Home / CEO / Kesayangan Sang Duda / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Kesayangan Sang Duda: Chapter 121 - Chapter 130

168 Chapters

Anne Terluka

Darren kesal karena ada yang memanggilnya. Darren tidak memperdulikan tapi tangan seseorang menarik lengan Darren hingga Darren harus menghentikan langkah kakinya dan menepis tangan yang memegang lengannya untuk mencegah dirinya untuk menemui kesayangannya. "Apa lagi, elu udah keterlaluan, Dinda. Gue itu muak lihat elu. Gue udah peringatkan ke elu untuk tidak mendekati tiga wanita yang gue sayangi. Tapi, sekarang elu mendekati dan membuat istri gue terluka karena elu. Mau elu apa, hahh!" Bentak Darren dengan kencang karena Dinda menghentikan langkah kakinya. "Aku ingin tahu yang sebenarnya, apa benar itu? Apa benar wanita miskin itu sudah menjadi istri kamu? Aku ingin memperbaiki semuanya, aku ingin menebus kesalahan aku, Darren. Tolong jangan buat aku merasakan bersalah karena sudah mengabaikan Danda. Dia anakku, dia lahir dari rahimku, kenapa kamu tega, Darren memisahkan kami berdua. Jangan seperti ini Darren," ujar Dinda yang berharap Darren mau menerima dia kembali. "Apa gue ti
Read more

Selamat

Darren yang namanya di panggil oleh seseorang langsung mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang memandangnya. "Surya, elu di sini? Siapa yang sakit?" tanya Darren balik memandang ke arah sahabatnya yang seorang polisi. "Oh, lagi ada kasus tabrak lari. Jadi, gue ke sini. Elu kenapa di sini? Siapa sakit? Tante Dini ya?" tanya Surya. Surya duduk di sebelah Darren. "Bukan, istri gue sakit. Ceritanya panjang dan gue sekarang menunggu dia di dalam," jawab Darren. Surya terkejut karena mendengar jika Darren menyebut istri, "tunggu dulu, elu udah punya istri ya? Kenapa gue tidak tahu dan kenapa elu kagak undang gue. Udah tidak setia kawan lu." "Bukan tidak setia kawan, Surya. Ini dadakan bukan karena hamil luar nikah tapi karena ada sesuatu yang tidak bisa kita ucapkan," sambung Komo. "Oh, pantas saja. Gue pikir elu masih duda karatan dan elu Mo, apa sudah menikah juga? Atau sudah sama saja. Cepat nikah kalau tidak itu rudal bisa tidak berdiri jika kelamaan," jawab Surya melirik ke
Read more

Curiga

Seorang yang dijumpai oleh Dinda adalah Raya. Raya yang berada di rumah mendapatkan telepon dari Dinda mantan istri dari Darren yang juga musuh bebuyutannya karena dia tahu jika Darren kembali kepada Dinda, dia akan tersingkirkan tapi dalam hal ini, Darren sudah menikah dengan wanita penjual bunga dan saat ini niat Raya hanya ingin menyingkirkan wanita tersebut. Setelah itu, barulah dia menyingkirkan Dinda sungguh licik dua wanita tersebut. 'Ya halo, ada apa Dinda, kenapa kamu menghubungiku' Raya mendengar dengan seksama apa yang dikatakan oleh Dinda. 'Baiklah, kita ketemu di taman bermain saja agar tidak ada yang curiga, aku menunggumu di sana.' Raya memberitahukan lokasi pertemuan mereka setelah itu barulah Raya bergegas ke tempat di mana mereka akan bertemu. Dan di sinilah mereka bertemu, Raya dan Dinda masih diam tapi apa yang ada di pikirkan keduanya sama. Mereka benar-benar ingin memisahkan Anne dan Darren dan mengambil keuntungan atas perpisahan mereka. "Jadi, apa yang ing
Read more

