Share

Bab 81. Akhirnya Sah

Penulis: Pejuang Online
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bella, Adam juga Meta berkumpul di ruang tamu. Saat ini mereka sedang menerima tamu, yaitu Yusuf dan Mansur.

Yusuf kembali memberanikan diri untuk melamar Bella setelah Bella meyakinkan dirinya bahwa ia sanggup hidup sederhana bersama Yusuf.

"Terima kasih atas maksud baik Nak Yusuf juga Pak Mansur ini. Saya sebagai papanya Bella memasrahkan semuanya pada Bella. Gimana Bella, kamu mau terima Yusuf jadi calon suamimu?" sambut Adam lalu bertanya pada anaknya.

"Mau, Pa," jawab Bella singkat sambil mengangguk.

"Alhamdulillah," ucap syukur semuanya.

Hanya Meta yang masih belum bisa menerima Yusuf. Gengsinya masih terlampau tinggi untuk menerima pemuda baik itu menjadi menantunya. Namun ia tak bisa berkutik sebab Adam sudah memberinya ancaman.

Adam pernah berkata tidak akan menutup sisa hutang Meta seandainya ia masih menolak Yusuf. Karena Adam tahu, meskipun semua koleksi Meta dijual, tetap tidak akan menutup semua utangnya. Ia akan membiarkan Samuel melaporkan istrinya ke polisi.

Akhirnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 82. Memulai Dari Awal

    Adam yang penasaran akhirnya mengintip setelah mendengar suara-suara meresahkan dari arah ruang keluarga. Pria paruh baya itu pun menyembulkan kepalanya melalui dinding pembatas ruangan. Dan ia melihat jika anak dan menantunya sedang berada di dekat televisi.Adam menghela napas lega. Segala bayangan buruknya seketika lenyap. Ia pun menghampiri Yusuf dan Bella yang masih berkutat dengan televisi."Kalian lagi ngapain?" tanyanya.Bella menoleh sekilas pada Adam. "Ini lagi pasang kabel antena ke TV.""Emang kenapa?""Gambarnya enggak ada. Pas dicek taunya copot," jelas Bella."Emangnya kalian enggak capek?" tanya Adam penasaran. Pasangan suami istri itu memang terlihat sudah berganti pakaian santai namun wajah lelah masih terlihat jelas."Capek, sih, tapi tanggung mau tidur juga. Udah mau sore," sahut Bella."Udah, Mas?" tanya Bella pada suaminya yang kini sudah berdiri tegak."Udah," jawab Yusuf singkat."Ya udah, kita istirahat di kamar, yuk! Bentar lagi Maghrib, kan," ajak Bella sera

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 83. Bella Hamil??

    "Itu kayak mobil papa," gumam Yusuf dari kejauhan saat melihat ada mobil sedan hitam terparkir di sisi jalan depan rumahnya.Ia baru saja kembali dari restoran. Dengan kecepatan penuh ia sengaja memacu motornya supaya tak berlama-lama meninggalkan Bella sendirian. Ada perasaan khawatir setiap mengingat wajah pucat istrinya.Yusuf pun lekas memarkirkan motornya di samping mobil Bella. Namun, baru saja ia menurunkan standar motor, ia dikejutkan dengan teriakan seorang wanita dari dalam rumah."Bella," gumam Yusuf dengan jantung berdegup kencang. Lekas ia turun dari motor dan berlari ke dalam rumahnya. Ia sampai lupa dengan jus alpukat pesanan istrinya yang masih menggantung di motor."Bella!" pekik Yusuf saat melihat istrinya sedang diangkat Adam di ruang makan.Dengan langkah terburu, Yusuf lekas mengambil alih Bella dari tangan Adam. "Biar Yusuf aja, Pa," ucapnya.Diangkatnya tubuh lemah Bella kemudian dibawa ke kamar lalu dibaringkan di atas ranjang."Kamu ini gimana, sih, istri lagi

