Share

Wanita Masa Depan CEO Muda
Wanita Masa Depan CEO Muda
Penulis: Telang Ungu

HANCUR

Penulis: Telang Ungu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-07 11:41:56

Pintu apartemen Kak Leon—tunanganku—terbuka setelah aku menekan password-nya. Aku memperhatikan seisi ruangan yang sepi.

Tunggu! Aku mendengar sayup-sayup suara dari arah kamar. Aku lalu berjalan pelan menghampiri pintu kamar itu. Sebelum pintu kubuka, aku mendengar suara yang membuat jantungku berdebar kencang.

"Anin ... Anin ...." Kak Leon mendesahkan namaku.

Ada apa dengannya?

"Leon ... Sayang ...."

Deg!

Itu ... itu suara seorang wanita dari dalam kamar. Jantungku berdegup kencang. Kak Leon bersama siapa?

Suara-suara itu kini membuat tubuhku gemetar, jantung ini bertalu kian kencang, lututku lemas. Ya, Tuhan, apa Kak Leon telah ...?

Namun, sebisa mungkin aku mencoba untuk tidak panik dan bergerak perlahan-lahan. Anin kamu bisa, batinku menenangkan. Kutarik napas panjang sebelum membuka pintu kamar itu dengan kasar.

Braakk!

Pintu beradu dengan dinding kamar.

Mata ini melebar ketika di hadapan terlihat seorang wanita berambut pirang, berpakaian setengah telanjang berada berada di atas tubuh Kak Leon. Dia kontan menolah dan malah tersenyum mengejek ke arahku.

"Anin ... Anin ...." Kak Leon masih mendesahkan namaku dengan putus asa. Sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku. Mengapa dia terlihat aneh begitu? Alisku bertaut kencang.

"Siapa kamu, hah?!" tanyaku sambil menatap wanita itu dengan sengit.

Dengan tidak tahu malunya, wanita itu berdiri dengan keadaan setengah telanjang. Lalu merapikan baju yang dikenakannya sambil tersenyum sinis ke arahku. "Aku adalah wanitanya Leon," ucapnya dengan percaya diri.

"Bohong!" teriakku. Emosiku saat ini terasa sampai ke ubun-ubun. Hatiku sangat panas!

"Hahaha ...! Terserah kamu mau percaya atau tidak," ejeknya.

Tiba-tiba Kak Leon menatap ke arahku sambil mengerjapkan kedua matanya. Dia lalu memijit pelipisnya sendiri. Setelahnya, ia menatapku dengan mimik terkejut. "Anin!" serunya.

Aku menatap nanar ke arah pria yang ternyata telah berkhianat dan berbuat tidak pantas itu.

"Anin! Sayang!" ulangnya memanggil namaku.

Aku segera memalingkan wajah. Aku benci dengan kamu, Kak! Mengapa kamu tega melakukan ini kepadaku?Lalu perlahan aku menatapnya dengan mata yang sudah dipenuhi oleh kaca-kaca.

"Ternyata begini kelakuanmu di belakangku, Kak?" tanyaku lirih, tanpa bisa kucegah air mata pun mulai menetes di pipi. Lalu aku berbalik dan langsung melangkah keluar dari kamar itu.

"Oh ... Shit!"

Terdengar olehku Kak Leon mengumpat. Sepertinya ia langsung mengejarku walau dalam keadaan bertelanjang dada, bersyukur dia masih mengenakan celana panjangnya.

"Anin!" Kak Leon menarik tanganku. "Sayang! Ini gak seperti yang kamu lihat!" ucapnya berusaha meyakinkanku.

PLAK!

"Dasar Brengsek!" Aku menampar wajah Kak Leon.

Sejenak Kak Leon menatapku terkejut. Sepertinya ia baru saja tersadar akan sesuatu.

"Kamu jahat, Kak, Jahat!" Aku menatapnya penuh dengan rasa kecewa.

Wajahnya terlihat memerah, entah karena malu, marah, atau karena masih bergairah.

"Tadinya kupikir aku ingin memberimu kejutan, tapi ternyata ... justru kamu yang membuatku terkejut," lirihku.

"Sayang! Dengerin aku, ini salah paham!" Kak Leon masih berusaha meyakinkanku lagi, dia ingin menggenggam tanganku. Tapi segera aku tepis.

"Jangan sentuh aku, Brengsek!" umpatku sengit.

