“Ambar, kenalkan, ini sepupuku Bian. Dia manajer marketing di Sudibyo Group. He directly report to me, dan sejauh ini kerjanya bagus.” Diraja kemudian menepuk pundak sepupunya dan memperkenalkan Ambar kepada sepupunya seakan mereka bertiga tadi tidak melalui serangkaian percakapan aneh. Bian yang mendengar ucapan sepupunya terkekeh pelan seraya menggelengkan kepalanya. “What a way to introduce me to your fiance, Mas Diraja,” ujar Bian dengan tampang masam. Tapi tak lama pria itu mendaratkan pandangannya kepada Ambar dan mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan diri, atau upaya memberikan selamat kepadanya. Entahlah, namun Ambar menerimanya dan menyunggingkan senyum kepada Bian. “Selamat Ambar, you look beautiful indeed, Mas Diraja beruntung sekali bertemu denganmu lebih dahulu,” tambah Bian yang membuat Ambar terjepit dalam posisi rikuh. Sedangkan Diraja hanya menatap sepupunya dengan tajam. “Hati-hati berbicara, cousin…” Diraja memberikan peringatan verbal. “Apa kamu
Baca selengkapnya