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 84. Cemas

    Pagi itu Kayla tengah membuat sarapan. Dengan dibantu pelayan, ia memasak makanan kesukaan Ashraf. Dalam keadaan perut sudah membesar, tangannya bergerak lincah menggerakkan spatula di atas wajan."Hemm, wanginya ... masak apa, Sayang?" Ashraf tiba-tiba sudah ada di area dapur dengan tubuh penuh keringat habis olahraga di taman belakang."Nasi goreng seafood," jawab Kayla tanpa menoleh pada suaminya. Ia tengah memasukkan beberapa bumbu ke dalam wajan."Wah, mantap. Sia-sia aku olahraga kalo gini terus, Yang." Ashraf terkekeh di akhir kalimatnya.Kayla juga pelayan terkikik geli mendengarnya."Sepertinya Nyonya sengaja bikin Tuan gemuk supaya sama perutnya kayak Nyonya," timpal pelayan yang sudah dianggap keluarga oleh Kayla dan Ashraf."Aduh, jangan dong, Bi. Kalo Kayla 'kan bentar lagi juga bakal rata perutnya kalo dedek bayi udah keluar. Lah, saya kapan ratanya?"Kayla mematikan kompor setelah dirasa masakannya sudah selesai dimasak. Ia pun menghampiri Ashraf kemudian menarik tangan

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 85. Ketegangan

    "Pak Ashraf!"Dalam kepanikan, ada seseorang yang memanggil Ashraf. Ia tak perlu mencari tahu siapa sebab orang itu kini mensejajari langkah Ashraf yang terburu karena harus mengikuti perawat yang mendorong brankar Kayla."Yusuf," sapa Ashraf singkat."Itu Kayla, kan? Mau dibawa kemana, Pak?" Sembari melangkah. Yusuf menanyakan pasien yang tengah berbaring dan memejamkan mata."Operasi, mau lahiran."Singkat sekali Ashraf menjawab. Ia sudah tak bisa memikirkan apa-apa lagi. Yang ada dalam benaknya adalah keselamatan Kayla juga calon anaknya.Ia merutuki aturan rumah sakit yang sudah membuat istrinya lambat ditangani. Coba kalau tadi Kayla langsung dibawa ke ruang operasi, mungkin sekarang mereka tak perlu sepanik ini.Kini mereka sudah sampai di depan ruang operasi. Kayla langsung dibawa masuk. Sementara Ashraf diminta menunggu di luar. Ashraf memaksa masuk ingin mendampingi Kayla tapi dokter melarang dengan alasan penanganan Kayla bukan hanya melahirkan saja.Bugh!Ashraf meninju tia

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 86. Yakin Benihnya Ashraf??

    Kayla tengah memberi ASI bayinya yang sudah berumur dua bulan. Sepertinya bayi mungil itu menyesap cairan makanannya dengan kekuatan penuh, terlihat dari Kayla yang terkadang meringis saat merasa sedikit kesakitan.Ashraf yang melihat anaknya menyusu dengan lahap hanya bisa terkekeh. "Calon jagoan ini," ucapnya lalu iseng menarik sumber makanan itu dari mulutnya."Woa ...!" Bayi laki-laki itu pun menangis kencang karena belum merasa kenyang."Mas, iseng banget sih." Kayla mendelik namun sejurus kemudian dia tersenyum. Ia pun kembali memasukkan ujung benda kenyal itu ke mulut sang putra supaya kembali diam.Sekian menit kemudian, bayi itu pun melepaskan sesapannya karena sudah kenyang dan tertidur. Kayla beringsut dari ranjang dan menidurkan bayi mungilnya di dalam boks bayi. Senyuman tersungging di bibir ranumnya sambil memasang kelambu di sekeliling boks untuk melindungi sang bayi dari gigitan nyamuk."Makin gemuk aja dia" ucap Ashraf pelan sambil memeluk pinggang Kayla dan mengecup

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 87. Jangan Sakiti Anakku!

