POV. DAMARMalam ini aku akan dikenalkan Gendhis dengan temannya. Aku mengenakan T-shirt berwarna putih, jaket hitam, dan celana hitam, kukenakan sepatu yang kubeli saat berlibur ke Singapura waktu itu.Kupandangi pantulan wajahku di kaca, Emm sepertinya sempurna.Kupikir tak ada salahnya berkenalan siapa tau perempuan itu bisa membantu untuk menjadi calon istri pura-puraku.Gendhis sudah pergi dari tadi sore, katanya ia menjemput temannya yang akan dikenalkan padaku. Aku segera turun ke bawah, kulihat Mama dan Papa sedang santai sambil menonton televisi.“Wah anak Papa ganteng banget, mau kemana Mar?”“Mau ketemu calon istri Damar, Pa,” jawabku asal.Papa terkekeh.“Tuh lihat anak laki-lakimu Ma, gak usah dijodohin dia bisa cari istri sendiri.”“Palingan juga ngopi sama Lukman,” ucap ibu tak yakin.“Ya udah Ma, Pa, Damar pamit ya, Assalamualaikum,” aku mengucapkan salam, me
Read more