Semua Bab TAMU ITU TERNYATA MADUKU: Bab 51 - Bab 60

100 Bab

Bab 51. Jaminan Masa Tua

Merasa terpojok akan semua ucapan suami, Anna kini bungkam seribu kata. Tak pernah ia bayangkan sebelumnya, lelaki yang kini duduk di sampingnya akan menguliti dirinya di masa lalu."Kenapa diam?" tanya Zakir datar.Masih bergeming. Anna tak mampu lagi menjawab. Hatinya berkecamuk antara setuju dengan pendapat suami atau tetap pada pendirian dia sendiri."Cuba kau renungkan, An! Kalau Abang saat masih perjaka mencari istri melihat dari kasta, Abang tak mungkin memilih kamu yang hanya dari rakyat jelata. Kasta kita sangat berbeda jauh. Tapi, Abang tak ada berpikiran macam kamu, An."Jlep!Rasanya kena ke ulu hati seorang Anna semua ucapan suaminya. Netranya kini terasa panas dan basah. Ia tak menduga Zakir akan menelanjangi dirinya dengan semua ucapannya.Terdiam dan terus berpikir, Anna kini hanya ada dua pilihan. Sependapat dengan suami, tapi hilang sudah harga diri di hadapan teman-teman sosialitanya. Ataukah tetap menentang suami, tapi anak-anaknya merasa tertekan atas sikap egois
Baca selengkapnya

Bab 52. Apa Tidak Berdosa?

Sepulang sekolah, Daffa banyak bercerita saat kebersamaan dengan teman-teman sebayanya. Sedikitpun tak pernah bocah itu menanyakan ibu kandungnya. Sekalipun ditanya kangen bunda apa enggak, jawaban dari bocah itu selalu membuat terkejut Yulia yang mendengarnya.Berbeda dengan Bayu yang nampak biasa saja ketika Daffa berceloteh tentang Kayla. Sering kali anak itu mengatakan kalau bunda enggak sayang dedek lagi. Bunda udah buang dedek, udah nggak ingat dedek lagi."Daffa, tadi di sekolah belajar apa?" tanya Yulia seraya membantu sang keponakan membuka seragam sekolahnya."Belajal belhitung, Ate. Telus tadi bu gulu tanya Dedek. Bundanya Dedek emana?""Terus Dedek jawab apa?" Bayu yang baru mengambil minuman dari lemari pendingin itu menyela pertanyaan sang istri."Dedek bilang, bunda pelgi jauh ndak mau ulang," jawab Daffa masih sedikit kesulitan dalam menyampaikan kata-kata yang benar."Kamu kata siapa bundamu enggak mau pulang?" Yulia menambahkan pertanyaan. Merasa aneh saja dengan cel
Baca selengkapnya

Bab 53. Sebatas Mengakui

''Ya, sebentar!'' jawab Kayla.Deg!''Kayla?'' gumam Azzam.Kayla yang sambil merapikan barang-barang di dalam pun kini mendekati warungnya. Dan, kini Kayla juga terkejut melihat siapa yang berdiri di dekat etalase miliknya.Pandangan keduanya bertemu, baik Azzam mau pun Kayla sama-sama saling membisu. Merasa tak percaya bila waktu membawa dua insan yang pernah menyatu dalam ikatan halal dulu kini dipertemukan kembali.''Kayla,''''Mas Azzam.''Keduanya sama-sama menyebut nama untuk sekedar menyapa.Entah apa yang ada dalam hati keduanya saat ini. Benak Azzam yang tadinya dijejali dengan bayang-bayang Kayla, kini seolah lenyap terbang terbawa angin.Yang ada dalam pikirannya kali ini, kenapa Kayla bisa sampai di cari orang kaya. Sementara keadaan Kayla tak jauh berbeda dari ketika ia masih menjadi istrinya. Ada keistimewaan apa dalam diri wanita itu, pikir Azzam.''Kay, kamu apa kabar? Jadi yang jualan kue-kue ini, kamu?'' tanya Azzam ketika hatinya sudah tersadar dari keterkejutan.S
Baca selengkapnya

