Ambar menerima uluran tangan Diraja dan pria itu segera menggenggam erat tangannya. Membawa Ambar masuk ke dalam kediaman keluarganya. “Kamu nggak akan meninggalkan aku sendirian nanti di sana, bukan?” tanya Ambar dengan ragu. Hatinya kembali berdegup kencang karena memasuki wilayah asing dan juga situasi asing yang tak pernah Ambar temui sebelumnya. “Kita satu tim, Ambar. Aku nggak akan membiarkanmu kesepian malam ini,” jawab Diraja. Rumah megah keluarga Diraja sarat dengan gaya Jawa Kolonial yang fokus kepada barang-barang etnik yang mungkin berumur puluhan tahun. Bergandengan tangan, mereka berjalan melewati foyer dan ruang tamu langsung menuju ruang keluarga. “Diraja?” panggil seseorang dari dalam. Mereka berjalan menuju sumber suara dan ketika mereka sampai di ruang tamu, ruangan sudah berisi beberapa orang. “Bu, aku datang bersama Ambar,” sahut Diraja dengan tenang. Seorang wanita paruh baya seumuran ibunya tersenyum sumringah tatkala melihat mereka tiba. “Oh, akhi
Read more