Jangan Manja Sayang

"Nah, bos harus cari tahu kalau benar dia dicampakkan maksudnya itu kita mencari apa sebabnya ok lah dia di selingkuhi tapi pasti ada sebabnya dan kita harus tahu kemana selingkuhannya bos, karena bisa saja dia melakukan hal sama dengan apa yang dia lakukan ke bos Darren," jawab Paijo yang mengatakan jika wanita itu pasti melakukan sesuatu ke pria yang menjadi selingkuhannya. "Eike juga berpikir seperti itu, bisa saja desek melakukan seperti ya desek katakan. Ye tidak lihat wajah si rubah itu, pengen gue cakar jadi sepuluh. Eike heran kenapa desek sekejam itu dan lihat saja desek bisa membuat Nene eike terluka," ucap Mona dengan raut wajah sedih. "Dia itu kejam dan jahat dia hanya obsesi, dia sudah miskin dan lihat si Tuan Tanah kaya raya makanya dia mengejar si Tuan Tanah sayangnya dia kalah lebih tepatnya kurang beruntung," jawab Marlin. "Benar itu sayang, seperti aku yang selalu beruntung jika dekat kamu eh memiliki kamu. Jadi, besok kita nikah yuk. Jangan lama-lama kita nikah,
Read more

Kedatangan Surya

Darren mendengar suara seseorang yang masuk ke dalam ruang inap Anne, Darren langsung menghentikan aksinya dan memandang ke arah orang yang masuk ke kamar Anne. Darren hanya menatap tajam ke arah orang tersebut. "Maaf, kalau gue mengganggu kegiatan kalian tadi, gue ingin bertemu elu dan akhirnya gue bertanya sama administrasi yang ada di rumah sakit ini, menanyakan kamar dari istri lu. Gue hanya ingin mengobrol saja, apa gue mengganggu?" tanya seorang tersebut yang tidak lain adalah Surya polisi yang merupakan teman dari Darren dan juga Komo. "Tidak ada yang mengganggu tapi elu tidak melihat situasi sebelum masuk. Menyebalkan, ada apa? Kenapa lu datang ke sini, bukannya lu tadi mau melihat korban kecelakaan tapi kenapa bisa sampai di sini?" tanya Darren yang berjalan mendekati Surya. "Iya maafkan gue. Gue sudah selesai jadi gue ingin ke sini karena gue ingin jadi bertanya masalah yang saat ini terjadi terlebih lagi istri lu terluka karena mantan lu itu bukan, jadi sudah sepantasny
Read more

Diikuti

Komo mendengar dengan seksama sang penelpon dia tidak sedikitpun mengeluarkan suara. Komo berjalan pelan menjauhi kedua pria yang saat ini menatapnya dan berdiri mengikuti Komo. "Desek kenapa?" tanya Mona menunjuk ke arah Komo yang saat ini membelakangi mereka. "Saya tidak tahu, mungkin dia sedang berbicara dengan orang lain atau menghubungi kekasih gelapnya, siapa tahu saja," jawab Paijo sekenaknya."Benar juga yang ye katakan, bisa saja desek menghubungi kekasih gelapnya. Jahara desek kepada teman eike, mau eike cubit ginjalnya kalau perlu empedunya," omel Mona. Paijo mendengar perkataan dari Mona hanya terkekeh. "Kamu lucu sekali, heheh!" kekeh Paijo. 'Baiklah, saya ke sana.' Komo mengakhiri panggilan. Komo berbalik dan terkejut saat melihat kedua orang yang dimatanya menyebalkan sudah berada di belakangnya. "Akhhhh, dasar dedemit kalian berdua! Kenapa kalian di sini, hahhh?" tanya Komo melompat dan ditangkap oleh Mona. "Jahara ye, katakan eike dan desek ini dedemit. Kita i
Read more

Dua Rubah

"Coba lihat itu, dia sepertinya berbicara dengan sangat serius. Yang jadi masalahnya itu dia siapa dan kenapa si rubah itu berbicara dengan wanita. Apa dia bestie si rubah?" tanya Komo balik. "Sepertinya, aku mengingat wanita itu, kayaknya aku pernah kenal gitu, tapi di mana. Postur tubuhnya itu seperti ... Oh iya, aku tahu dia siapa!" seru Marlin yang kegirangan karena mengingat siapa yang berbicara dengan Dinda. "Siapa!" Seru ketiganya dengan penasaran. "Wanita yang mau dijodohkan oleh ibunya si Tuan Tanah, ingat tidak?" tanya Marlin balik. "M-maksud kamu dia, Raya? Benarkah? Kenapa dia, maksudnya apa mereka saling kenal? Bahaya ini kalau seperti itu, bisa-bisa dia ikut juga membantu si rubah itu, kita tidak bisa biarkan. Harus di bumi hanguskan," jawab Komo dengan mengepalkan tangannya dengan erat."Mereka saling kenal karena desek itu rubah. Nah, kalau rubah itu satu ketemu rubah yang lain pasti cocok. Jadi lah, dua rubah yang saling mengejar mangsa dan setelah dapat pasti r
Read more