    Semua orang terhenyak mendengar ucapan Anna yang lagi-lagi menjatuhkan mental Kayla. Ashraf langsung memeluk tubuh sang istri yang sudah gemetar menahan tangis.Tak ingin ribut di depan anak, menantu juga cucunya, Zakir menarik paksa lengan Anna supaya mengikutinya ke kamar. Cengkeraman tangannya begitu kuat sehingga Anna terlihat meringis kesakitan.Begitu sampai di kamar dan mengunci pintu, Zakir menghempaskan tubuh Anna dengan amarah yang sudah naik ke ubun-ubun hingga istrinya itu terhuyung dan hampir terjatuh. Beruntung di belakangnya ada sofa sehingga Anna bisa menahan bobot tubuhnya di sana menggunakan tangan."Abang! Kenapa Abang jadi kasar gini sama Mama cuma karena belain si mantu enggak guna itu," pekik Anna dengan mata melotot."Dan mantu enggak guna itu sekarang udah ngelahirin cucuku, darah dagingku, keturunanku!" bentak Zakir sama-sama melotot.Urat-urat di pelipis Zakir terlihat menonjol dan membiru, menandakan emosinya sudah sampai di titik puncak dan siap meledak.Se

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 88. Permohonan Maaf Anna

    Kayla berlari membawa Aska ke dalam kamar lalu terburu mengunci pintunya. Ia tutup semua jendela kemudian meringkuk di ranjang sambil mendekap Aska. Wajahnya terlihat ketakutan dengan nafas memburu."Kay, Kayla!" panggil Ashraf sambil mengetuk pintu. Ia berusaha masuk namun ternyata pintunya dikunci dari dalam."Pergi! Pergi kalian!" teriak Kayla dan itu membuat Aska menangis."Sshh ... maaf, Sayang. Bunda enggak sengaja. Dedek mimik aja, ya," ucap Kayla kemudian menyusui anaknya. Tak lama bayi kecil itu diam namun dengan mulut terus menyedot makanannya."Enggak akan Bunda biarin siapapun nyakitin kamu, Sayang. Bunda bakal terus jaga kamu, jangan sampai kita terpisah." Kayla terus saja meracau dalam kesendiriannya.Sementara di luar kamar, Ashraf masih berusaha masuk ke kamarnya. Ia mencari kunci cadangan tapi tetap tak bisa dipakai sebab Kayla tak mencabut kunci yang menggantung di pintu."Kenapa Kayla jadi bisa kayak gitu, Ma?"Zakir penasaran sebab tadi ia melihat dengan jelas baga

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 89. Kekecewaan Daffa

    Penasaran akan sikap Kayla yang terlihat trauma pada Anna, Ashraf juga Zakir sepakat membawa Kayla ke seorang psikolog. Mereka khawatir jika ini dibiarkan bisa mengganggu Kayla juga pertumbuhan Aska.Awalnya Kayla menolak karena ia merasa tak membenci Anna. Namun setelah diceritakan apa yang ia lakukan jika melihat Anna, akhirnya Kayla mau juga."Aku enggak gila 'kan, Mas?" tanya Kayla di sela waktu menunggu bertemu dokter."Enggak, Sayang. Mas cuma khawatir kalo ini dibiarkan, takutnya Aska nanti jadi korban. Soalnya tanpa sadar kamu suka meluk Aska kenceng banget," jelas Ashraf.Tak lama, asisten dokter memanggil Kayla dan Ashraf supaya masuk menemui dokter.Setelah menanyakan beberapa hal pada Ashraf, suami dari Kayla itu dipersilahkan menunggu di luar dulu sementara Kayla diperiksa kejiwaannya.Sekian puluh menit menunggu, Ashraf diminta kembali masuk. Menurut dokter, Kayla memang trauma pada Anna.Hal itu diakibatkan dari seringnya menerima hinaan juga cacian dari Anna hingga ta

Bab terbaru

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 100. Do'a Dari Ashraf Untuk Daffa