"Anin, aku dijebak!" teriaknya.

"Aku hanya mencintai kamu, Sayang!" ucapnya putus asa.

"Apa begini caramu mencintaiku? Dengan mencumbu wanita lain di belakangku!" Aku menatapnya nyalang.

Ia menatapku dengan sorot yang ... entah.

"Bodohnya aku, mempercayaimu sebagai laki-laki baik yang mencintaiku." Aku menangis dipenuhi rasa kecewa yang begitu dalam.

"Demi Tuhan Anin, aku sangat mencintaimu!" Leon meraih dan menggenggam erat tanganku.

"Aku mohon percayalah padaku," lirihnya, matanya terlihat ikut berkaca-kaca.

"Kamu Bohong!" Aku mulai berteriak.

"Mereka menjebakku, Anin!" Kak Leon berteriak.

"Cukup, Kak! Kamu menjijikan!" Aku menutup telingaku.

"Baiklah, sepertinya sudah saatnya kita harus mengakhiri ini semua," ucapku lagi berusaha tenang. Kuatur napas ini sebisa mungkin untuk meredakan gelegak di dalam dada. Aku tak ingin terlihat lemah dihadapannya, walaupun hatiku benar-benar hancur.

Aku melepas cincin bermata berlian yang melingkar di jari manisku. Dengan perasaan yang berantakan, kuletakkan cincin itu di atas meja di dekat sana. Lalu aku berbalik menatap wajah Kak Leon. Aku ingat 2 tahun yang lalu, aku yang memilih cincin itu bersamanya sebagai cincin pertunangan kami.

"No, Anin! Jangan lakukan itu! Aku gak mau putus!" teriaknya.

"Terserah, Aku gak peduli!" ucapku, lalu aku melangkah cepat, pergi meninggalkan ruangan apartemen tersebut.

"Shit!" teriak Kak Leon. Namun, aku tak mau lagi peduli.

Dengan derai air mata aku melangkah cepat menuju lift. Saat hendak masuk ke dalam ruang kecil itu, aku berpapasan dengan seorang pria berwajah Timur Tengah.

Pria itu menatapku dengan sorot heran, lalu dia melangkahkan kakinya keluar lift. Dan aku pun menuruni lift tersebut dengan tangisan pilu.

***

"Kasian, kau menyakiti wanita malang itu, Leon Sayang," ucap wanita yang baru saja keluar dari kamar Leon Dia tersenyum penuh cemooh ke arah Leon.

"Apa yang kamu lakukan disini, Angel?" Leon menatap sengit.

"Apa mau aku ingatkan lagi, Sayang?" Angel mendekati Leon dan mengusap dada bidangnya.

"Pergilah!" usir Leon sambil menatap tajam wanita itu lalu memegang kedua tangan Angel dengan kasar.

"Tenang saja, aku akan pergi. Ternyata kau sangat lihai, Sayang!" Angel tersenyum genit menatap Leon.

"Pergi sekarang! Atau kubunuh kau!" Leon mendorong tubuh wanita itu kedinding dan mencekik leher wanita itu.

"Jangan mencoba untuk datang ke tempatku lagi! Atau kau akan kubuat menyesal telah mengenalku!" Leon mengancam dengan penuh intimidasi.

"Le–lepaskan ... a–aku, Leon." ucap Angel tertahan karena Leon mencekiknya dengan sangat kuat.

"Siapa pun orang yang berani menjebakku, aku tidak akan mengampuninya! Ingat itu!" Leon menatap tajam dan melepas cekikannya dengan kasar.

Akhirnya Angel keluar menuju lift dengan tegesa-gesa. Dia menghubungi seseorang, untuk menjemputnya.

Sementara itu Leon duduk termenung di atas sofa, dia masih terlalu terkejut dengan apa yang terjadi. Kepalanya masih sangat pening akibat alkohol yang dia minum di dalam klub tadi.Tanpa dia sadari, ada yang memasukkan obat perangsang di dalam minumannya. Semalam dia pergi bersama teman-temannya ke klub, untuk melepas penat.

"Brengsek, siapa yang menjebakku?" Leon berpikir keras.

Leon melihat cincin pertunangan milik Anin yang tergeletak di atas meja, dan di sampingnya terdapat sebuah kotak berwarna hitam. Lalu ia membuka kotak itu, terlihat sepasang jam tangan yang begitu serasi. Seketika hati Leon menghangat, dia membaca tulisan di kartu ucapannya.

