Liman baru saja berusia 30-an tahun. Sekarang dia malah sudah mencapai tingkat sejati tahap sempurna. Dengan kemampuan ini, jangankan di Jiman, sepertinya dia tergolong lelaki unggul di Midyar.“Ternyata kamu hebat juga.” Liman meregangkan tangannya yang terasa pegal. Dia pun berkata dengan tersenyum licik, “Sepertinya nggak banyak orang di Jiman yang bisa menerima pukulanku.”“Kekuatanmu memang hebat. Sayangnya, kamu masih terlalu muda.” Johan menggeleng, lalu berkata, “Kalau kamu pergi sekarang, kamu pun nggak perlu merasa kesakitan lagi. Kalau nggak, aku nggak akan bersikap sungkan kepadamu.”“Hehehe …. Dasar nggak tahu diri! Apa kamu benar-benar mengira kamu bisa mengalahkanku?” Liman memiringkan kepalanya, lalu mengepal erat tangannya. Dia berkata dengan tersenyum sinis, “Tadi aku hanya lagi pemanasan saja. Kalau aku benar-benar turun tangan, sepertinya kamu bakal kalah telak!”“Hmph! Kurang ajar!” Raut wajah Johan tampak muram. “Berhubung kamu nggak tahu diri, aku akan beri pelaj
Baca selengkapnya