Mendekati Raya

"Kita berpura-pura mendekati Raya buat dia membuka apa yang Dinda rencanakan salah satunya elu harus ramah dengan dia mengerti tidak maksudnya?" tanya Darren memandang ke arah Komo. "Tunggu dulu,.lu minta gue bermanja dengan dia,.eh maafkan sayang bukan maksud aku untuk bermanja dengan dia. Hai, Darren jangan merusak hubunganku dengan kekasihku yang jelas kalau tugas seperti itu aku tidak mau. Aku tidak ingin rencana pernikahanku batal,".jawab Komo yang mulai memelas karena dia tidak ingin jika sahabatnya ini membuat dirinya berpisah dari Marlin. "Sejak kapan, kalian jadian dan lagi pula pendengaran lu itu harus benar-benar diperiksa, gue bilang ramah, ramah itu bukan berarti elu harus bermanja dengan dia jadi gue harap lu dengar baik-baik maksud gue. Seperti ini, kita berbaikkan dengan dia dan kalau bisa kalian berdua kalau perlu bertiga yang mendekati dia tapi sepertinya lu tidak cocok biarkan Paijo dan Mona saja, bagaimana kalian setuju?" tanya Darren. Paijo dan Mona pura-pura t
Read more

Tidak Ada Hantu

"Dinda, kenapa wajah lu seperti itu apa ada masalah?" tanya Raya lagi yang merasa heran kenapa Dinda berubah saat membaca pesan masuk dari ponselnya. Dinda masih diam dia belum peduli dengan apa yang Raya katakan. Dinda masih berkutat dengan pemikirannya yang berkecamuk dikarenakan pesan dari anak buahnya yang mengatakan bahwa orang suruhannya belum bisa mendapatkan keberadaan mantan supir yang dia minta meneror Darren. "Dinda, elu dengar gue nggak sih?" tanya Raya yang menepuk pundak Dinda. Dinda yang pundaknya ditepuk oleh Raya terlonjak dan menatap ke arah Raya." Iya? Elu manggil gue?" tanya Dinda yang menatap ke arah Raya. "Gue tanya dari tadi, lu kenapa? Sedari tadi gue lihat lu diam saja setelah membaca pesan itu, pesan dari siapa dan apakah itu pesan dari suami kedua lu?" tanya Raya kembali. Dinda yang mendengarnya sedikit kesal dengan pertanyaan dari Raya. "bukan urusan lu, sekarang lu tunggu aba-aba dari gue. Gue pulang dulu," jawab Dinda dengan ketus dan segera meningg
Read more

Sembuh

Mereka semua menelan salivanya benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihat. Darren keringat dingin dia tidak menyangka akan melihat sosok yang sangat dia takuti. "Gue bilang apa, jangan katakan hal itu dia tidak terima jika elu katakan hal itu, lihat lah dia muncul. Duh, habis lah kita. Mari kita mundur ke belakang hindari dia jangan sampai dia dekat." Surya meminta kepada teman-temannya untuk segera pergi dari tempat tersebut. Darren pun menganggukkan kepala dan mundur kebelakang begitu juga dengan yang lainnya. Darren hanya bisa mengumpat dalam hati karena mimpi apa dia melihat makhluk gaib. "Kabur!" teriak Mona dengan suara kencang dan pergi meninggalkan Komo, Darren, Surya dan juga Paijo. Mereka yang melihat Mona kabur hanya bisa terpaku dan tidak berkata apapun. Darren lagi-lagi merasakan hawa yang sangat dingin di sampingnya. "Dingin sekali, Mo, jangan tiup leher gue, elu mau gue pecat!" Kesal Darren merasakan jika lehernya ada yang meniup. "Ck, sejak kapan gue tiup
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status