"Selamat menua sayang, menualah bersamaku."

Bab terkait

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   MENYENDIRI

    Sejak kepulangannya dari tempat Leon, Anin mengurung diri di dalam kamar di kediaman sang nenek. Ya, gadis yang perasaannya sedang hancur itu pun tak berani pulang kerumah orang tuanya. Ia takut keluarganya akan mengetahui bahwa ia dan Leon sedang tidak baik-baik saja saat ini. Akhirnya sesampainya di bandara beberapa hari lalu, gadis itu langsung menuju ke kediaman neneknya di Bandung.Setiap mengingat kejadian itu, air matanya mengalir deras, hatinya terasa begitu nyeri ... nyeri sekali. Dia tidak pernah menyangka lelaki yang sangat dicintainya akan mengkhianatinya. Setelah bebarapa hari dirumah sang Nenek. Perasaannya terasa lebih baik, walaupun bayang-bayang Leon selalu saja hadir dibenaknya."Anin, tunggulah aku ... aku akan segera menikahimu," ucap sang kekasih saat itu begitu manis dan meyakinkannya. "Aku sangat mencintaimu, Anin!" sambung Leon. "Maukah kamu menjadi istriku?" Kata-kata yang diucapkan Leon masih terngiang-ngiang ditelinganya.Anin menghela napas panjang, membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   PULANG KERUMAH

    "Jelaskan padaku apa yang terjadi?" Raga bertanya seraya menatap Anin penuh selidik.Sebelum menjawab pertanyaan Raga, Anin menghela napasnya panjang."Aku memutuskan untuk membatalkan pertunanganku dengan Kak Leon," ucap gadis itu sendu."Apa yang telah diperbuat si Bodoh Leon padamu?" tanya Raga penuh emosi."Tapi aku ingin kakak berjanji satu hal padaku, jika aku menceritakannya." Anin menatap Raga serius."Oke," jawab Raga singkat."Jangan putuskan hubungan persahabatan kakak dengan Kak Leon, dan aku mohon jangan memukulnya, Kak!" seru Anin sambil menggenggam tangan Raga. Raga pun mengangguk tanda setuju.Lalu aku mulai menceritakan apa yang terjadi pada hari itu dengan mata yang berkaca-kaca. "Leon Brengsek!" Raga emosi, tangannya mengepal erat kemudi mobil yang sedang melaju. "Berani-beraninya dia!" Raga menahan amarah yang bergejolak didadanya."Kak, tolong jangan melakukan apapun padanya," Anin mengiba. "Tolong jangan ceritakan masalah ini ke ayah dan ibu, juga ... tante Ren

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   BERTEMU UNTUK BERPISAH

    Selesai dari butik pakaian muslimah, Anin dan Ibunya menuju kediaman Rena mamahnya Leon.Setelah sampai, keduanya mengucapkan salam, dan disambut dengan hangat oleh sang Tuan Rumah." Anin! Kamu cantik banget ... Tante sampe pangling lho," Rena terkejut menatap Anin yang mengenakan pakaian syar'i.Anin dan Ibunya hanya tersenyum mendengar perkataan wanita itu."Ceritanya, tadi Anin kan ku ajak ke butik cari abaya buat aku umroh. Eh, dia langsung suka sama abaya hitam itu, pas dicoba ternyata cocok." Mira ibunya Anin menjelaskan dengan semringah."Cantik banget lho, Nin," ucap mamahnya Leon."Makasih, Tante," ucap Anin malu-malu."Mari masuk!" sambung Rena mempersilakan keduanya. "Kita keruang makan aja, sekalian cicipin kue buatan Tante ya, Nin!" seru Rena bersemangat.Anin hanya menanggapi dengan senyum manisnya."Leon pasti kaget, liat kamu tambah cantik gini," ucap calon mertuanya itu."Leon memang sudah pulang, Ren?" tanya Mira mengernyit."Sudah Mir, baru sampai rumah tadi jam 6 p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   MULAI HIJRAH

