Home / Pernikahan / TAMU ITU TERNYATA MADUKU / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of TAMU ITU TERNYATA MADUKU: Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Bab 81. Akhirnya Sah

Bella, Adam juga Meta berkumpul di ruang tamu. Saat ini mereka sedang menerima tamu, yaitu Yusuf dan Mansur.Yusuf kembali memberanikan diri untuk melamar Bella setelah Bella meyakinkan dirinya bahwa ia sanggup hidup sederhana bersama Yusuf."Terima kasih atas maksud baik Nak Yusuf juga Pak Mansur ini. Saya sebagai papanya Bella memasrahkan semuanya pada Bella. Gimana Bella, kamu mau terima Yusuf jadi calon suamimu?" sambut Adam lalu bertanya pada anaknya."Mau, Pa," jawab Bella singkat sambil mengangguk."Alhamdulillah," ucap syukur semuanya.Hanya Meta yang masih belum bisa menerima Yusuf. Gengsinya masih terlampau tinggi untuk menerima pemuda baik itu menjadi menantunya. Namun ia tak bisa berkutik sebab Adam sudah memberinya ancaman.Adam pernah berkata tidak akan menutup sisa hutang Meta seandainya ia masih menolak Yusuf. Karena Adam tahu, meskipun semua koleksi Meta dijual, tetap tidak akan menutup semua utangnya. Ia akan membiarkan Samuel melaporkan istrinya ke polisi.Akhirnya
Read more

Bab 82. Memulai Dari Awal

Adam yang penasaran akhirnya mengintip setelah mendengar suara-suara meresahkan dari arah ruang keluarga. Pria paruh baya itu pun menyembulkan kepalanya melalui dinding pembatas ruangan. Dan ia melihat jika anak dan menantunya sedang berada di dekat televisi.Adam menghela napas lega. Segala bayangan buruknya seketika lenyap. Ia pun menghampiri Yusuf dan Bella yang masih berkutat dengan televisi."Kalian lagi ngapain?" tanyanya.Bella menoleh sekilas pada Adam. "Ini lagi pasang kabel antena ke TV.""Emang kenapa?""Gambarnya enggak ada. Pas dicek taunya copot," jelas Bella."Emangnya kalian enggak capek?" tanya Adam penasaran. Pasangan suami istri itu memang terlihat sudah berganti pakaian santai namun wajah lelah masih terlihat jelas."Capek, sih, tapi tanggung mau tidur juga. Udah mau sore," sahut Bella."Udah, Mas?" tanya Bella pada suaminya yang kini sudah berdiri tegak."Udah," jawab Yusuf singkat."Ya udah, kita istirahat di kamar, yuk! Bentar lagi Maghrib, kan," ajak Bella sera
Read more

Bab 83. Bella Hamil??

"Itu kayak mobil papa," gumam Yusuf dari kejauhan saat melihat ada mobil sedan hitam terparkir di sisi jalan depan rumahnya.Ia baru saja kembali dari restoran. Dengan kecepatan penuh ia sengaja memacu motornya supaya tak berlama-lama meninggalkan Bella sendirian. Ada perasaan khawatir setiap mengingat wajah pucat istrinya.Yusuf pun lekas memarkirkan motornya di samping mobil Bella. Namun, baru saja ia menurunkan standar motor, ia dikejutkan dengan teriakan seorang wanita dari dalam rumah."Bella," gumam Yusuf dengan jantung berdegup kencang. Lekas ia turun dari motor dan berlari ke dalam rumahnya. Ia sampai lupa dengan jus alpukat pesanan istrinya yang masih menggantung di motor."Bella!" pekik Yusuf saat melihat istrinya sedang diangkat Adam di ruang makan.Dengan langkah terburu, Yusuf lekas mengambil alih Bella dari tangan Adam. "Biar Yusuf aja, Pa," ucapnya.Diangkatnya tubuh lemah Bella kemudian dibawa ke kamar lalu dibaringkan di atas ranjang."Kamu ini gimana, sih, istri lagi
Read more

