Semua Bab Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!: Bab 321 - Bab 330

430 Bab

Bab 321 Aku Bisa Donor Darah

Acara apa-apaan ini?! Apakah harus begitu menyiksa orang? Malvin mengeluarkan peralatan menyelam yang ada di dalam kapal dan langsung mengenakannya.Lydia terdiam dan Malvin melihatnya tampak berpikir sejenak. Setelahi tu dia bertanya, “Kamu mau menyelam sendiri?”Perempuan itu terkekeh paksa dan menjawab, “Aku nggak bisa berenang.”Lelaki itu terdiam selama puluhan detik dan baru mengerti apa yang baru saja dia dengar. Lydia yang dipuji oleh Dilap ini ternyata tidak bisa berenang? Dia duduk di sana sambil mengerjapkan matanya merasa bersalah. Setelah Malvin hening sejenak, dia berkata,“Kalau begitu kamu tunggu aku di atas.”Lydia mengangguk mendengarkan ucapan lelaki itu. Malvin mengenakan pakaian menyelam dan langsung melompat masuk ke air. Sekitar tiga hingga empat menit berlalu, tidak ada pergerakan apa pun di permukaan air yang masih tenang.Mendadak Lydia mulai panik dan tidak tenang. Apakah sesuatu terjadi pada lelaki itu? Pikirannya kembali pada kejadian tiga tahun yang lalu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 322 Tetapi Kamu Harus Menikahiku

Dylan menatapnya dengan sorot yang dingin dan tajam. Dia tidak percaya bahwa Lydia bisa begitu baik hati. Jantung Lydia mencelos seketika karena lelaki itu tidak mengenalinya. Dylan tidak mengenali bahwa dia adalah perempuan yang nyaris mati di dalam air. Dia tidak kenal bahwa dirinya pernah menolong Lydia sebanyak dua kali.“Tapi kamu harus menikahiku,” ujar Lydia sambil menatap Dylan.***Seluruh tubuh Lydia merinding seketika. Ingatannya tertarik kembali ke dunia nyata. Dia menatap air laut dan sebersit perasaan menggigil menyerangnya tanpa ampun hingga membuatnya sulit bernapas. Ingatan akan masa lalu terasa begitu menyakitkan sekali. Tidak tahu apakah ingatan tentang air atau yang lainnya.Lydia menarik napas banyak-banyak dan wajahnya tampak pucat pasi. Permukaan air tetap terlihat tenang tanpa ada pergerakan sama sekali. Detik itu juga Lydia mulai merasa panik. Dia melihat ke sekitar dan menemukan kapal-kapal kecil yang berjarak sepuluh meter darinya. Tidak tahu apakah sempat at
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 323 Bukan Kaki yang Sama

Detik itu juga, Lydia merasa tubuhnya tidak bisa dikendalikan oleh dirinya. Wajahnya memucat dan dia masih belum tersadar bahwa tubuhnya sudah terbang sejauh sepuluh meter di udara. Perempuan itu berteriak histeris, tetapi suaranya ditelan oleh udara laUt. Jantungnya berdegup seakan melompat keluar.Tubuhnya bergerak mengikuti angin. Parasailing yang ada di atas kepalanya terbentang lebar. Mereka mengikuti kecepatan kapal dengan angin yang menyapu wajah mereka hingga terasa perih. Meski begitu, ternyata rasanya cukup menyenangkan.Lydia belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Detik itu juga, dia merasa hidup ini sangat lemah dan kecil tetapi di waktu yang bersamaan juga begitu kuat. Ternyata menantang maut sangat memuaskan sekali!Setelah posisi Malvin sudah stabil, dia menarik kedua bahu Lydia dan membantu perempuan itu membenarkan posisinya. Dia berdecak dan terlihat sangat antusias dan terkejut.“Ini menyenangkan sekali!”Lelaki itu tertawa dan menunjuk kapal yang tidak jauh da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 324 Serasi

