Aku segera memeluk Gendhis, “Maafkan aku ya, aku terlalu terbawa emosi tadi, oke, kamu boleh mendandaniku, tapi jangan berlebihan,” ucapku manja pada Gendhis.“Siap, Kakak ipar,” Gendhis tertawa bahagia.Aku segera memakai gamis cantik berwarna mocca berpadu hitam, yang dibawa Gendhis, dipadukan dengan jilbab lebar berwarna soft mocca, Gendhis merias wajahku tipis-tipis.“Udah Ndis, jangan tebal-tebal gitu bedaknya, kelihatan kayak topeng monyet mukaku,” ketika Gendhis mulai memakaikan bedak di wajahku.“Kamu diem aja, Nis, aku tau, tanganmu jangan reseh deh.” ucapnya kesal seraya menampik tanganku yang hendak menyentuh bagian mataku.“Coba bibirnya jangan monyong gitu, biasa aja, susah aku makekinnya,” ujar Gendhis menggerutu, aku gak pernah make up jadi agak risih kalau pakai lipstik.“Warna apa lipstiknya? Merah cabe ya?” tanyaku lagi gundah.“Bukan, udah, nanti kamu liat aja hasilny
Last Updated : 2023-07-23 Read more