    Daffa menjalani hari-harinya di kota Bandung ditemani Yulia dengan tenang. Sesekali ia video call dengan Aska yang super bawel kalau abangnya tak ada kabar.Putra sulung Kayla pun kini sudah tahu kalau hubungan ayah kandung dan ibu sambungnya mengalami kemajuan yang lebih baik. Sebagai anak sudah dewasa, Daffa tak akan menghalangi mereka selagi keduanya menemukan kecocokan satu sama lain.Hingga di malam itu. Daffa tengah membaca buku dikejutkan dengan kedatangan Azzam ayahandanya.Sementara Yulia belum pulang dari acara pengajian tak jauh dari kompleks itu."Ayah, kok malam-malam ke sini, ada apa? Gimana kabar nenek?" Heran Daffa dengan dahi sudah melipat."Hmm ... kabar nenek baik, Nak. Ayah ke sini mau ada perlu sama mama Yul, boleh?" tanya Azzam ragu-ragu. Ia merasa tak enak hati sekaligus malu pada anak bujangnya."Ciyee ... yang lagi kangen sama calon istri," celetuk Daffa menggoda ayahnya.Sadar mendapat candaan dari putranya, Azzam menggaruk tengkuk yang tak gatal. Wajah Azza

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 99. Keinginan Daffa

    Sebulan kemudian setelah Kayla benar - benar pulih dari rasa traumanya.Proses persidangan Bayu telah dilakukan. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun. Yulia pada akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya itu dan sudah siap menjalani hidup sendirian mengingat usia tak muda lagi jikapun memutuskan menikah ke dua kali.Sementara Azzam telah kembali ke Bandung dan siap menyambut Daffa untuk menuntut ilmu di kota kelahiran ayah kandungnya.Malam itu, Kayla baru saja membereskan semua pakaian Daffa yang akan di bawa ke Bandung."Abang, Bunda pesan, jaga diri baik-baik. Jangan sampai salah pergaulan. Harus ingat niat awal yaitu nuntut ilmu yang bermanfaat untuk masa depan.""Jangan kecewakan Bunda dan ayah ya," sambung Kayla lagi. Daffa yang tengah memainkan laptopnya hanya mengangguk dengan pandangan lurus ke layar yang menyala di hadapanya."Sayang, udah malam. Daffa pasti capek. Biarkan dulu dia istirahat," tegur Ashraf yang tiba- tiba muncul di ambang pintu ka

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 98. Rencana Nambah Momongan

    "Mbak Yuli!" Kaget Azzam melihat kedatangan Yulia."Mama, kenapa ke sini? Emang ayah Ashraf udah balik lagi?" heran Daffa pun bertanya."Belum. Tapi ada Aska sama Om juga nenek kakeknya," jawab Yulia. Rupanya keluarga Ashraf datang membesuk Kayla."Oh, terus kenapa Mama malah ke sini?" Kembali Daffa bertanya sebab tak tahu alasannya."Ya Mama nggak enak lah. Kan Mama bukan bagian keluarga mereka," kata Yulia.Karena merasa kangen dengan Aska, Daffa akhirnya pamitan pada Azzam untuk menemui adik sambungnya. Daffa janji akan menemui kembali ayahnya itu."Kamu hati-hati ya, Nak!" pesan Azzam disambut anggukan kepala Daffa.Kini tinggallah Yulia dan Azzam saja di ruangan itu. "Mbak Yul, gimana kabarnya?" Azzam berbasa basi.Dalam diam, Azzam merasa kasihan dengan Yulia. Melihat kelakuan Bayu di luar dugaan. Azzam baru tahu kalau sifat Bayu seperti itu. Dan Azzam pun baru menyadari kalau ternyata Bayu menaruh hati pada mantan istrinya."Zam, saya minta maaf atas kesalahan suami saya ya," u

