Home / CEO / Kesayangan Sang Duda / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Kesayangan Sang Duda: Chapter 101 - Chapter 110

168 Chapters

Tertunda

Anne tersenyum ke arah Darren yang sudah hilang semangat karena tertunda untuk malam pertama. Darren yang menoleh ke arah belakang kembali melihat sang istri. "Kenapa kamu tersenyum, Sayang?" tanya Darren memicingkan matanya ke arah Anne yang makin sukses tersenyum dibarengi tertawa. "Aku tidak tertawa, Sayang. Aku hanya senyum memangnya nggak boleh aku tersenyum. Kamu aneh ihh, harusnya jangan seperti itu, tenang dunk. Awas aku mau lihat, nanti malam saja ya," ucap Anne yang menolak Darren untuk menyingkir pergi dari atas tubuhnya."Sayang, jangan seperti ini, aku mohon. Sudah nanggung, itu siapa lagi yang mengetuk pintu." Darren merengek layaknya anak kecil yang meminta dibelikan es krim. "Iya aku tahu nanggung, tapi aku tidak mau jika ada orang yang mengetuk pintu saat kita seperti itu," jawab Anne yang masih berusaha untuk bangun namun Darren memeluknya dengan erat. Di luar ruangan tepatnya di kamar Darren, Danda yang tengah asyik menonton kedatangan Nyonya Dini. Nyonya Dini
Read more

Malam Pertama Part 2

"Oh, kalau itu tanya sama Papa dan Mama kamu ya, Uti lapar,," jawab Nyonya Dini yang segera pergi meninggalkan anak dan menantunya. Nyonya Dini tidak mau menjawab apa yang ditanyakan oleh cucunya. Sedangkan Darren dan Anne terdiam karena melimpahkan ke mereka berdua. Anne memandang ke arah Darren dia pun tidak tahu harus berkata apa. "Kamu yang jawab ya, aku tidak tahu," jawab Anne yang berjalan meninggalkan keduanya. Danda memandang Darren berharap Darren mengatakan apa yang dia tanyakan. Darren pun pasrah dan dia menurunkan tubuhnya agar sejajar dengan Danda. "Nanti kalau sudah dewasa kamu pasti akan tahu dan sekarang kamu sekolah yang benar dan kita makan enak juga jalan-jalan bersama Mama, sekarang ayo kita keluar temui Mama dan yang lainnya," ucap Darren mengajak Danda keluar untuk bergabung dengan yang lainnya. Anne yang menunggu di luar tersenyum karena Darren memberikan pengertian ke Danda dengan cukup baik. Saat Darren dan Danda keluar terkejut karena Anne masih menungg
Read more

Rencana Raya

"Raya, kenapa kamu teriak seperti orang kesurupan, apa kamu tidak malu jika tetangga mendengarkan teriakkan kamu. Apa kamu punya masalah dengan Darren. Mama lupa memberitahu kan ke kamu kalau Mama akan bertemu Nyonya Dini untuk membicarakan masalah pernikahan kalian," ujar Nyonya Misca mengatakan ingin bertemu dengan Nyonya Dini dan membicarakan masalah pernikahan Darren dan anaknya. "Tidak perlu, Mama terlambat menikahkan kami, karena Darren sudah menikah dengan wanita lain." Raya mengatakan ke Nyonya Misca kalau Darren sudah menikah dengan wanita lain yang dia kenal dan dia benci. "A-apa maksudmu, menikah bagaimana? Bukannya, Nyonya Dini mengatakan kalau kamu menantunya dan kalian sudah dijodohkan. Sepulang Mama dari Australia kalian menikah kenapa sekarang malah mengatakan kalau dia menikah?" tanya Nyonya Dini dnegan wajahnya yang bingung. "Ini semua karena Mama, buat apa Mama ke sana ikut Papa, lihatlah Darren menikahi wanita miskin itu dan membuat aku tidak bisa mendapatkan d
Read more

