Home / Pernikahan / TAMU ITU TERNYATA MADUKU / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of TAMU ITU TERNYATA MADUKU: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61. Manja

"Itu maksudnya apa coba minta kamu temenin dia sementara aku disuruh pulang. Masih mau dia sama kamu yang jelas-jelas udah punya istri? Dasar perempuan gatal! Semuanya diembat. Yusuf aja terluka gara-gara dia," racau Kayla mengungkapkan kekesalannya.Ia masih saja membahas hal yang menurut Ashraf tak penting selama perjalanan mereka pulang dari rumah sakit setelah menolong Yusuf.Ashraf mengulas senyuman, tak menanggapi ocehan istrinya yang sedang dibakar cemburu sebab kalau dirinya ikut berkomentar yang ada malah tambah kesal Kayla. Makanya ia membiarkan istrinya itu dingin dan tenang dulu. Suami Kayla itu memilih fokus dengan jalanan di depan dengan tangan dan kaki yang sibuk mengendalikan mobil.Kayla tak lagi bersuara, hanya alunan musik dari radio yang mengisi kekosongan kabin mobil itu."Mas ...," rengek Kayla setelah sekian lama terdiam."Kenapa, Sayang?" Ashraf menoleh sejenak seraya mengelus kepala Kayla yang tertutupi hijab."Kamu kenapa diem aja? Nggak suka, ya, liat aku ma
Read more

Bab 62. Ungkapan Hati

Kebahagiaan kini sedang meliputi keluarga kecil Ashraf. Pasalnya Kayla dinyatakan positif hamil setelah pasangan suami istri itu pergi ke dokter untuk memeriksakan sekaligus memastikan dugaan Ashraf.Kayla yang dulu pernah hamil dua kali merasa heran karena kehamilannya kali ini tak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia tengah berbadan dua. Ketika dokter menyarankan untuk USG, terlihat jika usia kehamilannya sudah memasuki minggu ke dua belas."Pokoknya kamu gak boleh kerjain apa-apa. Kalo mau apa-apa tinggal kasih tau Bibi lewat telepon itu. Kamu juga gak boleh masak lagi."Ashraf mendadak bersikap over protektif terhadap Kayla. Ia menunjuk telepon yang tersambung ke bagian belakang rumah di mana para pelayan di rumah mereka selalu standby."Aku cuma hamil, Mas. Bukan sakit parah yang gak bisa jalan atau ngapa-ngapain," keluh Kayla yang merasa sikap Ashraf berlebihan.Bayangkan saja, semenjak turun dari brankar pemeriksaan, suami Kayla itu terus saja menggendongnya ala bridal style hingg
Read more

Bab 63. Melamar Bella

Bella membulatkan mata. Ia bahkan menggoyangkan daun telinga, takutnya salah dengar."M--Mas, k--kamu serius?"Bella sampai tergagap mendengar perkataan Yusuf. Seandainya itu benar, mungkin dia adalah wanita yang paling bahagia di dunia ini. Pertemuan yang diawali dengan insiden senggolan kendaraan, kini berujung dengan senggolan hati.'Dengarlah! Dia gak ajak aku pacaran tapi langsung nikah! Cowok idaman banget gak, sih!'"Enggak." Singkat, padat dan jelas Yusuf menjawab pertanyaan Bella.Dan lihatlah perubahan raut wajah Bella. Wajah yang awalnya menampilkan senyum malu dan rona merah di pipi kini menjadi datar dengan tatapan tajam ke arah Yusuf. Tangan Yusuf yang ada dalam genggaman pun ia lemparkan pada pemiliknya."Maksud kamu apa, Mas? Mau mempermainkan aku? Mentang-mentang aku suka sama kamu, seenaknya kamu berkata seperti itu.""Aku juga suka sama kamu," timpal Yusuf menahan tawa dalam hati."Udahlah, gak usah ngomong suka-sukaan kalo nyatanya kamu cuma mainin perasaan aku aja
Read more