Bab 84. Cemas

Pagi itu Kayla tengah membuat sarapan. Dengan dibantu pelayan, ia memasak makanan kesukaan Ashraf. Dalam keadaan perut sudah membesar, tangannya bergerak lincah menggerakkan spatula di atas wajan."Hemm, wanginya ... masak apa, Sayang?" Ashraf tiba-tiba sudah ada di area dapur dengan tubuh penuh keringat habis olahraga di taman belakang."Nasi goreng seafood," jawab Kayla tanpa menoleh pada suaminya. Ia tengah memasukkan beberapa bumbu ke dalam wajan."Wah, mantap. Sia-sia aku olahraga kalo gini terus, Yang." Ashraf terkekeh di akhir kalimatnya.Kayla juga pelayan terkikik geli mendengarnya."Sepertinya Nyonya sengaja bikin Tuan gemuk supaya sama perutnya kayak Nyonya," timpal pelayan yang sudah dianggap keluarga oleh Kayla dan Ashraf."Aduh, jangan dong, Bi. Kalo Kayla 'kan bentar lagi juga bakal rata perutnya kalo dedek bayi udah keluar. Lah, saya kapan ratanya?"Kayla mematikan kompor setelah dirasa masakannya sudah selesai dimasak. Ia pun menghampiri Ashraf kemudian menarik tangan
Read more

Bab 85. Ketegangan

"Pak Ashraf!"Dalam kepanikan, ada seseorang yang memanggil Ashraf. Ia tak perlu mencari tahu siapa sebab orang itu kini mensejajari langkah Ashraf yang terburu karena harus mengikuti perawat yang mendorong brankar Kayla."Yusuf," sapa Ashraf singkat."Itu Kayla, kan? Mau dibawa kemana, Pak?" Sembari melangkah. Yusuf menanyakan pasien yang tengah berbaring dan memejamkan mata."Operasi, mau lahiran."Singkat sekali Ashraf menjawab. Ia sudah tak bisa memikirkan apa-apa lagi. Yang ada dalam benaknya adalah keselamatan Kayla juga calon anaknya.Ia merutuki aturan rumah sakit yang sudah membuat istrinya lambat ditangani. Coba kalau tadi Kayla langsung dibawa ke ruang operasi, mungkin sekarang mereka tak perlu sepanik ini.Kini mereka sudah sampai di depan ruang operasi. Kayla langsung dibawa masuk. Sementara Ashraf diminta menunggu di luar. Ashraf memaksa masuk ingin mendampingi Kayla tapi dokter melarang dengan alasan penanganan Kayla bukan hanya melahirkan saja.Bugh!Ashraf meninju tia
Read more

Bab 86. Yakin Benihnya Ashraf??

Kayla tengah memberi ASI bayinya yang sudah berumur dua bulan. Sepertinya bayi mungil itu menyesap cairan makanannya dengan kekuatan penuh, terlihat dari Kayla yang terkadang meringis saat merasa sedikit kesakitan.Ashraf yang melihat anaknya menyusu dengan lahap hanya bisa terkekeh. "Calon jagoan ini," ucapnya lalu iseng menarik sumber makanan itu dari mulutnya."Woa ...!" Bayi laki-laki itu pun menangis kencang karena belum merasa kenyang."Mas, iseng banget sih." Kayla mendelik namun sejurus kemudian dia tersenyum. Ia pun kembali memasukkan ujung benda kenyal itu ke mulut sang putra supaya kembali diam.Sekian menit kemudian, bayi itu pun melepaskan sesapannya karena sudah kenyang dan tertidur. Kayla beringsut dari ranjang dan menidurkan bayi mungilnya di dalam boks bayi. Senyuman tersungging di bibir ranumnya sambil memasang kelambu di sekeliling boks untuk melindungi sang bayi dari gigitan nyamuk."Makin gemuk aja dia" ucap Ashraf pelan sambil memeluk pinggang Kayla dan mengecup
Read more

Bab 87. Jangan Sakiti Anakku!

Semua orang terhenyak mendengar ucapan Anna yang lagi-lagi menjatuhkan mental Kayla. Ashraf langsung memeluk tubuh sang istri yang sudah gemetar menahan tangis.Tak ingin ribut di depan anak, menantu juga cucunya, Zakir menarik paksa lengan Anna supaya mengikutinya ke kamar. Cengkeraman tangannya begitu kuat sehingga Anna terlihat meringis kesakitan.Begitu sampai di kamar dan mengunci pintu, Zakir menghempaskan tubuh Anna dengan amarah yang sudah naik ke ubun-ubun hingga istrinya itu terhuyung dan hampir terjatuh. Beruntung di belakangnya ada sofa sehingga Anna bisa menahan bobot tubuhnya di sana menggunakan tangan."Abang! Kenapa Abang jadi kasar gini sama Mama cuma karena belain si mantu enggak guna itu," pekik Anna dengan mata melotot."Dan mantu enggak guna itu sekarang udah ngelahirin cucuku, darah dagingku, keturunanku!" bentak Zakir sama-sama melotot.Urat-urat di pelipis Zakir terlihat menonjol dan membiru, menandakan emosinya sudah sampai di titik puncak dan siap meledak.Se
Read more

