Beranda / CEO / Kesayangan Sang Duda / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Kesayangan Sang Duda: Bab 91 - Bab 100

168 Bab

Teror Apa Hantu

"Orang emang bukan gue, kenapa elu nuduh gue. Aish, rumah si Tuan Tanah ada hantunya. Awas lu, nanti di ganggu, lebih baik gue pulang saja, ayo kita pulang!"ajak Marlin untuk pulang. Anne pun menoleh ke arah Darren, dia pun hendak pulang ikut Marlin. Darren yang melihat Anne memandangnya hanya bisa menghela nafas. Bisa-bisanya sahabatnya ini mengatakan hal seperti itu. "Ikan Marlin, sejak kapan rumah gue ada hantu. Jangan ngadi-ngadi elu, Mo, bawa dia pulang nyebelin. Lihat nih, istri gue jadi takut dan pengen pulang. Padahal gue mau eya-eya sama dia tapi kalian berdua ganggu, sana pulang!" usir Darren yang kesal karena Anne juga ingin ikutan pulang bersama sahabatnya. "Ck, emang gue nggak bohong, lu dengar suara tadi dan bandingkan dengan sekarang, ada kagak itu suara lagi? Tidak bukan, ck dasar tukang halu. Lu itu belum suaminya baru mau itu juga besok," balas Marlin yang membuat Komo dan Anne saling memandang satu sama lain. "Sekarang itu jangan saling tuduh, cari sana suara a
Baca selengkapnya

Menakuti

Darren, Komo dan Anne melihat ke arah yang di tunjuk oleh Marlin. Mereka terkejut karena melihat seseorang masuk ke kamar yang ada di bawah dan itu adalah kamar sangat Nyonya Dini. "Itu kamar Mama, kenapa ada yang masuk kamar Mama, ayo cepat. Panggil satpam dan kepala pelayan cepat" teriak Darren yang ketakutan karena seseorang masuk ke kamar Nyonya Dini. Darren berlari untuk sampai ke kamar Nyonya Dini sedangkan Komo juga ikut lari menuju keluar untuk memanggil satpam. "Satpam ... Satpam, cepat ke sini!" teriak Komo yang membuat satpam ketakutan dan panik karena mendengar teman majikan mereka berteriak. "A-ada apa Tuan Komo, apa ada sesuatu?" tanya Pak satpam yang penasaran kenapa sahabat majikannya itu memanggil mereka. "Ada orang masuk dan kalian tidak tahu siapa? Ini sudah malam kenapa kalian membiarkan orang masuk ke dalam, apa kalian ingin dipecat?" tanya Komo. "A-anu Tuan, saya tidak pernah masukkan siapapun karena tidak ada yang masuk sama sekali ke sini, apa Tuan tida
Baca selengkapnya

Akad Nikah

Darren dan Komo tidur di luar, sampai pagi Paman Boni dan sang istri datang, mendengar keributan Darren bangun dan melihat ada Paman sudah duduk di depannya. Nyonya Dini dan Anne juga sibuk dengan persiapan pernikahan. "Kamu tidur saja dulu, kalau lelah." Paman Boni meminta Darren untuk tidur karena sang Paman melihat wajah Darren kelelahan. "Tidak, aku baik Paman. Sudah lama datang Paman, jam berapa ijab kabulnya. Apa di lakukan di hotel atau di sini?" tanya Darren mengusap wajahnya. Komo menggeliat dan membuka matanya, dia melihat Pamam Boni sudah di sini. Komo mengucek matanya pelan dan menguap. "Kenapa Paman cepat sekali datangnya, apa kita mau langsung ke hotel?" tanya Komo. "Kita harus cepat ke hotel, sudah jam tujuh akad nikah jam setengah sembilan," jawab Paman Boni yang membuat Komo menepuk kening. "Aduh, aku lupa. Ini karena semalam jadi kita kesiangan, ayo cepat aku akan hubungi pihak EO, kalian bergerak cepat, aku akan akan ke sana sekarang," ucap Komo yang segera b
Baca selengkapnya