    "Jadi, maukah kamu memaafkan kebodohanku ini?" tanya Leon serius menatap Anin. "Maukah kamu tetap menjadi tunanganku?" Ia menatap Anin penuh harap.Lama Anin terdiam dan berpikir. Sampai akhirnya ia berbicara."Aku ... Aku sebelumnya ingin meminta maaf karena telah menuduhmu saat itu," ucap Anin pelan syarat dengan penyesalan."Aku sudah memaafkanmu, tapi ..." Anin menjeda ucapannya. "Maaf, Aku ... tidak bisa menjadi tunangan mu lagi, Kak," ucap Anin menatap Leon dalam-dalam. "Maaf," lirihnya lagi.Leon terlihat kecewa, dia menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya."Saat ini, aku sedang mencoba memperbaiki diriku menjadi wanita yang lebih baik." Anin mulai berbicara lagi.Leon masih setia mendengarkan wanita yang sangat dia cintai itu berbicara."Menikah adalah ibadah terpanjang. Dan aku ingin melakukannya bersama dengan lelaki yang memiliki tujuan yang sama denganku," ucap Anin kembali. "Aku ingin bersamanya tidak hanya di dunia, tapi juga sampai ke surga." Anin mengucapkanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   KEPERGIAN SANG AYAH

    Bab 6 revisiDibelahan bumi lain, seorang lelaki dengan kaca mata hitamnya, tertunduk didepan sebuah pusara, bersama seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi. "Mom ... Mari kita pulang," Leon memapah ibunya, menuju mobil yang berada diluar pemakaman. Lalu ia duduk dibelakang bersama wanita yang sangat ia sayangi itu.Sesampainya dirumah, Leon memapah ibunya menuju kamar. Membaringkan ibunya yang terlihat lelah. Ketika melihat ibunya sudah terlelap, ia pun beranjak pergi menuju ke kamarnya.Leon langsung menuju ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Segala macam masalah tengah berkecamuk dikepalanya saat ini. Setelah selesai mengenakan baju santainya.Pria itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang, matanya menatap langit-langit kamar. Lelah sekali rasanya, beberapa hari ini dia tidak tidur dengan benar. Tak lama akhirnya Leon pun tertidur, didalam tidurnya Leon bermimpi.Dia melihat sebuah pintu berwarna putih, lalu ketika ia membuka pintu tersebut terny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   HIJRAHNYA SEORANG LEON

    "Mom apa sudah siap?" Leon mendekati ibunya. Ibunya merespon dengan anggukan disertai dengan senyuman. Ya, begitulah yang Leon ingin lihat, senyuman diwajah sang ibu telah kembali.Hari ini ibu dan anak itu akan pindah dari New York. Mereka ingin memulai kehidupan baru ditempat yang baru untuk meninggalkan segala kesedihan. Akhirnya pesawat mereka mendarat di bandara Al Maktoum, Dubai, bertepatan dengan berkumandangnya adzan maghrib.Seseorang yang sedang menunggu mereka, lalu menghampiri kedua ibu dan anak itu."Assalammu'alaikum," Lelaki berwajah timur tengah itu tersenyum seraya mengucap salam dan memeluk Leon akrab."Wa'alaikumussalam," Leon membalas dan tersenyum hangat kepada sahabatnya itu."Mom, perkenalkan ini Hasan, temanku sewaktu masih kuliah bisnis di New York." Leon memperkenalkan Hasan kepada ibunya.Hasan merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada."Selamat datang di Dubai, Nyonya." Hasan tersenyum menatap ibu sahabatnya itu."Terima kasih, Nak Hasan. Maaf kami

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   BERTEMU KEMBALI

    1tahun kemudianAku sudah diterima dia UIM, saat ini aku tinggal bersama bibiku Maryam dan suaminya, sedangkan anak-anaknya tinggal dikota berbeda. Selama disini, aku hanya pernah bertemu dengan Sarah anak pertama bibiku, sedangkan dengan anak keduanya belum pernah bertemu. Menurut bibi, Hasan jarang pulang karena sibuk mengurus perusahaan keluarga yang berada di Dubai. Bibi Maryam dan suaminya sangat baik dan juga taat dalam beribadah. Mereka berdua menyayangiku seperti putri sendiri.Pagi ini Aku harus ke kampus, ada dua mata kuliah yang harus aku ikuti sampai nanti siang. Setelahnya aku akan mampir ke toko buku untuk mencari beberapa kitab."Anin, berangkat dulu, Bi. Assalammu'alaikum" pamitku kepada Bibi."Wa'alaikumussalam, hati-hati ya." Bibi Maryam membalas seraya tersenyum. Dia sedang sibuk memetik beberapa bunga dihalaman untuk ditaroh dalam vas bunga di dalam ruang tamu."Oh iya bi, Anin mau mampir ke toko buku sebentar setelah selesai kuliah," izinku lagi."Ya, Sayang. Nan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Wanita Masa Depan CEO Muda   CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI?

