"Sayang, ayo bangun," kata Jaya lembut. Dia menepuk bahu Mayra yang polos dan sesekali mencium pipinya pelan."Jam berapa, Sayang? Masih pagi," gumam Mayra, dia hanya membuka matanya sedikit lalu memejamkan matanya kembali ketika mendapati kamar mereka masih remang-remang. Suasana yang menandakan masih pagi buta, bahkan matahari pun belum memunculkan sinarnya."Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Perlu waktu untuk kesana," lanjut Jaya lagi. "Kemana? Tunggu, jangan bilang kau tidak masuk kerja hari ini!" seru Mayra tertahan. Matanya langsung terbuka lebar ketika memikirkan hal itu. Berarti Jaya akan bersama dengannya satu hari ini. Itu berarti Mayra tidak punya kesempatan untuk berfikir tentang kehamilannya."Aku libur sampai akhir minggu. Senin baru beraktifitas lagi."Mayra tersenyum, dia sama sekali tidak menunjukkan aura lain sama sekali. Meskipun di dalam hati, dia berfikir keras apa yang akan dilakukannya nanti. Dia membuka selimut dan berjalan ke kamar mandi. "Kenapa kau dia
Read more