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 97. Nikmatnya Istrimu

    Ashraf keluar dari kamar rawat Bayu dengan nafas memburu. Wajahnya merah padam karena amarah belum terlampiaskan. Seandainya tak ada polisi, sudah pasti Bayu tinggal nama saja.Tak ingin memperlihatkan amarah di depan keluarga, Ashraf memilih menenangkan diri dulu di taman rumah sakit. Ia pun menelepon Farhan menanyakan kondisi kantor. Setelah merasa tenang, Ashraf kembali ke kamar Kayla.Di lain sisi, Bayu tertawa semakin keras, merasa puas sudah mengaduk-aduk emosi Ashraf. Namun tak lama ia berteriak histeris. "Bangsat! Lepasin gue!"Bayu terus saja menyumpahi semua orang yang kini memalingkan wajah darinya. Dengan kondisinya yang seperti itu, tak membuat Bayu sadar. Ia justru semakin membenci mereka."Diam! Atau saya sumpal mulutmu! Laki mulutnya kayak cewek," bentak polisi jengah mendengar ocehan Bayu.Sontak Bayu terdiam. Ia menutup rapat mulutnya. Namun hatinya masih bergejolak karena amarah.Esok harinya. Azzam sudah tersadar dari koma semalam. Ada Wahyu yang datang membesuk na

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 96. Kenapa Ayah Jahat?

    Bayu terbahak mendengar ucapan Yulia. Pria itu memaksakan diri bangun dari atas ranjang rumah sakit lalu duduk dengan kaki menjuntai ke lantai.Tanpa di duga oleh Yulia, Bayu menarik paksa tangan Yulia hingga wanita itu terjatuh tepat di pangkuan Bayu. Tangan Bayu yang terbebas dari selang infusan dengan sigap mencekik leher Yulia.''Dasar perempuan tidak tau diri kau, Yulia. Selama ini saya bersabar hidup dengan kamu tanpa hadirnya anak. Sekarang kau minta cerai hanya karena saya melakukan kesalahan sekecil ini, hah?'' bentak Bayu.Posisi mereka kini terbalik. Bayu berdiri sementara Yulia terbaring di ranjang dengan kaki menjuntai. Tangan Bayu semakin kuat mencekik leher Yulia hingga wanita itu kesulitan sekedar untuk menarik napas sesaat saja.Wajah Bayu pun nampak merah padam, menandakan betapa marahnya pria itu. Entah setan mana yang sudah merasuki jiwa Bayu hingga dia sekalap itu.''Ayah, apa yang ayah lakukan ke Mama?'' teriak Daffa yang kebetulan masuk ke ruangan kedua orang tu

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 95. Keputusan Yulia

    Ashraf mendatangi ruangan di mana Bayu dirawat. Namun ia harus memendam kekecewaan sebab Bayu belum sadarkan diri setelah mendapat penanganan dari tim medis. Rupanya luka yang dialami Bayu cukup parah.Demi melampiaskan amarahnya, Ashraf meninju tembok di depan ruang rawat Bayu."Sabar, Pak. Amarah enggak akan menyelesaikan masalah," ucap polisi yang berjaga di sana."Bagaimana kalau Bapak berada di posisi saya? Istri yang Bapak lindungi nyatanya malah dijahati orang," sergah Ashraf dengan nafas memburu. Terlihat amarah belum surut dari wajahnya."Pasti sama kayak Bapak, lebih parah bisa jadi. Tapi kasus ini 'kan sudah ditangani pihak kepolisian, jadi biar kami saja yang menghukum pelaku," sahut polisi. Satu rekannya yang ikut berjaga mengangguk menanggapi.Ashraf tak menanggapi. Ia pergi dari sana masih dengan amarah yang membara. Apalagi saat teringat lagi bagaimana kondisi sang istri tadi.Kembali ke IGD, rupanya Kayla sudah siuman. Ia langsung memindahkan Kayla ke ruangan VIP supa

