All Chapters of Membawa Lari Anak Kembar CEO: Chapter 141 - Chapter 150

362 Chapters

Bab 141 - Kisah Kita Bukan Hanya Tentang Cinta

“Kenapa kamu bilang begitu? Kenapa kamu bilang kalau semua ini terjadi karena ulahmu?”“Karena memang benar begitu, ‘kan?”“Tidak tuh! Aku tidak punya pikiran yang begitu padamu.”“Tapi—““Saat aku berpikir kalau hadirnya kamu adalah matahari yang tidak pernah aku sesali, bintang yang tidak ingin aku hilangkan, kenapa kamu berpikir kalau datangmu adalah sebuah kesia-siaan? Tidak, Lara ... hanya karena satu hal yang baru saja terjadi, itu tidak akan membuatku lupa semua hal yang kamu lakukan untukku.....“Berapa kali harus aku katakan? Aku berterima kasih karena kamu datang. Karena kamu membuatku bangkit padahal aku memilih untuk mati saat itu? Saat tidak ada seorang pun yang peduli dan mereka menjauhiku karena aku cacat dan lumpuh, kamu yang datang dan secara suka rela menemaniku bangkit. Kamu bersedia datang padahal hatimu masih patah. Kamu menyembuhkan aku saat aku tidak tahu cara bagaimana bisa membuatmu juga merasakan sembuh yang sama.....“Jangan berpikir yang terjadi baru saja
Read more

Bab 142 - Menunda

***Sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela di kamar Lara. Dia membuka matanya. Padahal dia sudah bangun sejak pagi. Tapi karena anak-anaknya tadi naik ke kamar dan ikut tidur dengan Alex, akhirnya Lara kembali tertidur.Tapi apa ini?Saat Lara membuka mata hanya tinggal dia yang di sana. Entah ke mana perginya semua orang. Tidak ada Alex, tidak ada Neo, tidak ada Shenina.Lara tahu jika mereka pasti memang sengaja membiarkan Lara tidur dan istirahat.Anak kembar Lara itu semakin pintar sekarang. Mereka akan berumur genap lima tahun sebentar lagi.Mungkin itu alasannya mereka tambah pintar selain karena mereka sudah masuk sekolah Taman Kanak-kanak."Ke mana mereka?" tanya Lara pada diri sendiri.Dia berjalan menuju ke arah balkon setelah membuka jendelanya.Sapuan angin sejuk dari timur membuat Lara tersenyum. Pagi memang tidak pernah dusta untuk sebuah janji akan hidup yang baru.Pagi selalu setia datang entah dalam hitungan ke berapa di dalam hidup Lara.Hatinya seperti
Read more

Bab 143 - Menghindari Bibir Vacuum Cleaner

“ALEEEEXX!”Lara berteriak kesal saat memukuli dada Alex, setelah mereka berdua terjun ke dalam kolam renang dengan Alex yang mengangkat Lara tanpa beban.“Apa, Sayang?” Alex bertanya pada Lara yang tubuhnya sudah basah semua, rambutnya juga. Dia tidak selamat dari kebasahan sebab masuk ke dalam perairan.“Kamu kalau mau kesal padaku tidak bisa loh, Lara!” ucap Alex saat dia menyentil hidung Lara yang melewatinya dengan cara berenang menepi.Yang sebanarnya tidak bisa dikatakan sebagai renang juga karena Lara sedang tidak menengakan pakaian renang.“Kenapa aku tidak bisa kesal padamu?”“Karena anak-anak senang lihat kamu ikut renang sama mereka.”Dagu Alex mengedik pada Neo dan Shenina yang malah dengan senangnya berenang berputar,“Kamu mau menggunakan anak-anak buat melindungi dirimu?” tanya Lara balik dan Alex mengangguk menjawabnya dengan tanpa beban.“Iya. Kalau iya kamu mau apa?”Alex belum sempat menjawab Lara karena dia mendengar suara Neo yang lebih dulu mengatakan,“Tapi Pap
Read more