Sedangkan para penonton juga sangat jeli dan menyadari hal itu. Mereka mulai heboh dan sibuk memberikan umpatan.“Ternyata Melani bohong kakinya sakit. Sama Lydia tadi kaki kanan, sekarang sama Chuck kaki kiri. Lalu waktu dengan Dilap kaki kanan lagi. Dia pincang sampai kelelahan?”“Dasar ratu sandiwara!”“Ini acara petualangan loh, dia nggak ikut berpartisi apa pun dan justru merepotkan orang lain. Aku akhirnya mengerti kenapa Lydia mau ganti kelompok.”“Dulu aku masih merasa sifatnya Lydia yang nggak baik. Ternyata aku salah.”Setelah acara berakhir, mereka tiba di rumah ketika hari sudah gelap. Domi dan sopir mengantarkan Lydia kembali ke rumahnya. Liam yang melihat perempuan itu begitu jorok dan kelelahan hingga tertidur di mobil langsung menggendongnya masuk. Dia meminta pelayan untuk membersihkan tubuh perempuan itu.Selama beberapa hari Lydia berbaring di rumah. Pelayan rumah memikirkan berbagai cara untuk memasak makanan enak untuk Lydia. Setelah melewati kehidupan makan tidur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 325 Dia Dipermainkan

Dilap terkekeh dan berkata, “Dia itu dipermainkan, bahkan dia dibuat bangkrut. Setelah itu kekasihnya cari lelaki kaya dan karena marah makanya dia bilang begitu.”Lydia terdiam mendengar penjelasan lelaki itu.Tansen Group.Di dalam ruang rapat sudah tampak barisan orang-orang yang sedang mendengarkan laporan hasil kerja divisi. Mereka tampak gugup karena khawatir akan dipanggil oleh Dylan. Keadaan di ruangan tersebut tampak mencekam dan menyeramkan. Hingga tiba gilirannya Yohan sebagai supervisor dari divisi investasi yang menyampaikan laporan.Lelaki itu baru dinaikkan jabatannya dan belum ada hasil apa pun selama dia baru menjabat. Untuk bisa tetap stabil duduk di posisinya, dia harus mendapatkan kesan baik di hadapan Dylan. Lelaki itu berdeham dan mendadak merasa sedikit antusias. Dia terlihat sangat percaya diri ketika berbicara.“Pak Dylan, divisi kami sedang menganalisa acara di negara kita. Meski acara reality show seperti ini sudah sangat marak di publik, kalau kita berani bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 326 Dia Mau Merasakan Sendiri

Tony mengikuti lelaki itu dan masuk ke ruang kerjanya. Akan tetapi lirikan Dylan membuat seluruh tubuhnya merinding.“Pak ….”“Ini hasil yang sudah kamu bereskan?” Suara Dylan terdengar dingin dan menusuk.Dengan ragu Tony menjelaskan, “Pak, acaranya Dilap ini ada karena bantuan dari keluarga Agustine. Pak Sugiono juga sudah bertemu dengan orang-orang terkait. Jadi ….”Mata Dylan menggelap seketika.“Kalau begitu Tansen Group harus menjadi satu-satunya investor. Mengerti?!”Dengan cepat Tony menjawab, “Mengerti, untuk poin ini pasti bisa.”“Karena mau investasi, episode selanjutnya saya mau langsung survey sendiri dan merasakannya langsung.” Dylan mengatakan kalimat tersebut dengan tenang dan datar. Tony awalnya mengangguk langsung mendongak dengan ekspresi terkejut. Dia mencoba mencerna ucapan Dylan dan berkata,“Baik, Bapak akan menjadi bintang tamu misterius. Saya yakin pasti akan semakin menarik minat penonton.”“Keluarlah,” ujar Dylan sambil mengangguk dengan puas. Tony menarik na
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 327 Kamu Tidak Perlu Ikut

Erika terdiam di tempat karena ucapan Sugiono. Dia yang semula tidak ada kedudukan apa pun di rumahnya, semakin tidak ada artinya semenjak menjual Pipa Tembakau Giok milik lelaki itu. Sekarang Monika tidak tahu dikirim ke tempat apa, bahkan dia tidak ada teman untuk berbincang.Melihat Dylan yang diam saja ketika ditegur oleh Sugiono membuat Erika semakin tidak terima. Semakin lama dia semakin membenci Lydia. Dylan terdiam dan memerintahkan Tony, “Antar Bu Erika pulang saja, acara makan malam nanti Mama nggak perlu ikut.”Erika seketika berdiri kaku. Sugino juga ikut mengangguk dan berkata, “Boleh juga, jangan sampai kehilangan kesempatan untuk damai dengan keluarga Agustine.”Mereka tidak peduli dengan perasaan Erika sama sekali. Perempuan itu hanya bisa pergi dengan raut wajah yang sangat keruh. Makan malam nanti diadakan di sebuah rumah makan yang terdapat di vila pribadi. Selain mereka, tidak ada orang lain yang ada di sana.Rizal datang bersama dengan Nixon dan Lydia. Saat tiba di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 328 Berhubungan dengan Normal