Sah

"Iya, aku benar-benar degdegan dan itu membuat lututku lemas dan entah kenapa hal ini terjadi," ucap Anne yang membuat Darren tersenyum karena Anne degdegan. "Hal itu wajar karena baru pertama kamu menikah, aku juga sama Sayang degdegan, walaupun sudah pernah sekali tapi entah kenapa saat ini merasakan berbeda. Sekarang ayo kita masuk ke dalam, kita harus segera ijab kabul," ucap Darren yang berjalan menuju kamar yang sudah di sediakan untuk berganti pakaian.Anne menganggukkan kepala mereka segera berjalan menuju kamar hotel. Sampai di kamar hotel Anne dipersiapkan semuanya dari riasan pakaian sudah tersedia. Nyonya Dini masuk ke kamar Anne ingin melihat apakah Anne sudah di rias apa belum. "Anne, apa sudah selesai? Wah, kamu cantik sekali sayang, pangling Mama lihatnya. Apa bisa di bawa langsung, Mbak pengantinnya?" tanya Nyonya Dini ke perias pengantin yang saat ini masih merias Anne. "Bentar, Nyonya sedikit lagi. Dan selesai, sempurna sekali. Pengantin sudah bisa di bawa turun
Baca selengkapnya

Terkecoh

Dinda tidak menyangka bisa terkecoh oleh Darren, Dinda ingin mengetahui apa yang Darren lakukan tapi dia harus menerima pil pahit kalau Darren bisa menipunya. Dinda berjalan ke sana kemari menunggu kabar terbaru dari anak buahnya. "Akhhh, sial kemana mereka kenapa tidak ada juga yang memberitahukan aku keberadaan dari Darren. Hei, kalian cepat hubungi teman kalian katakan apakah sudah menemukan suamiku!" pekik Dinda dengan kencang dan tentu saja itu membuat anak buah Dinda langsung ketakutan dan menghubungi rekan mereka. Dinda yang tidak tahu keberadaan Darren, harus bisa menahan amarahnya. Berbeda dengan Darren yang saat ini berbahagia bisa menikah ke dua kalinya dengan wanita pilihan Danda. "Terima kasih sudah menerima aku dengan sepenuh hati. Aku berpikir kamu menerima aku karena anakku, tapi nyatanya tidak," jawab Darren yang senang karena Anne menerima dirinya bukan karena anaknya tapi memang dari hati Anne. "Siapa bilang bukan karena Danda, semua karena Danda, jika bukan ka
Baca selengkapnya

Rayuan Komo

"Danda, kamu mau adik bayi nggak seperti teman-teman kamu, jika mau kamu harus bobok sendiri," ucap Marlin yang membuat Danda tidak bergeming dan masih menatap Anne dengan air mata yang mulai mengalir. Anne tidak tega, dia tidak mungkin menuruti egonya sendiri. Anne memeluk anak sambung yang sudah dia anggap sebagai anak kandung dengan erat. "Iya, Mama akan tidur dengan kamu. Papa juga akan tidur dengan kamu, kita bertiga akan tidur bersama, kamu senang?" tanya Anne dengan lembut dan mengusap rambut Danda dengan penuh kasih sayang. Darren yang melihat interaksi Anne ke Danda hanya bisa tersenyum. Tidak salah dia memilih Anne sebagai pasangannya. Benar-benar luar biasa kasih sayang Anne ke Danda. Walaupun bukan darah dagingnya, Anne memperlakukan Danda layaknya seperti anak kandungnya. "Benar Mama dan Papa mau tidur bersama Danda?" tanya Danda dengan mata yang berbinar. "Iya, Papa dan Mama akan tidur bersama dengan Danda. Danda jangan nangis lagi ya, karena kita akan tidur bersama
Baca selengkapnya

Tidak Tahu Malu

Mendengar apa yang dikatakan oleh Komo Darren, Anne dan Marlin melihat ke arah depan dan benar jika ada mobil yang berada di depan pagar rumah Darren dan mereka terlihat sedang berdebat dengan satpam rumah Darren. "Itu mobil mantan elu, Ren. Sepertinya dia tidak bisa sedikitpun menyerahkan elu ke sana, lihat lah dia mendesak untuk masuk ke dalam rumah. Padahal sudah di minta untuk pergi tetap saja dia di sana. Emang dasar tidak tahu malu ya," ucap Komo tidak menyangka jika Dinda benar-benar ke sana dan tidak menyerah untuk mendekati Darren. "Bagaimana ini, Sayang. Aku takut dia mengambil Danda dan membawanya kabur," ucap Anne yang segera memeluk Danda dengan erat. "Tenang saja, dia tidak akan berani untuk mengambil anakku. Dan dia tidak akan berani untuk mendekati dan menyakiti kalian berdua. Komo, jalan cepat jangan takut," kata Darren yang meminta untuk Komo jalan tanpa peduli dengan Dinda yang berteriak kencang. Dinda yang frustasi karena tidak mendapatkan kabar akhirnya memut
Baca selengkapnya

