Dimas POV, "Sayang, kamu tahu kalau aku belum punya uang buat beli rumah," ujarku dengan perasaan pahit. "Aku nggak mau tahu. Minta aja uang jatah warisan kamu sama bapak," timpal Tiana dengan acuh tak acuh. " ... "Entah sudah keberapa kalinya aku tidak bisa berkata-kata karena celetukan asal yang dilontarkan oleh istriku dalam satu malam ini saja. "Astaghfirullahalazim, bapak sama ibu 'kan masih hidup. Masih segar bugar. Kurang ajar namanya kalau kita menyebutkan soal warisan sekarang," ujarku. "Ya terus gimana? Aku nggak mau diperbudak sama ibu, Mas!" pungkas Tiana dengan penuh emosi. "Sayang, ibu tidak akan seperti itu. Kamu 'kan menantu kesayangannya. Kamu beda dengan Mbak Astri," ujarku berusaha menghibur Tiana yang tampak semakin senewen. Namun, istriku ini justru mendengus dengan keras sambil menatapku dengan pandangan mencibir. "Kamu yakin kalau ibu akan memperlakukan aku dengan berbeda, Mas? Bel
Baca selengkapnya