“Halangi mereka!” jerit Dennis dengan geram.Para pembunuh berpakaian hitam kediaman jenderal segera mengangkat senjata dan menyerbu. Perang kedua belah pihak pun dimulai.Personel pembunuh berp
“Kamu … apa katamu?” Lufita terbengong. Dia tidak berani percaya sama sekali. “Kamu culik aku? Kalian … kalian lagi bohongi aku?”“Iya, kami memang lagi bohongi kamu.” Kimtara langsung mengaku, “Tapi semua ini salah kamu terlalu bodoh, nggak pintar dalam menilai masalah. Kamu malah langsung anggap serius ucapan kami! Kamu memang bodoh sekali!”“Jadi … aku sudah salah paham sama Kak Luther? Aku malah melukainya?” Lufita sungguh terkejut ketika mendengar kenyataan itu. Kedua matanya berlinangkan air mata. Dia sungguh menyesali perbuatannya. Lufita tidak menyangka kenyataan ternyata seperti ini.Awalnya Lufita mengira Osiris tidak akan membohonginya. Dia mengira teman baiknya juga tidak akan berbohong. Luther memang memendam niat buruk. Namun ucapan Kimtara tadi membuatnya mengerti, ternyata Lufita sedang dibohongi.Osiris dan semua teman baik Lufita telah membohonginya. Hanya Luther yang tulus hendak membantu dan menyelamatkannya. Lutifa malah tidak berterima kasih, malah mengusirnya.Ha
Terdapat banyak ninja hebat di sisi Kimtara. Bahkan, regu pembunuh kediaman jenderal yang paling kuat juga kesulitan untuk menghadapi mereka.Meskipun kekuatan Luther memang tergolong hebat, dia juga tidak mungkin bisa menyelamatkan semua orang dalam 1 detik.“Jangan omong kosong! Kalau kamu ingin putrimu baik-baik saja, segera bantu aku!” desak Luther.“Aku akan membantumu!” Layla duluan berjalan maju, lalu mulai melepaskan ikatan.Lilitan Jaring Naga sangatlah kuat. Meskipun Luther telah mengerahkan tenaga kuat, jaring tetap tidak bisa dilepaskan. Jadi, hanya bisa dicoba untuk dilepaskan sedikit demi sedikit.“Satu ….” Pada saat ini, Kimtara langsung menunjukkan senyuman menyeringai. “Berhubung kalian semua nggak menurunkan senjata kalian, jangan salahkan aku bersikap sadis!”Selesai berbicara, Kimtara langsung mengayunkan pedang hendak menebas lengan Lufita.“Berhenti!” jerit Richard dengan emosi tinggi. Dia menahan rasa sakit yang dirasakannya, lalu menyerbu ke depan. Hanya saja, l
Ketika melihat kepala Kimtara meledak, tetiba semua orang menjadi hening. Richard juga berhenti menjerit. Irish, Nowy, dan yang lain juga tertegun melongo di tempat.Kejadian ini terlalu mendadak. Alhasil, mereka semua pun tidak merespons.Padahal Kimtara memiliki sandera untuk dijadikan perisai. Dia juga dilindungi oleh banyak ninja. Dalam situasi seperti ini, Luther malah bisa menghabisinya dalam satu serangan. Semua ini terasa sangat menakjubkan!“Bamm!” Tubuh Kimtara yang sudah tidak berkepala itu jatuh kuat ke lantai. Lufita yang sedang terbengong juga langsung dialihkan Luther ke markas Keluarga Morgana. Kali ini, mereka semua tergolong telah keluar dari masa kritis.“Kimtara!” Ketika melihat jasad cucunya, raut wajah Girman tampak muram. Amarahnya juga meluap dalam seketika. “Berengsek! Beraninya kamu membunuh cucuku? Aku akan cabik-cabik kamu! Bunuh, bunuh, bunuh! Bunuh dia!”Seiring dengan terdengarnya perintah, para ninja segera menyerbu. Mereka langsung membuka tembakan.Sa
Sembari berbicara, Richard sembari meraih pergelangan tangan Lufita, hendak memaksanya pergi.“Nggak! Aku nggak mau pergi! Lepasin aku!” Lufita tak berhenti meronta. Dia sudah berutang sekali terhadap Luther. Dia tidak berharap akan berutang lagi kepada Luther.Jika tidak, Lufita tidak akan bisa melewati sisa hidupnya dengan tenang.“Lufita! Benar apa kata ayahmu. Kita nggak ada waktu lagi. Ayo kita pergi!”“Iya, Lufita! Jangan egois lagi!”“Biarkan Luther mati saja. Dia pasti akan merasa sangat bangga karena bisa gugur demi keluarga jenderal!”Pada saat ini, Nowy, Irish, dan yang lain datang membujuknya. Seandainya semuanya bisa kembali damai dengan mengorbankan nyawa Luther, sepertinya semua itu adalah pilihan yang sangat bagus.“Kalau mau pergi, kalian pergi saja! Pokoknya aku nggak mau pergi!” Lufita tidak mendengar bujukan mereka semua.“Kurang ajar!” Richard sungguh marah, langsung menampar putrinya. “Sekarang bukan saatnya kamu untuk bersikap egois! Kamu harus dengar apa kataku!