Sugiono tersenyum dan berkata, “Sebenarnya dulu Lydia sudah sangat menderita. Kalau ada kesempatan, kami akan memperbaikinya lagi.”Rizal mengibaskan tangannya dan berkata, “Hanya karena anak-anak ini masih belum mengerti saja. Yang lalu biarlah berlalu, Lydia juga sudah nggak mempermasalahkannya lagi. Kita sebagai orang tua mereka juga jangan dimasukkan dalam hati. Berhubungan seperti normalnya saja.”“Belum mengerti?” gumam Dylan sambil tersenyum dan kedua bola matanya menggelap.“Benar, selanjutnya harus berhubungan dengan normal,” lanjut lelaki itu lagi sambil menatap Lydia penuh arti.Perempuan itu merasakan tatapan tajam tersebut dan mengangkat wajahnya. Dia melihat Dylan tengah menatapnya dengan lekat. Sorot mata lelaki itu terlihat lembut dan juga ada senyuman jenaka di sana. Apa yang sedang ditertawakan?Lydia tercenung dan mendadak kehilangan selera makan. Dia meletakkan sendoknya dan memutar bola matanya jengah. Namun ternyata lelaki di depannya tidak marah dan justru semaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 329 Mereka Orang yang Sama

Lydia mengambil kembali ponselnya dan meliriknya sekilas. Seketika emosinya naik dan membuatnya tidak bisa berkata apa pun. Dia menulis namanya dengan tulisan “Sang Penolong”. Lelaki itu sungguh tidak tahu malu!Dia tidak ingin banyak basa-basi lagi dan memutuskan untuk berbalik pergi tanpa berkata apa pun. Dengan santai Dylan mengikutinya, semakin cepat Lydia melangkah maka semakin cepat pula langkah lelaki itu.Saat tiba di pintu keluar, Dylan tiba-tiba bersuara, “Lydia, aku ajar berenang, ya?”Dia masih ingat ketika kecelakaan pesawat, Liam memberi tahu bahwa perempuan itu tidak bisa berenang ketika mereka sedang mencarinya di lautan. Selain itu, Lydia terlihat sangat panik di acara yang tayang ketika Malvin tidak muncul ke permukaan dalam waktu yang cukup lama. Sepertinya rasa panik tersebut bukan karena Malvin, tetapi karena trauma dan ketakutan yang ada di dalam hatinya.Lydia yang tidak mau kalah bagaimana mungkin tidak bisa berenang? Dylan ingin mengajarinya agar perempuan itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 330 Balas Dendam

Tiga tahun lalu, di mata Dylan hanya ada sosok Olivia saja. Bagaimana mungkin lelaki itu peduli dengan rupa orang yang dia tolong?Sorot Dylan terlihat berantakan. Ada sebersit sorot gelap yang tidak bisa disingkirkan di kedua bola mata lelaki itu.“Maaf ….”Semua kalimat yang ingin Dylan ucapkan hanya mampu dikeluarkan dalam satu kata sederhana itu saja. Lydia hanya terkekeh kecil dan berkata, “Kamu memang harus minta maaf karena kamu nggak pernah menyangka setelah menolongmu dari sasana tinju gelap itu, mereka akan datang untuk balas dendam padaku, bukan?”Satu kalimat Lydia bagaikan sambaran petir di siang bolong yang membuat Dylan memucat. Lelaki itu menatap Lydia dengan lekat sambil mencengkeram lengannya erat-erat dan berkata, “Kamu bilang apa?”Lydia tidak mengerti kenapa harus terkejut? Dia hanya tersenyum santai menanggapi lelaki itu. Karena sudah terlanjur terucapkan, maka sekalian dijelaskan saja.“Pak Dylan, tiga tahun yang lalu aku memang bisa berenang. Karena kepalaku dit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
43
DMCA.com Protection Status