Bab 88. Permohonan Maaf Anna

Kayla berlari membawa Aska ke dalam kamar lalu terburu mengunci pintunya. Ia tutup semua jendela kemudian meringkuk di ranjang sambil mendekap Aska. Wajahnya terlihat ketakutan dengan nafas memburu."Kay, Kayla!" panggil Ashraf sambil mengetuk pintu. Ia berusaha masuk namun ternyata pintunya dikunci dari dalam."Pergi! Pergi kalian!" teriak Kayla dan itu membuat Aska menangis."Sshh ... maaf, Sayang. Bunda enggak sengaja. Dedek mimik aja, ya," ucap Kayla kemudian menyusui anaknya. Tak lama bayi kecil itu diam namun dengan mulut terus menyedot makanannya."Enggak akan Bunda biarin siapapun nyakitin kamu, Sayang. Bunda bakal terus jaga kamu, jangan sampai kita terpisah." Kayla terus saja meracau dalam kesendiriannya.Sementara di luar kamar, Ashraf masih berusaha masuk ke kamarnya. Ia mencari kunci cadangan tapi tetap tak bisa dipakai sebab Kayla tak mencabut kunci yang menggantung di pintu."Kenapa Kayla jadi bisa kayak gitu, Ma?"Zakir penasaran sebab tadi ia melihat dengan jelas baga
Read more

Bab 89. Kekecewaan Daffa

Penasaran akan sikap Kayla yang terlihat trauma pada Anna, Ashraf juga Zakir sepakat membawa Kayla ke seorang psikolog. Mereka khawatir jika ini dibiarkan bisa mengganggu Kayla juga pertumbuhan Aska.Awalnya Kayla menolak karena ia merasa tak membenci Anna. Namun setelah diceritakan apa yang ia lakukan jika melihat Anna, akhirnya Kayla mau juga."Aku enggak gila 'kan, Mas?" tanya Kayla di sela waktu menunggu bertemu dokter."Enggak, Sayang. Mas cuma khawatir kalo ini dibiarkan, takutnya Aska nanti jadi korban. Soalnya tanpa sadar kamu suka meluk Aska kenceng banget," jelas Ashraf.Tak lama, asisten dokter memanggil Kayla dan Ashraf supaya masuk menemui dokter.Setelah menanyakan beberapa hal pada Ashraf, suami dari Kayla itu dipersilahkan menunggu di luar dulu sementara Kayla diperiksa kejiwaannya.Sekian puluh menit menunggu, Ashraf diminta kembali masuk. Menurut dokter, Kayla memang trauma pada Anna.Hal itu diakibatkan dari seringnya menerima hinaan juga cacian dari Anna hingga ta
Read more

Bab 90. Tawaran Kayla Untuk Daffa

Daffa bersama lima temannya kini dalam perjalanan ke Jakarta menggunakan kereta. Para remaja itu ingin menciptakan sebuah perjalanan seru versi mereka.Setelah Subuh, mereka berangkat dari rumah masing-masing dan janjian bertemu di stasiun. Tiket sudah mereka pesan sebelumnya sehingga tak perlu lagi antri di loket untuk membeli tiket.Di malam sebelum berangkat, baik Yulia maupun Bayu sudah mewanti-wanti anak angkat mereka supaya jangan mendatangi Kayla. Kalau sampai Bayu mendengar kabar itu, maka Bayu sudah menyiapkan hukuman untuk Daffa.Dengan tegas dan terang-terangan kedua orang tua itu melarang Daffa mengunjungi ibu kandungnya. Dan hal itu menimbulkan banyak pertanyaan dalam hati anak remaja tersebut.Namun, selama dalam perjalanan, Daffa tak terlalu memikirkan ancaman Bayu. Malah ia sengaja menghubungi Kayla dan mengatakan sedang dalam perjalanan di kereta."Hati-hati, Bang! Awas jangan buka-buka dompet sembarangan. Siapkan uang cash di kantong biar gak bolak-balik ambil dompet
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status