    Hasan meminta izin kepada ibunya, bahwa Leon dan ibunya, akan ikut menginap juga bersamanya disini selama sepekan. Tentu saja ibunya tidak merasa keberatan sama sekali."Hasan ... Ibu minta maaf, tapi kamarmu dipakai Anin sekarang, kamu tidur bareng Leon dikamar tamu ya." Ibunya menjelaskan kepada anak laki-laki kesayangannya itu. "Nanti mba Rena biar tidur sama Anin," ucapnya lagi. "Oke, Aku ga masalah kamarku dipakai Anin." sahutnya tenang. Sebenarnya Hasan juga terkejut ketika yang membuka pintu tadi bukanlah ibunya, hampir saja dia memeluk wanita itu kalau saja dia tidak mendengar suara sang ibu dari dalam rumah tadi. Kemudian kedua wanita yang umurnya hampir sebaya itu pun menuju kamar yang ditempati Anin, sedangkan Hasan dan Leon menuju kamar tamu.Tok ... Tok ... Tok ..."Anin!" Maryam mengetuk pintu kamar Anin seraya memanggil namanya. Tak lama Anin pun keluar dengan masih menggunakan jilbab panjangnya, tapi sudah melepas cadarnya. Deg!Anin terkejut melihat bibinya datan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10

Bab terbaru

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Akhir yang manis

    "Setelah Papahnya Kak Leon meninggal dunia, ia dan Mamah Rena mengalami cobaan yang berat, aku rasa mungkin kamu juga sudah pernah mendengar ceritanya bukan dari ibumu atau mamah Rena." ucap Anin."Dan ternyata setelah semua cobaan yang dialami Kak Leon, Allah mempertemukan kembali denganku, saat itu aku sudah tinggal di Madinah bersama bibiku dan kuliah disana. Sedangkan saat itu Leon dan mamahnya baru habis menjalankan ibadah umroh, keduanya mampir kerumah bibiku, karena ternyata Leon adalah sahabat baik Kak Hasan, kakak sepupuku, anak dari bibiku itu. Begitulah cara Allah mempertemukan kami kembali. Tidak ada yang menyangkanya bukan." Anin terkekeh kembali mengingat semua kejadian demu kejadian dihari itu."Dan aku tidak bisa membohongi diriku bahwa aku masih mencintainya, walaupun kami sudah terpisah selama hampir tiga tahun, dan begitu juga dengan Kak Leon masih mencintai didalam hatinya.""Wah, sangat indah ya Kak cara Allah mempertemukan kembali kak Anin dan Kak Leon, andai ak

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Cerita Masa Lalu 3

    "Jadi, maukah kamu memaafkan kebodohanku ini?" tanya Leon serius menatap Anin. "Maukah kamu tetap menjadi tunanganku?" Ia menatap Anin penuh harap.Lama Anin terdiam dan berpikir. Sampai akhirnya ia berbicara."Aku ... Aku sebelumnya ingin meminta maaf karena telah menuduhmu saat itu," ucap Anin pelan syarat dengan penyesalan."Aku sudah memaafkanmu, tapi ..." Anin menjeda ucapannya. "Maaf, Aku ... tidak bisa menjadi tunangan mu lagi, Kak," ucap Anin menatap Leon dalam-dalam. "Maaf," lirihnya lagi.Leon terlihat kecewa, dia menghela napas panjang untuk menenangkan dirinya."Saat ini, aku sedang mencoba memperbaiki diriku menjadi wanita yang lebih baik." Anin mulai berbicara lagi.Leon masih setia mendengarkan wanita yang sangat dia cintai itu berbicara."Menikah adalah ibadah terpanjang. Dan aku ingin melakukannya bersama dengan lelaki yang memiliki tujuan yang sama denganku," ucap Anin kembali. "Aku ingin bersamanya tidak hanya di dunia, tapi juga sampai ke surga." Anin mengucapkanny