Bab 64. Perubahan Sikap Daffa

Pohon-pohon terlihat seperti saling berkejaran ketika sepasang mata menatap sisi jalan saat kendaraan yang dinaikinya melintas di jalan bebas hambatan. Suara musik mengalun pelan mengisi kekosongan kabin mobil.Di sebelahnya, sang pengemudi tampak fokus dengan jalan raya. Ia menekan pedal gas lebih dalam guna menambah laju mobil saat akan menyalip kendaraan di depan. Sesekali sang pengemudi melirik wanita cantik yang duduk di sebelahnya.Beberapa meter lagi menuju rest area, pengemudi mengambil lajur kiri bermaksud istirahat sejenak meluruskan kaki yang pegal sekaligus mengisi perut yang mulai berisik minta di isi."Kita istirahat dulu, ya. Kaki Mas pegel, sekalian kita cari makan."Wanita cantik itu mengangguk ketika menyadari mobil sudah berhenti dan terparkir di depan salah satu kedai. Saat ini keduanya dalam perjalanan ke Jawa Tengah."Udah gak sabar ketemu Daffa, ya?" tanya si pria tampan seraya mengelus kepala Kayla yang tertutup hijab.Kayla memalingkan wajah pada Ashraf lalu m
Read more

Bab 65. Bunda Buang Daffa

Kayla dan Ashraf duduk bersisian di ruang tamu rumah Bayu. Pemilik rumah duduk di depan mereka di masing-masing kursi tunggal sementara seorang anak kecil duduk tenang menonton televisi.Pandangan Kayla terus saja tertuju pada anaknya yang tak mau bergabung bersama mereka dengan alasan tak mau ketinggalan acara kesayangan.Ashraf terus saja menggenggam tangan Kayla, berusaha memberikan ketenangan pada istrinya itu. Bisa ia rasakan tangan Kayla sangat dingin seolah baru saja terendam air es."Kenapa kamu gak ngasih tau kalo mau ke sini, Kay?"Yulia terkejut saat mendengar Daffa berteriak sambil berlari ke arah rumah. Wajah anak itu terlihat pucat seolah sudah melihat sesuatu yang menakutkan. Dan begitu keluar rumah, ia mendapati pemandangan yang tak pernah ada dalam pikirannya.Sepasang suami istri sudah berdiri di halaman rumahnya dengan raut wajah tak terbaca. Keduanya hanya diam mematung sebelum dipersilahkan masuk.Bayu yang baru pulang dari kebun pun dikejutkan dengan kedatangan s
Read more

Bab 66. Membujuk Daffa Ke Jakarta

Ashraf menarik tangan Bayu ke luar rumah hingga berhenti di bawah pohon besar yang tumbuh di halaman rumah Bayu. Dadanya bergemuruh, api kemarahan terlihat jelas di sorot matanya."Apa maksudmu mengatakan Kayla seperti itu pada Daffa? Kamu berniat menjauhkan Daffa dari ibunya?" tuduh Ashraf penuh penekanan."Gak ada maksud apa-apa. Itu hanya candaan saja tapi saya gak tau kalo Daffa sampai menganggap itu serius. Namanya juga anak kecil," kilah Bayu berlagak polos.Padahal dalam hatinya bersorak riang sebab misinya berhasil. Ia tak merasa bersalah saat Daffa berkata jujur akan fitnah yang sudah ia dengungkan setiap hari pada bocah yang tak tahu apa-apa itu."Justru karena dia anak kecil maka kamu bisa dengan mudah mencuci otaknya supaya membenci Kayla. Apa jangan-jangan kamu ada hati sama istri saya?" tuduh Ashraf yang memang tepat sasaran.Bayu membulatkan mata seolah terkejut. Dari mana dia tahu? tanyanya dalam hati."Mana berani saya menyimpan perasaan untuk sepupu istri saya sendir
Read more

Bab 67. Gadis Penebus Hutang

Yusuf duduk termenung di teras rumah, memikirkan nasib hubungannya dengan Bella yang mendapat tentangan dari Meta. Walaupun ayah Bella terlihat setuju dan Bella memaksa ibunya, namun Yusuf tak mau jika niat baiknya justru merusak keharmonisan keluarga Bella."Masih mikirin Bella?" Mansur yang baru selesai mandi ikut duduk bersama anaknya di teras."Enggak dipikirin juga kepikiran, Pak," sahut Yusuf menarik napas berat."Kamu masih mau sama dia?" tanya Mansur ingin tahu."Menurut Bapak?" Yusuf balik bertanya menanyakan pendapat Mansur akan hubungannya dengan Bella."Bapak itu terserah kamu, Suf. Kamu yang menjalani. Tapi kalo Bella juga masih bertahan mau sama kamu, ya sudah, maju aja. Yang namanya orang tua pasti lama-lama luluh juga kalo liat anaknya bahagia dengan pilihannya sendiri," papar Mansur panjang lebar.Yusuf mengangguk membenarkan ucapan bapaknya. Tak lama, ponsel yang tergeletak di atas meja berdering, ada sebuah pesan masuk. Yusuf membuka pesan tersebut.[ Mas, aku tungg
Read more