Bab 144 - Your Addictive Part

Setelah renang, Lara melihat anak-anak yang bercanda di ruang tengah, energi yang sepertinya tidak akan habis untuk empat belas jam yang akan datang itu ternyata sudah dalam status low-bat. Karena Lara yang berjalan untuk menuju ke ruang tengah tidak menjumpai di mana mereka.“Lah? Pada ke mana?” bertanya bimbang seorang diri, menengok ke kiri dan juga ke kanan karena tidak menjumpai siapapun selain dirinya sendiri dan guci besar yang ada di sudut ruanan.“Non?” sapa Nina yang datang dari sisi kanan Lara.“Bu Nina, di mana anak-anak? Barusan kayaknya aku lihat mereka di sini?”“Oh, tadi sudah ketiduran di sini, Non. Terus pak Alex gendongin mereka masuk ke kamar.”Lara mengikuti pandang ke mana mata Nina tertuju, dan saat Nina selesai bicara, yang namanya baru saja mereka ucapkan datang berjalan mendekat seraya bertanya,“Ada apa?”Alex.Dia berhenti di samping Lara dan merangkulkan tangannya di pinggangnya. Lara menggeleng lirih saat menjawab dengan,“Tidak kok. Hanya mencari anak-an
Read more

Bab 145 - Kiss Me Gently, Kiss Me Deeply, Kiss Me Softly

Kiss me gently.Kiss me deeply.Kiss me softly.Sebuah kalimat yang membuat Alex menatap Lara dengan matanya yang sekelam malam tetapi dari sudut pandang Lara yang berada di bawah sini, dia tampak sayu.Saat seperti itu, Lara tahu jika Alex sedang dalam tahap menyerahkan apapun untuknya.Dia akan memberikan hati dan waktunya agar demi Lara tetap mengatakan hal yang manis—sebab Lara tipe yang jarang mengatakan hal seperti itu.“Kamu memintaku untuk menciummu?”“Iya. Kamu tidak mau?”“Tidak mau.”“Ya sudah sih kalau tidak—““Tidak mau menolak karena aku bukan hanya akan menciummu, Lara.”“Lalu?”“Aku akan menciummu, dan membuatmu bahagia pagi ini.”“Bahagia yang seperti apa?”“Oh, c‘mon ... kamu tahu jawabannya.”“Tidak, aku tidak tahu,” ucap Lara lirih saat menyentil dagu Alex yang kepalanya sekilas miring ke kiri.“Kalau begitu bagaimana kalau kita mulai saja dari sekarang?”“Apanya, Alex?”‘hal membahagiakan yang bisa kamu rasakan.”Mata Lara terpejam saat Alex kambali menjatuhkan bi
Read more

Bab 146 - Kelanjutan Ibrani Dan Kalisha

“S-selamat pagi, Om, Tante,” ucap Ibra pada akhirnya setelah mencoba mengumpulkan wajahnya yang tadinya sudah disobek mejadi lima belas bagian, bahkan sekarang di mana hidungnya pun Ibra tidak tahu letaknya.Dia malu setengah mati, hingga ke ubun-ubun. Semenjak tadi tak ada hentinya mengumpati diri sendiri dengan segala bentuk umpatan dan isi kebun binatang. Tetapi hal itu dia urungkan sebab dia harus menjadi lelaki baik hati di pertemuan pertamanya dengan orang tuanya Kalisha.“Selamat pagi,” Mereka membalas sapaan Ibra dengan menahan tawa.“Maaf, perut saya sakit karena saking gugupnya,” aku Ibra dengan tak bisa menyembunyikan kedua telinganya yang memerah.Untungnya—padahal sudah apes tetapi dia masih bisa mengatakan untung—kentutnya itu tidak bau. Jika bau seperti bangkai beruk Madagaskar, entah apa yang harus dia lakukan. Mungkin dia akan memilih untuk melebur seperti kentut sekalian, agar tidak lagi muncul di muka bumi ini, hilang dibawa oleh udara.“Tidak apa-apa. Kalau gugup
Read more

Bab 147 - Hal Yang Belum Sempat Aku Jelaskan Padamu

Setelah melewati beberapa percakapan yang membat mereka menghabiskan waktu sedikit lebih lama di rumah, Ibra pergi ke luar bersama dengan Kalisha.Tidak begitu jauh, sebab siang hari terasa terik.Tetapi sebuah tujuan membuat Ibra mengingat bahwa dulu perjalanan pertama seseoang yang ingin dekat dengan keluarganya juga dimulai dari sini.Fantasy World namanya, tempat di mana dulu Ibra mengantar keluarga Alex untuk pergi, sekarang sendirinyalah yang pergi.Dulu dia melihat Alex yang menggunakan tongkat saat berjalan berbahagia dengan keluarga kecinya yang tercerai-berai, waktu berlalu ternyata mereka menemukan kebahagiaan mereka.Kemudian, sekarang adalah Ibra yang datang. Dia datang bersama dengan Kalisha untuk memulai hubungan dan menapakinya pergi arah yang serius.“Kamu suka tempat ini tidak? Dulu aku mengantar Pak Alex pergi ke tempat ini loh.”“Kamu sedekat itu ya sama pak Alex?” tanya Kalisha balik pada Ibra yang mengangguk membenarkannya.“Begitulah, Kal. Kamu sendiri ... perna
Read more

