Home / Romansa / Wanita Masa Depan CEO Muda / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Wanita Masa Depan CEO Muda: Chapter 1 - Chapter 10

117 Chapters

HANCUR

Pintu apartemen Kak Leon—tunanganku—terbuka setelah aku menekan password-nya. Aku memperhatikan seisi ruangan yang sepi. Tunggu! Aku mendengar sayup-sayup suara dari arah kamar. Aku lalu berjalan pelan menghampiri pintu kamar itu. Sebelum pintu kubuka, aku mendengar suara yang membuat jantungku berdebar kencang. "Anin ... Anin ...." Kak Leon mendesahkan namaku. Ada apa dengannya?"Leon ... Sayang ...." Deg!Itu ... itu suara seorang wanita dari dalam kamar. Jantungku berdegup kencang. Kak Leon bersama siapa?Suara-suara itu kini membuat tubuhku gemetar, jantung ini bertalu kian kencang, lututku lemas. Ya, Tuhan, apa Kak Leon telah ...?Namun, sebisa mungkin aku mencoba untuk tidak panik dan bergerak perlahan-lahan. Anin kamu bisa, batinku menenangkan. Kutarik napas panjang sebelum membuka pintu kamar itu dengan kasar.Braakk!Pintu beradu dengan dinding kamar.Mata ini melebar ketika di hadapan terlihat seorang wanita berambut pirang, berpakaian setengah telanjang berada berada di
Read more

MENYENDIRI

Sejak kepulangannya dari tempat Leon, Anin mengurung diri di dalam kamar di kediaman sang nenek. Ya, gadis yang perasaannya sedang hancur itu pun tak berani pulang kerumah orang tuanya. Ia takut keluarganya akan mengetahui bahwa ia dan Leon sedang tidak baik-baik saja saat ini. Akhirnya sesampainya di bandara beberapa hari lalu, gadis itu langsung menuju ke kediaman neneknya di Bandung.Setiap mengingat kejadian itu, air matanya mengalir deras, hatinya terasa begitu nyeri ... nyeri sekali. Dia tidak pernah menyangka lelaki yang sangat dicintainya akan mengkhianatinya. Setelah bebarapa hari dirumah sang Nenek. Perasaannya terasa lebih baik, walaupun bayang-bayang Leon selalu saja hadir dibenaknya."Anin, tunggulah aku ... aku akan segera menikahimu," ucap sang kekasih saat itu begitu manis dan meyakinkannya. "Aku sangat mencintaimu, Anin!" sambung Leon. "Maukah kamu menjadi istriku?" Kata-kata yang diucapkan Leon masih terngiang-ngiang ditelinganya.Anin menghela napas panjang, membua
Read more

PULANG KERUMAH

"Jelaskan padaku apa yang terjadi?" Raga bertanya seraya menatap Anin penuh selidik.Sebelum menjawab pertanyaan Raga, Anin menghela napasnya panjang."Aku memutuskan untuk membatalkan pertunanganku dengan Kak Leon," ucap gadis itu sendu."Apa yang telah diperbuat si Bodoh Leon padamu?" tanya Raga penuh emosi."Tapi aku ingin kakak berjanji satu hal padaku, jika aku menceritakannya." Anin menatap Raga serius."Oke," jawab Raga singkat."Jangan putuskan hubungan persahabatan kakak dengan Kak Leon, dan aku mohon jangan memukulnya, Kak!" seru Anin sambil menggenggam tangan Raga. Raga pun mengangguk tanda setuju.Lalu aku mulai menceritakan apa yang terjadi pada hari itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Leon Brengsek!" Raga emosi, tangannya mengepal erat kemudi mobil yang sedang melaju. "Berani-beraninya dia!" Raga menahan amarah yang bergejolak didadanya."Kak, tolong jangan melakukan apapun padanya," Anin mengiba. "Tolong jangan ceritakan masalah ini ke ayah dan ibu, juga ... tante Ren
Read more