“Swoosh!” Pedang Cakrawala berubah wujud menjadi kilat hitam, lalu menembus dada Girman. Kemudian, pedang tersebut kembali ke tangan Luther.Darah mengalir dengan perlahan ke ujung pedang. Setetes demi setetes darah memercik ke atas lantai.“Bamm!” Tubuh Kimtara gemetar. Dia langsung jatuh dengan kedua lutut menghantam lantai. Dia tertegun di tempat dengan posisi berlutut.Tetiba semua orang di tempat menjadi hening. Semua suara menghilang. Saking heningnya, bahkan kedengaran suara daun-daun berguguran.Anggota keluarga jenderal, para tamu undangan, bahkan ninja Negara Dikara juga terbengong melongo saat ini. Mereka sungguh tidak menyangka seorang Master Pedang Negara Dikara akan ditusuk mati oleh Luther. Apalagi proses penusukan itu dilakukan sangat cepat. Bahkan, orang-orang juga tidak sempat meresponsnya.Mereka hanya melihat ada cahaya kilat hitam yang melintas. Kemudian, Girman pun sudah berlutut di tempat.“Ergh ….” Girman menunduk. Terlihat rasa tidak percaya di wajahnya.Girma
Bahkan para perwira juga akan lebih memperhatikan Luther lagi. Dengan usia belia Luther, dia malah bisa memiliki kemampuan sehebat ini. Kelak dia pasti bisa menduduki posisi yang setara dengan jenderal.Keberadaan orang agung ini pasti akan dihormati semua orang. Permasalahan terbesar adalah sebelumnya mereka malah meremehkan dan berkata kasar pada Luther. Jika Luther balas dendam, sepertinya tidak ada yang bisa membayangkan bagaimana akibatnya.Kepikiran hal ini, Nowy, Irish, dan yang lain seketika merinding ketakutan. Selain merasa sakit kepala, mereka semua juga merasa sangat menyesal atas perbuatan mereka sebelumnya. Mereka sungguh kesal terhadap diri mereka sendiri lantaran terlalu bodoh dalam menilai orang.Seandainya mereka menjalin hubungan baik terhadap Luther, bukankah jalan hidup mereka akan bahagia?“Bagus sekali! Tak disangka kamu akan menyembunyikannya dengan sedalam ini. Aku bahkan nggak menyadarinya.” Dennis langsung menghela napas panjang.Memang tersembunyi banyak ahl
Tentu saja ucapan Dennis memiliki maksud tersirat. Di satu sisi, Dennis sangat mengagumi kehebatan Luther. Masa depan lelaki muda ini pasti sangat cerah. Ditambah lagi, kepribadian lelaki ini boleh dikatakan cukup lumayan.Lelaki muda seperti ini boleh dikatakan sangat langka di Negara Drago. Seandainya Luther bisa menjadi cucu menantunya, masa depan kediaman jenderal pasti akan terjamin.Di sisi lain, Dennis melakukannya juga demi Lufita. Anak ini sangatlah baik dan polos. Jadi, Lufita sangat gampang untuk dibohongi. Dia perlu seseorang yang kuat untuk melindunginya. Tak dipungkiri, Luther adalah pilihan yang paling tepat.Saat mereka berdua berdiri bersama, keduanya kelihatan sangat serasi.Saat ini, Lufita berdiri di belakang dan tidak berani berbicara sama sekali. Wajahnya seketika terlihat merona.Ketika menunggu jawaban dari Luther, dia juga berharap dirinya bisa menunggu jawaban yang diinginkannya.“Terima kasih atas pujian Pak Dennis. Tapi aku hanyalah lelaki biasa, nggak panta
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat