Hari Libur, hufff ... kuhembuskan nafasku sekuatnya. Masya Allah tenangnya, tanpa tekanan dari pak Damar, laporan yang tak pernah kunjung usai, membuat absen, merekap absen, mendata proyek dan masih masih banyak lagi pekerjaan yang seabrek yang tak ada habisnya.Kuhirup udara pagi yang masih segar di halaman rumahku, walaupun di pinggir kota rumah tua ini banyak ditumbuhi pepohonan yang tidak terlalu besar, berbagai aneka macam bunga terdapat di beranda dan halaman rumahku.Aku suka menanam bunga tapi ibulah yang sering merawat tanaman-tanaman tersebut agar tidak terlalu suntuk di rumah kalau aku sedang bekerja katanya.“Eh Nak Nisa, gak kerja, Nak?” sapa Bik Sartinah tetangga di ujung jalan.“Gak Bik, Nisa libur hari ini,”jawabku sopan.“Bagaimana keadaan Ibu kamu?”“Alhamdulillah, Sudah membaik, Bik.”“O ya sudah, Bibik pulang dulu.”“Mampir dulu, Bik,”tawarku.“Gak usah Nis, Pak lekmu di rumah belum sarap
Baca selengkapnya