BERTEMU UNTUK BERPISAH

Selesai dari butik pakaian muslimah, Anin dan Ibunya menuju kediaman Rena mamahnya Leon.Setelah sampai, keduanya mengucapkan salam, dan disambut dengan hangat oleh sang Tuan Rumah." Anin! Kamu cantik banget ... Tante sampe pangling lho," Rena terkejut menatap Anin yang mengenakan pakaian syar'i.Anin dan Ibunya hanya tersenyum mendengar perkataan wanita itu."Ceritanya, tadi Anin kan ku ajak ke butik cari abaya buat aku umroh. Eh, dia langsung suka sama abaya hitam itu, pas dicoba ternyata cocok." Mira ibunya Anin menjelaskan dengan semringah."Cantik banget lho, Nin," ucap mamahnya Leon."Makasih, Tante," ucap Anin malu-malu."Mari masuk!" sambung Rena mempersilakan keduanya. "Kita keruang makan aja, sekalian cicipin kue buatan Tante ya, Nin!" seru Rena bersemangat.Anin hanya menanggapi dengan senyum manisnya."Leon pasti kaget, liat kamu tambah cantik gini," ucap calon mertuanya itu."Leon memang sudah pulang, Ren?" tanya Mira mengernyit."Sudah Mir, baru sampai rumah tadi jam 6 p
Read more

MULAI HIJRAH

"Jadi, maukah kamu memaafkan kebodohanku ini?" tanya Leon serius menatap Anin. "Maukah kamu tetap menjadi tunanganku?" Ia menatap Anin penuh harap.Lama Anin terdiam dan berpikir. Sampai akhirnya ia berbicara."Aku ... Aku sebelumnya ingin meminta maaf karena telah menuduhmu saat itu," ucap Anin pelan syarat dengan penyesalan."Aku sudah memaafkanmu, tapi ..." Anin menjeda ucapannya. "Maaf, Aku ... tidak bisa menjadi tunangan mu lagi, Kak," ucap Anin menatap Leon dalam-dalam. "Maaf," lirihnya lagi.Leon terlihat kecewa, dia menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya."Saat ini, aku sedang mencoba memperbaiki diriku menjadi wanita yang lebih baik." Anin mulai berbicara lagi.Leon masih setia mendengarkan wanita yang sangat dia cintai itu berbicara."Menikah adalah ibadah terpanjang. Dan aku ingin melakukannya bersama dengan lelaki yang memiliki tujuan yang sama denganku," ucap Anin kembali. "Aku ingin bersamanya tidak hanya di dunia, tapi juga sampai ke surga." Anin mengucapkanny
Read more

KEPERGIAN SANG AYAH

Bab 6 revisiDibelahan bumi lain, seorang lelaki dengan kaca mata hitamnya, tertunduk didepan sebuah pusara, bersama seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi. "Mom ... Mari kita pulang," Leon memapah ibunya, menuju mobil yang berada diluar pemakaman. Lalu ia duduk dibelakang bersama wanita yang sangat ia sayangi itu.Sesampainya dirumah, Leon memapah ibunya menuju kamar. Membaringkan ibunya yang terlihat lelah. Ketika melihat ibunya sudah terlelap, ia pun beranjak pergi menuju ke kamarnya.Leon langsung menuju ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Segala macam masalah tengah berkecamuk dikepalanya saat ini. Setelah selesai mengenakan baju santainya.Pria itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar. Lelah sekali rasanya, beberapa hari ini dia tidak tidur dengan benar. Tak lama akhirnya Leon pun tertidur, didalam tidurnya Leon bermimpi.Dia melihat sebuah pintu berwarna putih, lalu ketika ia membuka pintu tersebut terny
Read more

HIJRAHNYA SEORANG LEON

"Mom apa sudah siap?" Leon mendekati ibunya. Ibunya merespon dengan anggukan disertai dengan senyuman. Ya, begitulah yang Leon ingin lihat, senyuman diwajah sang ibu telah kembali.Hari ini ibu dan anak itu akan pindah dari New York. Mereka ingin memulai kehidupan baru ditempat yang baru untuk meninggalkan segala kesedihan. Akhirnya pesawat mereka mendarat di bandara Al Maktoum, Dubai, bertepatan dengan berkumandangnya adzan maghrib.Seseorang yang sedang menunggu mereka, lalu menghampiri kedua ibu dan anak itu."Assalammu'alaikum," Lelaki berwajah timur tengah itu tersenyum seraya mengucap salam dan memeluk Leon akrab."Wa'alaikumussalam," Leon membalas dan tersenyum hangat kepada sahabatnya itu."Mom, perkenalkan ini Hasan, temanku sewaktu masih kuliah bisnis di New York." Leon memperkenalkan Hasan kepada ibunya.Hasan merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada."Selamat datang di Dubai, Nyonya." Hasan tersenyum menatap ibu sahabatnya itu."Terima kasih, Nak Hasan. Maaf kami
Read more