Bab 54. Ashraf Sadar

''Mas, tahu dari mana kalau saya tinggal di sini? Dan ada perlu apa?'' tanya Kayla kepada pria yang menjadi asisten pribadinya Ashraf.''Saya ke sini mau membawa Mbak Kay untuk menemui Tuan Ashraf. Saya sejak kemarin disuruh mencari keberadaan Mbak Kayla,'' papar Farhan.''Mau disuruh ngapain memangnya, Mas? Kabar Pak Ashrafnya gimana?'' ''Justru itu, Mbak Kay. Saya mencari Mbak Kayla disuruh Tuan Zakir. Beliau meminta saya mencari Mbak Kayla untuk membawa Mbak Kayla menemui Tuan Ashraf,''Farhan sejenak menjeda ucapannya ketika Kayla meminta pria suruhan Zakir duduk lebih dulu di atas kursi plastik yang disediakan untuk para pembeli. "Tuan muda Ashraf belum sadar juga dari komanya. Nyonya besar berniat membawa Tuan muda ke luar negeri, tapi Tuan Zakir tidak setuju, malah minta cari Mbak Kay," tutur Farhan melirik ke arah Kayla.Kayla sendiri kini tertunduk merasakan sesak di rongga dada. Pria yang dicintainya ternyata belum juga bangun dari tidur panjangnya.Selama ini dia diam tak
Baca selengkapnya

Bab 55. Merasakan Kehadiranmu

Dokter segera datang ke ruangan inap di mana Ashraf di rawat ketika Kayla menekan tombol panggil. Dokter juga kembali memeriksa Ashraf setelah mendapat laporan dari Kayla. Zakir juga Anna yang menunggu tentu saja terlihat cemas. "Ada apa, Kay?" tanya Zakir cemas."T -- tadi tangan Pak Ashraf bergerak, Tuan. Menyebut nama saya juga," tutur Kayla."Alhamdulillah. Berarti Ashraf merasakan kehadiran kamu, Kay. Terima kasih, Kayla."Tak kuasa menahan haru, Zakir hingga tak sadar menggenggam tangan Kayla, merasa bahagia anaknya ada harapan tersadar dari koma dan bisa bangun dengan segera.Anna yang melihat aksi suaminya tentu saja semakin meradang. Ditepisnya tangan Kayla seraya menatap tajam mantan pelayannya.''Anna, kamu jangan salah paham gitu dong! Lagian mana mungkin Kayla mau sama kakek-kakek,'' tegur Zakir.Kemudian, Zakir kembali fokus ke Kayla."Kayla, jangan pergi dulu! Saya minta kamu tetap temani putra saya," ucap Zakir lagi.Sedangkan Anna memutar bola mata malas. Ya, dia sep
Baca selengkapnya

Bab 56. Takut Darah

Setelah beberapa minggu usai kedatangan Kayla ke rumah sakit, Ashraf benar-benar terbangun dari tidur panjangnya. Pria tampan itu kini terlihat lebih segar dari hari-hari sebelumnya. Hanya saja ia masih harus memakai infusan untuk memulihkan kesehatan, juga melatih kembali otot-otot tubuhnya yang kaku akibat tak pernah bergerak.Sesekali Zakir atau Alkhan membawa Ashraf keluar dari ruangan untuk mencari udara segar di taman yang ada di area rumah sakit. Juga guna menghilangkan kejenuhan yang selama beberapa minggu terus berada di ruang inap.Sedangkan Anna sendiri terkadang pulang ke rumah karena ingin istirahat tanpa terganggu siapapun. ''Bang, apa Abang tahu kabar Kayla sekarang di mana?'' tanya Ashraf yang sudah mulai teringat wanita yang dicintainya.''Sudahlah, As, jangan dulu inget Kayla. Fokus dengan kesehatan kamu sendiri dulu. Kalau sudah sehat, terserah kamu, mau cari Kayla atau mau langsung nikahin dia sekalipun.''''Ck, Abang ini kaya gak tau Mama ajah. Kalau aku bisa y
Baca selengkapnya

Bab 57. Berakhirnya Perjuangan Azzam

Melihat wanita yang dicintainya tengah berduaan dengan pegawai di kantornya, Ashraf yang datang diam-diam ke tempat Kayla pun merasa hancur lebur. Apa lagi dia sempat melihat Azzam menggenggam tangan wanitanya. Hati putra bungsu dari Zakir itu seakan diremas sakit.Sekilas bayangan saat ia berada di salah satu kamar hotel dan ia mendapati dirinya dalam keadaan tak mengenakan sehelai benang pun. Begitupun Kayla yang berada di sisinya juga sama, tak ada kain yang melekat di tubuh mulusnya. Hingga hadirnya janin dalam rahim wanita yang ada di depan sana. Wanita yang sedang berduaan dengan entah siapanya sang kekasih, Ashraf tak tau.Tadinya Ashraf berharap dengan adanya benih di rahim wanita itu yang diakibatkan karena ulah dirinya saat tanpa sadar telah menjamah sebelum adanya ikatan sah di mata hukum agama juga negara, akan mengikat Kayla hingga tak akan dekat lagi dengan lelaki manapun.''Apa perjuangan juga pengorbananku selama ini untuk kamu masih kurang, Kay?'' monolog Assad melang
Baca selengkapnya