Jangan Sentuh Dia

Raya melihat ke arah Nyonya Misca dan memperlihatkan wajah yang cemberut. "Istrinya lebih tepatnya mantan istrinya yang dulu selingkuh, Ma. Dia selalu ngaku-ngaku istri Darren. Padahal, sudah bercerai. Memang wanita itu tidak tahu malu dia sudah dicampakkan dan hampir miskin masih saja merasa semua miliknya," jawab Raya. "Si Dinda yang tukang selingkuh itu. Bukannya dia sudah bersama selingkuhannya, apa dia tidak bersama selingkuhannya lagi?" tanya Nyonya Misca yang heran kenapa mantan Darren mengejar Darren padahal dia sudah bersama pria lain. "Dia di selingkuhi, Ma. Jadinya, dia seperti itu. Karena tidak bisa dapatkan uang lagi dari pria itu dan melihat Darren semakin kaya dan terkenal, wanita jalang itu banting setir ke Darren. Berharap bisa bersama lagi dan Mama tahu alasannya Danda." Raya mengatakan semuanya yang dia ketahuan ke Nyonya Misca. "Oalah, pantesan dia ngotot kali. Kamu harus hati-hati dengan wanita ular itu, Mama tidak mau kalau kamu sampai dilukai dia. Fokus deng
Read more

Pengganggu

"Sudah tapi kami tidak tahu kenapa mobil itu bisa bersama dengan anak buah dari Tuan Darren. Sebenarnya setelah kami selidiki itu bukan anak buah dari Tuan Darren, Nona. Tapi, itu anak buah dari Tuan Boni, pamannya Tuan Darren," jawab anak buah Dinda yang mengatakan jika orang yang membawa mobil Darren adalah anak buahnya Paman Boni. "Jadi, maksudmu kita terkecoh begitu, aku sudah kataka, kamu harus lebih teliti dan kamu tidak boleh lengah, sudah berapa kali aku mengatakan itu. Cepat cari tahu kenapa mobil Darren dipakai oleh anak buah Paman Boni, aku yakin pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan," jawab Dinda. "Baik, saya akan mencari tahu kembali. Apakah Nona akan ke tempat itu untuk melihat dua orang yang sudah kami tangkap.""Nanti saja, aku akan datang ke sana. Kalian cari tahu dulu masalah mobil tersebut. Aku ingin kalian cepat mencari tahunya, karena aku penasaran kenapa Darren tidak memakai mobilnya," jawab Dinda lagi. "Anda tinggal tunggu saja, kami akan memberitahukan
Read more

Nyamuk Nakal

Satu jam yang lalu, Komo datang ke rumah Darren pria tersebut ingin menjemput Darren saat sampai di rumah, Komo bertemu dengan pelayan yang saat ini tengah membersihkan rumah. Segera Komo berhenti dan menyapa pelayan tersebut. "Pagi, Bibi, kenapa sepi sekali apa mereka masih tidur?" tanya Komo yang penasaran kenapa jam segini rumah Darren tidak terlihat sama sekali para penghuninya, padahal sudah jam setengah tujuh tapi belum juga terlihat si Tuan rumah. Belum sempat menjawab, terdengar dari atas suara Nyonya Dini dan Danda, Komo menyerngitkan keningnya, dia heran kenapa kedua wanita beda usia itu berbicara seperti orang berbisik dengan rasa penasaran Komo pun naik ke lantai atas dengan perlahan dan sampai di lantai atas terlihat keduanya berdiri tepat di depan kamar Darren. "Hei, kalian kenapa berbisik di depan kamar Darren, nanti dia akan marah kepada kalian lebih baik kalian pergi dari sana jangan mengganggunya dan kamu Danda, apa tidak pergi sekolah? Sudah jam berapa ini dan T
Read more

Kotak Misterius

Darren segera berlari ke lantai bawah, dia takut jika terjadi sesuatu dengan Nyonya Dini, saat di lantai bawah terlihat Komo sedang mendekati kotak yang membuat Nyonya Dini menjerit. "Apa isinya Komo, apa ini teror lagi mana satpam. Kenapa mereka mengizinkan hal ini masuk kembali ke rumahku. Cepat panggil satpam, apa yang terjadi kenapa mereka membiarkan teror ini masuk lagi ke rumahku, cepat panggil mereka!" teriak Darren yang meminta kepada pelayan untuk memanggil satpam. Pelayan segera keluar untuk memanggil satpam, mereka juga tidak mengerti bagaimana bisa kotak misterius itu kembali lagi ke rumah ini lagi. "Pak satpam, dipanggil Tuan Darren ke dalam cepatlah. Tuan ingin menanyakan kenapa bisa ada kotak misterius itu kembali lagi ke rumah ini, apakah tidak kalian cek dulu sebelum membawanya masuk?" tanya pelayan ke Pak satpam. "Kami tidak ada membawa masuk apapun ke dalam karena dari tadi belum ada yang datang. Sumpah demi apapun," jawab Pak satpam yang mengatakan jika mereka
Read more