BERTEMU KEMBALI

1tahun kemudianAku sudah diterima dia UIM, saat ini aku tinggal bersama bibiku Maryam dan suaminya, sedangkan anak-anaknya tinggal dikota berbeda. Selama disini, aku hanya pernah bertemu dengan Sarah anak pertama bibiku, sedangkan dengan anak keduanya belum pernah bertemu. Menurut bibi, Hasan jarang pulang karena sibuk mengurus perusahaan keluarga yang berada di Dubai. Bibi Maryam dan suaminya sangat baik dan juga taat dalam beribadah. Mereka berdua menyayangiku seperti putri sendiri.Pagi ini Aku harus ke kampus, ada dua mata kuliah yang harus aku ikuti sampai nanti siang. Setelahnya aku akan mampir ke toko buku untuk mencari beberapa kitab."Anin, berangkat dulu, Bi. Assalammu'alaikum" pamitku kepada Bibi."Wa'alaikumussalam, hati-hati ya." Bibi Maryam membalas seraya tersenyum. Dia sedang sibuk memetik beberapa bunga dihalaman untuk ditaroh dalam vas bunga di dalam ruang tamu."Oh iya bi, Anin mau mampir ke toko buku sebentar setelah selesai kuliah," izinku lagi."Ya, Sayang. Nan
Read more

CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI?

Hasan meminta izin kepada ibunya, bahwa Leon dan ibunya, akan ikut menginap juga bersamanya disini selama sepekan. Tentu saja ibunya tidak merasa keberatan sama sekali."Hasan ... Ibu minta maaf, tapi kamarmu dipakai Anin sekarang, kamu tidur bareng Leon dikamar tamu ya." Ibunya menjelaskan kepada anak laki-laki kesayangannya itu. "Nanti mba Rena biar tidur sama Anin," ucapnya lagi. "Oke, Aku ga masalah kamarku dipakai Anin." sahutnya tenang. Sebenarnya Hasan juga terkejut ketika yang membuka pintu tadi bukanlah ibunya, hampir saja dia memeluk wanita itu kalau saja dia tidak mendengar suara sang ibu dari dalam rumah tadi. Kemudian kedua wanita yang umurnya hampir sebaya itu pun menuju kamar yang ditempati Anin, sedangkan Hasan dan Leon menuju kamar tamu.Tok ... Tok ... Tok ..."Anin!" Maryam mengetuk pintu kamar Anin seraya memanggil namanya. Tak lama Anin pun keluar dengan masih menggunakan jilbab panjangnya, tapi sudah melepas cadarnya. Deg!Anin terkejut melihat bibinya datan
Read more

MELAMARMU

Bab 10"Apa hal yang seharusnya tidak boleh aku ketahui, Hasan?" Maryam tiba-tiba sudah berada dibelakang mereka. Menatap keduanya dengan tatapan penuh intimidasi."Hmm ... Itu Bu, aku ingin membicarakan tentang Anin dan Leon" ujar Hasan mengalihkan pembicaraan.Leon pun terkejut menatap Hasan."Sebenarnya ... Anin dan Leon pernah bertunangan," ucap Hasan sambil menatap ibunya."Benar begitu Leon?" Maryam menatap Hasan dan Leon bergantian."Benar, Maryam," ucap Rena yang tiba-tiba datang melangkah menghampiri mereka di ruang makan. Sebelum melanjutkan perkataanya, Rena mengehela napasnya panjang."Anin dan Leon sudah lima tahun berhubungan semenjak Anin masih di SMU, saat itu Leon masih berkuliah di Indonesia," jelas Rena. " Lalu ketika Anin lulus SMU, tadinya kami mau langsung melamar Anin, karena Leon harus meneruskan kuliahnya di New York, tapi Anin dan orang tuanya menginginkan Anin untuk kuliah terlebih dahulu," jelasnya panjang lebar. "Akhirnya kami bersepakat mengadakan tunang
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status