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 94. Saya Suaminya

    Kayla melihat ada vas bunga di sudut kamar itu. Segera ia berlari lalu mengambil dan memukulkannya ke kepala Bayu.PRANG! Vas bunga mengenai kepala Bayu hingga pecah berkeping-keping. Bayu pun tersungkur dengan darah mengucur dari kepala.Mata Kayla membulat. Ia melihat tangannya yang masih memegang potongan vas bunga. "Apa dia mati?" gumamnya dengan tubuh gemetaran. Vas bunga itu pun terlepas dari tangan.Kayla lalu melihat Azzam terkapar dengan pisau menancap di pinggang mantan suaminya itu. Sadar Azzam butuh pertolongan ia kembali berteriak sekuat tenaga."Tolong! Tolong!""Astaga, Azzam!" pekik Wahyu. Pria itu baru menyusul Azzam ke rumah kosong tersebut. Wahyu terhenyak melihaf kekacauan di rumah di dalam sana.Yang lebih mengejutkan, Azzam terluka akibat senjata tajam. Ditambah lagi, Wahyu melihat Bayu tergeletak tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Wahyu baru menyadari kalau Kayla juga sama halnya dengan Bayu walaupun tertutup jaket Azzam.Wahyu berlari keluar tanpa be

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 93. Rela Mati Demi Mantan Istri

    Setibanya Ashraf di rumah. Ia meminta Farhan untuk mengecek CCTV. Farhan sudah terbiasa keluar masuk kediaman Ashraf tanpa takut si empunya marah karena Farhan orang yang paling dipercaya Ashraf.Sementara Ashraf menemui Yulia untuk menanyakan suaminya pergi ke mana. Namun Yulia yang baru tiba pun sama tidak tahu Bayu pergi ke mana. ''Memangnya apa yang sudah terjadi, Pak Ashraf?'' Heran Yulia dengan wajah terlihat kebingungan.Saat Ashraf akan menjawab pertanyaan Yulia. Farhan lebih dulu memanggil.''Pak Ashraf, coba ini lihat. Bu Kayla sepertinya dibius sama pak Bayu,'' ucap Farhan kala sudah melihat rekaman CCTV beberapa jam yang lalu.''Bangsat, rupanya si bajingan Bayu itu masih penasaran sama istriku,'' geram Ashraf.Suami Kayla itu dengan jelas melihat Bayu membekap mulut Kayla dan membawa keluar sebelum akhirnya pergi menggunakan taksi.Mendengar Ashraf memaki suaminya, Yulia tergesa mendekati kedua lelaki itu dengan wajah yang semakin tak terbaca.''Ini apa sih yang terjadi?''

  • TAMU ITU TERNYATA MADUKU   Bab 92. Kejutan Dari Bayu

    Kayla menemui kakak sepupu dan suaminya dengan wajah datar. Ia tak menyangka jika keduanya akan datang hari ini."Mbak, Mas, apa kabar? tanya Kayla basa-basi."Kami baik. Kamu keterlaluan, Kay, ngasih tau Daffa mau pindah ke Bandung dadakan gini," sahut Yulia langsung mencecar Kayla.Sementara Bayu terus menatap tajam Kayla. Rasa cinta dan sakit hati tengah bergejolak dalam hati laki-laki tersebut. Apalagi membayangkan Kayla berduaan dengan Ashraf, api cemburu kontan berkobar-kobar di dalam dada.Kayla mengerutkan kening, tak mengerti akan maksud Yulia. "Maksud Mbak apa?"Memang ia yang memberitahu mereka kalau Daffa diterima di ITB dan rencananya hari Sabtu nanti Daffa mau di antar ke kosannya. Saat itu ia hanya memberitahu saja tanpa niat mengajak mereka."Udah setahun kami enggak ketemu Daffa, tau-tau kamu bilang kalo dia mau kuliah di Bandung terus tinggal di sana. Kami 'kan jadi kerepotan, Kay, harus beresin kerjaan dulu supaya bisa ke sini. Mbak sama mas Bayu juga pengen ikut an

DMCA.com Protection Status