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Cerita Masa Lalu 2

    FlashBack Anin Saat itu aku dan Leon sempat bertemu dan membicarakan kejadian di apartemen Leon." Anin mulai bercerita lagi pada Dewi tentang masa lalunya.Selesai dari butik pakaian muslimah, Anin dan Ibunya menuju kediaman Rena mamahnya Leon.Setelah sampai, keduanya mengucapkan salam, dan disambut dengan hangat oleh sang Tuan Rumah." Anin! Kamu cantik banget ... Tante sampe pangling lho," Rena terkejut menatap Anin yang mengenakan pakaian syar'i.Anin dan Ibunya hanya tersenyum mendengar perkataan wanita itu."Ceritanya, tadi Anin kan ku ajak ke butik cari abaya buat aku umroh. Eh, dia langsung suka sama abaya hitam itu, pas dicoba ternyata cocok." Mira ibunya Anin menjelaskan dengan semringah."Cantik banget lho, Nin," ucap mamahnya Leon."Makasih, Tante," ucap Anin malu-malu."Mari masuk!" sambung Rena mempersilakan keduanya. "Kita keruang makan aja, sekalian cicipin kue buatan Tante ya, Nin!" seru Rena bersemangat.Anin hanya menanggapi dengan senyum manisnya."Leon pasti kage

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Cerita Masa Lalu 1

    Flashback AninPintu apartemen Kak Leon—tunanganku—terbuka setelah aku menekan password-nya. Aku memperhatikan seisi ruangan yang sepi. Tunggu! Aku mendengar sayup-sayup suara dari arah kamar. Aku lalu berjalan pelan menghampiri pintu kamar itu. Sebelum pintu kubuka, aku mendengar suara yang membuat jantungku berdebar kencang. "Anin ... Anin ...." Kak Leon mendesahkan namaku. Ada apa dengannya?"Leon ... Sayang ...." Deg!Itu ... itu suara seorang wanita dari dalam kamar. Jantungku berdegup kencang. Kak Leon bersama siapa?Suara-suara itu kini membuat tubuhku gemetar, jantung ini bertalu kian kencang, lututku lemas. Ya, Tuhan, apa Kak Leon telah ...?Namun, sebisa mungkin aku mencoba untuk tidak panik dan bergerak perlahan-lahan. Anin kamu bisa, batinku menenangkan. Kutarik napas panjang sebelum membuka pintu kamar itu dengan kasar.Braakk!Pintu beradu dengan dinding kamar.Mata ini melebar ketika di hadapan terlihat seorang wanita berambut pirang, berpakaian setengah telanjang b

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Dewi dan Vladimir

    Leon memandang Vladimir dengan serius, lalu menyeringai."Dia sepupuku baru saja datang dari Indonesia, menggantikan Devano untuk sementara, karena istrinya akan melahirkan." terang Leon pada kedua tamunya."Ups, Sorry ... aku tidak tahu. Tapi dia sungguh cantik." Vladimir berkat jujur, saat pertama kali melihatnya tadi ia sudah merasa tertarik. Wajahnya yang putih, make up yang tipis membuatnya terlihat sederhana dan cantik.""Namanya Dewi, baru aja lulus kuliah di Kota Bandung, Indonesia." jelas Leon lagi seraya tersenyum."Aku gak keberatan kalau kamu niatnya serius sama dia, tapi kalau untuk main-main. Silahkan cari yang lain, Orang tuanya menitipkannya padaku untuk menjaganya, Vla." sambung Leon lagi. "Aku serius!" ucap Vladimir dengan wajah tenang."Seperti yang kalian bilang kan, aku harus segera menikah lalu punya keluarga sendiri. Aku memang berniat mencari istri juga ikut Yuri ke sini." Vladimir mengatakannya sambil terkekeh."Tapi Yuri malah berburuk sangka padaku, bagaima

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Tamu dari Moskow

    Anin sedang memasak, ketika mendengar keramaian didepan rumahnya. Kali ini ia tengah membuat bakso sapi, karena request dari Leon dan Noah, tentu saja Anin pun dengan senang hati membuatkannya karena sudah cukup lama mereka tidak memakannya. Apalgi disantap saat musim dingin, bisa untuk menghangatkan badan sekaligus mengenyangkan perut."Bundaaaa ... Bibi Helen dataaaang!" Noah menghampiri sang bunda ke dapur dengan berteriak begitu lantang seraya berlari."Astagfirulloh Noah, bunda sudah bilang berapa kali jangan suka berteriak dsn berlarian seperti itu," oceh Anin pada putranya."Siapa tadi yang datang?" tanya Anin lagi."Bibi Helen dengan suaminya juga yang lainnya Bun!" terang bocah laki-laki itu menerengkan, matanya berbinar.Anin pun segera memakai cadarnya dan berjalan menghampiri tamu yang Noah katakan tadi. "Maa syaa Allah, Helen! kenapa gak bilang mau main kesini, Mari masuk semuanya!" Anin pun menggandeng tangan adik iparnya itu lalu memeluknya. Yuri dan Vladimir yang mem