Komodo Awas Lu

Masih dengan kotak yang penuh darah, Komo perlahan membuka kotak tersebut dan saat terbuka Komo terkejut melihat isi dalam kotak tersebut. "Eh, komo apa isinya, kenapa wajahmu berkerut seperti itu, wajahmu tidak pantas dikerutkan, cepat katakan apa isi dalam kotak itu jangan diam saja cepat!" teriak Darren penasaran dengan isi kotak tersebut. "Lu jangan teriak kalau penasaran ke sini jangan menjauh mendekat, lagi pula ini kotak di rumah elu kenapa gua yang harus membukanya. Harusnya lu yang membukanya!" sindir Komo yang membuat Darren berdecih. "Elu gua bayar sebagai asisten gua jadi sudah sepantasnya elu yang membuka itu, paham tidak. Jadi, sekarang cepat lu singkirkan itu kotak tapi sebelum lu singkirkan beritahu gua apa isiny." Darren bener-bener merasa penasaran dia ingin tahu apa isi dari kotak tersebut. Pak satpam dan pelayan yang di ruangan tersebut juga ikut penasaran, mereka melirik ke arah kotak yang dibuka oleh sang asisten majikan mereka, saat melihat isi kotak terseb
Read more

Sok Manja

Darren naik ke lantai atas dengan wajah yang datar. Saat di lantai atas Darren segera menemui ketiga wanita yang dia cintai dan dia sayangi saat berada di depan kamar Danda, Darren segera masuk dan bertemu dengan ketiganya. "Halo semua, wah kalian sangat cantik sekali, aku menyayangi kalian berdua," ucap Darren tanpa dosa masuk ke dalam kamar anaknya tanpa pakaian dan hanya menggunakan celana boxer. Melihat kelakuan anaknya, Nyonya Dini kesal dia tidak menyangka jika anaknya ini benar-benar tidak tahu malu. "Hei, anak nakal kenapa pakaianmu seperti itu, hahhh! Tidak malu kah kamu dilihat oleh anakmu ini dan tadi juga kamu seperti ini di bawah bukan? Oh ya Tuhan, cepat ganti bajumu, Darren. Kamu ini sudah menikah tapi kelakuan seperti anak kecil. Cepat pergi ganti baju, mandi dan berangkat kerja, ingat kami bertiga butuh uang untuk shopping dan merawat diri, jangan sampai kamu jatuh miskin karena kelakuanmu itu, cepatlah!" Nyonya Dini meminta kepada Darren untuk segera masuk ke kam
Read more

Panas Membara.

Darren tersenyum mendengar pertanyaan dari Anne. Darren mendekati wajahnya tepat di telinga Anne dan mengecup kening Anne. Lama kelamaan Darren menjilat kuping Anne hingga Anne melenguh. "Eughh, shhh, S-sayang sudah jangan s-sekarang, ehmmm!" Suara Anne manja Anne membuat Darren makin bergairah untuk melakukan lebih. "Terus bersuara, Baby. Aku suka dengan suaramu yang manis dan manja di telingaku. Aku sangat menyukainya, Baby," ucap Darren yang terus menjilati kuping Anne. Anne merasakan kuping dan lehernya sudah basah dengan saliva Darren. Anne bergetar saat Darren memberikan tanda kepemilikan di lehernya. Darren tersenyum karena tanda yang dia buat biru. "Indah sekali, Baby, benar-benar indah. Kamu milikku dan selamanya milikku. Aku tidak akan memberikan kamu ke orang lain dan kamu jangan selingkuh ya, Baby," Tukas Darren menatap wajah cantik Anne. "Iya, Sayang. Aku juga berharap kamu tidak akan selingkuh juga. Aku tidak ingin berbagi dengan wanita lain," jawab Anne yang ikut
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status