Bab 58. Aku Benci Ayah Dan Bunda

Yulia juga Bayu telah mengetahui pernikahan Kayla karena wanita itu telah berhasil melacak keberadaan dirinya yang pindah ke Jawa dengan membawa serta Daffa dan tak pernah lagi menghubungi Kayla.Kayla meminta sepupunya itu datang bersama Bayu juga Daffa di hari pernikahannya, tetapi, sampai acara usai pun tak ada yang datang menjadi saksi. Itu karena Yulia memang tak ingin datang ke acara pernikahan Kayla.Daffa sendiri, semakin tumbuh besar semakin lupa akan ibunya. Seringkali Kayla menghubungi anaknya itu, tetapi Daffa enggan untuk menerima telepeon dari ibunya. Bahkan, Daffa kerap berkata jika Bunda telah membuangnya demi Om Ashraf. Ya, kini Daffa telah tahu jika Ashraf itu adalah ayah sambungnya dan ia berpikir bahwa Ashraf hanya menyayangi bundanya saja. Oleh karena itulah Daffa sudah enggan berbicara dengan Kayla.''Dedek, kamu sudah punya ayah baru. Apa mau ikut Bunda Kay ke Jakarta?'' tanya Yulia di suatu pagi. Sekarang Daffa sudah sekolah SD kelas 2 sehingga mulai kuat pen
Baca selengkapnya

Bab 59. Pesanan Misterius

''Kamu mau ngomong apa, Bell?'' tanya Meta penasaran.''Anu, Ma."Bella menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia bingung harus berkata apa kepada ibunya. Pasalnya, pria yang dicintainya belum mengatakan apa-apa tetapi Bella sudah merasakan bunga-bunga cinta di hatinya seakan bermekaran begitu indah.''Anu, anu. Anu apa sih, Bell? Kalau ngomong tuh yang jelas dong! Jangan setengah-setengah! Butuh duit lagi?'' tebak Meta karena sang putri masih tetap diam tak menjawabnya.''Ck, Mama. Mentang-mentang kebiasaan aku minta duit. Tapi 'kan itu dulu, kalau sekarang aku bisa cari uang sendiri,'' cerocos Bella tanpa jeda.''Ya iyalah kamu harus bisa cari duit sendiri. Suruh gaet hatinya Ashraf saja kamu kagak becus. Malah tuh si Ashraf milih istri mantan babunya. Kemana harga diri Tante Anna? Ya gak, Bell?'' rancau Meta dan kini minta dukungan dari sang putri untuk membenarkan ucapannya.Leher Bella serasa tercekat mendengar ibunya bicara demikian. Ia kini berpikir jika Meta memang hanya memandan
Baca selengkapnya

Bab 60. Jatuh Cinta

"Bukankah itu Bella?" gumam Yusuf memicingkan mata.Matanya membulat setelah yakin jika itu adalah wanita yang sudah memiliki janji temu dengannya."Bella! Hai ... mau kalian apakan gadis itu?'' teriak Yusuf sembari berusaha mengejar dua orang pria asing yang berusaha membawa kabur Bella. Bella sendiri berusaha melepaskan diri dengan cara berontak, menendangkan kaki ke sana kemari meskipun tendangan itu hanya kesia-siaan tetapi gadis itu terus mencoba melakukan perlawanan.Yusuf kini telah berhadapan dengan dua pria yang hendak membawa pergi Bella."Lepaskan dia!" hardik Yusuf.Satu dari pria itu melepaskan pegangannya pada Bella. Ia melepaskan pukulan pada Yusuf namun Yusuf dapat menghindarinya. Yusuf langsung menendang kakinya dari belakang sehingga pria itu terjungkal.Kini Yusuf berhadapan dengan seorang pria lagi yang masih memegangi Bella."Lepaskan dia cepat!" hardik Yusuf lagi dengan rahang mengeras.''Mas Yusuf, di belakangmu, awass ...!'' pekik Bella ketika melihat sebuah b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status