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Masa Lalu Vladimir

    Saat ini Yuri, Helen, Isabel dan Vladimir sudah berada dalam pesawat prbadinya menuju Dubai. Pria itu tidak bisa menolak keinginan Helen untuk pergi mengunjungi keluarganya disana. Dengan ijin dari dokter kandungan Helen, akhirnya mereka pun berangkat. Helen masih tertidur, tadi ia sempat merasa pusing dan mual, saat pesawat baru saja terbang. Yuri pun memijiti kepala dan tengkuk istrinya itu dan memberi permen jahe kesukaan Helen tatkala mual melanda. Memang ini bukan kehamjlsn yang pertama bagi Helen, karena sebelummya ia sudah pernah hamil walaupun harus mengalami keguguran ketika usia janinnya baru empat bulan. Di kehamilan yang keduanya ia lebih rileks dan tenang, tapi Yuri lah yang begitu protektif padanya. Ia begitu dimanja, sehingga tak jarang Helen mengerjai suaminys untuk.dibuatkan sesuatu, seperti membuat bubur ayam, mie rebus ataupun Teh khas Timur Tengah. Yuri pun selalu menuruti apa maunya, bagi Yuri ia akan berbuat apapun untuk membahagiakan istrimya yang sedang hamil

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Good Husband

    Sementara itu di Moskow, Rusia. Yuri sedang membuatkan sesuatu untuk istrinya tercinta. Helen yang tengah berbadan dua minta dibuatkan mie rebus yang berasal dari Indonesia. Entah mengapa akhir-akhir ini ia sering membayangkan mie rebus yang sering dibuat Anin saat ia masih tingga bersama dirumah Leon. Lengkap dengan sayurannya, baso dan telor yang dicampur.Yuri tersenyum karena telah berhasil membuat mie rebus yang Helen inginkan, ia membawanya dengan wajah semringah."Taraaaa! Mie rebus indonesia sudah jadi!" Yuri menaruh mangkok mie itu didepan Helen yang tengah duduk diruang keluarga."Terima kasih, suamiku Sayang!" Helen pun mengecup pipi Yuri dengan mesra membuat pria itu semakin bahagia."Sama-sama Ratuku, silahkan dicicipi!" Helen mengambil sendok dan mulai menyicipi kuah mie rebus itu.Dahi Helen mengernyit aneh, ini bukan rasa yang pernah ia makan, rasanya berbeda. Ia pun menyudahinya dan menjadi tidak berselera. Yuri yang melihat istrinya tidak jadi memakan mie buatanny

  • Wanita Masa Depan CEO Muda   Melepas Rindu

    Sementara itu dikediaman Leon saat ini, Anin sedang gelisah menunggu kabar dari Leon. Terakhir kali dua hari lalu Leon menghubunginya untuk mengabarinya bahwa ia langsung terbang keluar negri karena harus menemui kliennya, begitu yang Leon katakan. Tapi setelahnya suaminya tidak memberikan kabar lagi sehingga membuatnya khawatir. "Bundaaa! Papah pulang!" Noah berteriak menghampiri ibunya yang sedang memasak didapur. Anin tersadar dari lamunannya ketika mendengar teriakan Noah. Hatinya menjadi lega seketika, gundah yang menggelayuti pun sirna tatkala melihat Leon datang menghampirinya seraya tersenyum dengan tampannya."Assalammu'alaikum, Papah pulang!" Anin pun mencuci tangannya dulu sebelum menyambut kedatangan suaminya. Ia mencium tangan Leon dengan takzim."Wa'alaikumussalam, selamat datang kembali kerumah, alhamdulillah kamu tidak apa-apa, aku khawatir, karena kamu tidak memberikan kabar lagi kemarin." ujar Anin sedikit merajuk."Maaf, Sayang telah membuatmu khawatir. Aku rind

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status