Bab 68. Kemarahan Adam

Bella pulang ke rumah dengan membawa sejuta amarah di dada setelah mendapati kenyataan jika dirinya dijadikan jaminan hutang oleh ibu kandungnya sendiri. Apalagi saat melihat nominal jumlah hutang Meta pada Samuel, ia benar-benar tak percaya.Beruntung Samuel masih bisa diajak negosiasi oleh Yusuf sehingga untuk saat ini Bella masihlah aman. Tapi entah untuk ke depannya bagaimana, ia pun tak tahu. Oleh karena itu, Bella berniat mengadukan ini pada ayahnya untuk mencarikan solusi."Gila aja itu hutang Mama bisa sampe lima ratus juta. Dipake buat apaan coba? Mana tega banget jadiin gue jaminannya, kayak bukan anak kandungnya aja. Bener-bener gak habis pikir gue,""Pantes aja dia ngotot gue harus kawin sama pengusaha atau anak-anak orang kaya gitu. Kayaknya buat nutupin hutang dia yang udah segunung Uhud."Sepanjang perjalanan dia terus saja bermonolog hingga akhirnya kendaraan yang ia bawa memasuki halaman rumah.Sementara Yusuf, setelah memastikan Bella pulang dengan aman sampai rumah,
Read more

Bab 69. Kedatangan Anna

Senyum Daffa terus tercipta sepanjang perjalanan menuju sebuah tempat yang Kayla janjikan padanya saat berkunjung ke Jawa. Akhirnya anak kecil itu mau juga ikut bersama Kayla dengan syarat kedua orang yang sudah merawatnya juga ikut.Ya, Bayu juga Yulia pun ikut ke Jakarta sebab Daffa terus merengek agar keduanya ikut.Awalnya kedua orang tua asuh Daffa itu tak mau ikut terutama Bayu karena ia malas sekali harus melihat kebersamaan Kayla dengan Ashraf setiap hari selama mereka di Jakarta. Bisa mati dibakar api cemburu dia.Tetapi karena Daffa terus tantrum saat Kayla bersiap pulang ke Jakarta, dengan sangat terpaksa keduanya mengikuti keinginan bocah yang sudah dianggap seperti anak sendiri.Kini, keempat orang dewasa beserta satu anak kecil sudah sampai di tempat yang dituju. Sebuah arena bermain yang sangat diidam-idamkan Daffa sedari dulu. Saat itu Kayla belum sanggup mengajak Daffa sebab otaknya terlalu banyak memikirkan masalah."Yeay! Daffa mau main salju!" teriak anak itu kegir
Read more

Bab 70. Kesabaran Ashraf

Rumah Ashraf hari ini terlihat ramai dari biasanya. Itu dikarenakan pemilik rumah baru saja menggelar acara selamatan empat bulan kehamilan Kayla.Rombongan pengajian juga anak-anak yatim-piatu dari panti asuhan terdekat sudah pulang. Menyisakan keluarga terdekat yang masih asyik bercengkerama karena jarang sekali bertemu jika tak ada acara-acara khusus seperti itu.Terlihat dua wanita paruh baya sedang duduk santai di gazebo sembari menikmati angin yang berhembus sedikit kencang."Jeng Anna, udah mau punya cucu lagi aja. Pasti seneng dong, ya?" tanya wanita disebelah Anna.Anna memutar bola mata malas kemudian berdecak."Kalo cucunya dari menantu kaya pasti seneng dong. Tapi ini? Cuma bikin jelek keturunan saya aja, Jeng Meta," gerutu Anna."Tapi 'kan Kayla cantik, loh.""Cantik juga kalo miskin percuma. Apalagi ini bekas pembantu saya sendiri. Gak ada yang bisa dibanggakan! Mau ditaruh di mana muka saya kalo ketemu teman-teman yang lain?""Saya juga gitu, Jeng Anna. Bella susah bang
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status