Bab 148 - Move On

Biar bagaimanapun, bukankah seseorang wajib menjawab jika dipanggil.Hal yang sama yang juga dilakukan oleh Kalisha saat lelaki yang merupakan mantan tunangannya itu memanggilnya, tepat setelah Kalisha dan juga Ibra berjalan untuk menjauhi mereka karena ingin naik ke salah satu wahana yang ada di Fantasy World.“Kalisha,” panggil lelaki itu sekali lagi.Ibra pun mendengarnya.Dia juga menoleh, tetapi hal pertama yang dia lakukan adalah memastikan pada Kalisha bahwa dia tidak keberatan untuk berhadapan dengannya.Ini dia manusianya mendekat.Dia datang bersama dengan anak dan istrinya. Anak lelakinya yang berumur sektar enam tahun itu memandang Kalisha dan mungkin meraba di dalam ingatannya, ‘Di mana mereka pernah berjumpa?’“Kamu di sini?” tanya lelaki itu.Dia tampak mengamati Kalisha dengan kedua matanya yang sendu.Dari sudut pandang Ibra yang serang lelaki, Ibra tahu jika masih ada cinta yang tersisa di matanya—meski cinta itu adalah cinta yang terlarang.“Iya,” jawab Kalisha deng
Read more

Bab 149 - The Hemera Milik Hot Daddy

***The Hemera Hotel.Waktu menunjukkan sekitar pukul tiga sore lewat beberapa menit.Ini adalah salah satu hotel milik JS Group yang cukup terkenal selain The Suncity Hotel yang kapan hari dijadikan oleh Alex dsn Lara sebagai tenpat resepsi tertutup mereka.Apa yang istimewa dari hotel ini?Rasa nyaman, harga yang seimbang dengan fasilitas yang ditawarkan. Dimulai dari harga yang murah tetapi juga membuat semua orang bisa melepas penat dan juga letih mereka dalam perjalanan yang panjang.Hingga harga yang paling mahal yang menawarkan banyak fasilitas yang lebih berkelas bersama The Hemera.Tapi, salah satu fasilitasnya sekarang sedang disewa oleh pemiliknya sendiri.Alex.Dia ada di salah satu kolam renang di dalam The Hemera sore ini. Dia tidak sendirian melainkan bersama dengan Lara.Renang?Iya, benar. Mereka renang, baru saja masuk ke dalam kolam setelah mereka selesai melakukan sesuatu.Apa yang mereka lakukan memangnya?Ini tentang hal yang beberapa waktu lalu dipikirkan oleh L
Read more

Bab 150 - Mau Yang Atas, Yang Bawah, Atau Yang Tengah?

Karel.Rasanya takdir berulang kali tak sengaja menjumpakannya pada bagaimana kemesraan Alex dan juga Lara. Atau mungkin, memang ini cara yang sengaja dibuat Tuhan untuk membuka matanya. Bahwa Lara dan Alex adalah sepasang suami dan istri yang tak bisa dia pisahkan.Bahwa cinta yang dia rasakan ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.Karel ada di sini, di sebuah hotel milik JS Group yang dia jadikan sebagsi tempat reuni antar teman Sekolah Menengah Atasnya.Karel tersesat di sebuah lantai, dia tidak bisa menemukan lokasi di mana teman-temannya berkumpul sehingga dia ada di sini, langkah membawanya untuk melihat dengan kedua bola matanya sendiri, Lara yang sedang berenang dengan Alex.Lara tampak sangat bahagia saat dia berbicara dengan Alex.Karel tak menjumpai lagi Lara yang diselubungi duka seperti beberapa saat yang lalu. tetapi Lara yang cantik, bunga paling cantik yang pernah dia lihat.Lara tertawa dan bercanda bersama dengan Alex, memeluknya, memberi cuman yang manis di
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
37
DMCA.com Protection Status