Bertengkar

"D-Darren kenapa kamu menamparku? Salah aku apa? Aku hanya ingin bertemu anakku dan suamiku," jawab Dinda dengan percaya dirinya mengatakan jika Darren adalah suaminya. "Aku tidak salah dengar apa yang kamu katakan hmm? Suami mana yang kamu sebut? Dia suami kamu?" tanya Darren yang menunjuk ke arah Pak Satpam yang saat ini terdiam karena majikannya menunjuk ke arahnya. "Kamu kenapa berubah, Sayang. Aku ke sini karena aku sayang kamu dan anak kita. Kamu lupa janji kamu ke aku, tidak akan meninggalkan aku apapun yang terjadi, kenapa sekarang kamu melakukan ini padaku?" tanya Dinda menatap Darren dengan suara lirih. "Hahaha, aku pernah mengatakan itu pada wanita yang tukang selingkuh. Aku rasa selama ini tidak pernah sedikitpun aku mengatakan itu," jawab Darren. Anne yang melihat Dinda dipukul oleh Darren hanya diam dan tidak berani untuk mendekati keduanya. Nyonya Dini menarik Anne masuk ke dalam rumah. "Ayo masuk ke dalam rumah, jangan di sini. Dia berbahaya, itu ular kepala lima
Baca selengkapnya

Hati-hati

"Bukan siapa-siapa, sekarang kamu mandi ya, Sayang," ucap Darren sambil mengecup pipi Danda berkali-kali hingga Danda tertawa. "Sudah, Papa jangan lagi, geli Papa," tawa Danda meminta Darren untuk tidak menciuminya pipinya lagi"Ya sudah, sana mandi bau acem, kamu juga ya Sayang, nanti aku ingin itu," ucap Darren yang mengedipkan matanya. "M-maksudnya apa ya?" tanya Anne dengan gugup saat mendengar perkataan Darren ingin itu. "Ehmm, kalian jangan cemari pendengaran cucuku, pergi sana. Cari tempat manja kalian sendiri," ucap Nyonya Dini dengan wajah kesal. Anne segera pergi dari hadapan seluruh keluarga Darren karena dia benar-benar malu mendengar apa yang dikatakan oleh mertuanya dengan cepat Anne berjalan menuju tangga dan menaiki tangga dengan pipi yang merona. Darren duduk di sebelah Paman Boni dengan wajah datar. "Dia sudah berani datang ke sini Darren, kamu harus hati-hati jangan sampai dia mendekati anak dan istri kamu," ujar Paman Boni yang mengatakan ke Darren untuk berha
Baca selengkapnya

Malam Pertama

Darren berjalan pelan dan dia tidak menyangka jika sangat istri yang baru dia nikahi terlihat seksi. Anne tidak menyadari jika Darren datang saat dia sedang mengganti pakaian. Sedangkan Danda menonton TV acara anak-anak. "Pa ...." Darren meminta anaknya untuk diam. Danda pun diam dia tidak mengatakan apapun. Danda kembali melanjutkan menonton tanpa peduli Darren yang berjalan menuju ruang pakaian yang terbuka dan memperlihatkan istrinya yang sedang berlenggak lenggok sendirian. 'Gila, dia seksi banget aku sudah tidak sabar untuk unboxing tapi ada Danda. Sabar Ren, nanti malam kamu akan melakukan malam pertama, tinggal beberapa jam lagi.' bathin Darren mencoba sabar tapi sesuatu yang di bawah tidak sabar. Grepppp! "Akhh, ya Tuhan, kamu kenapa kagetin aku. Lepaskan dulu, nanti ketahuan Danda, dia ada di depan," ucap Anne mencoba melepaskan pelukkan Darren karena dia takut jika Danda tahu kelakuan Darren. "Tenang saja, jangan khawatir Danda tidak akan melihat kita pintu ruangan ini
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status