Home / Romansa / Wanita Masa Depan CEO Muda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Wanita Masa Depan CEO Muda: Chapter 11 - Chapter 20

117 Chapters

LAMARAN YANG DITERIMA

Bab 111 bulan kemudianLeon sudah kembali ke Dubai bersama sang bunda. Sudah hampir satu bulan ini dia menunggu jawaban dari Anin atas lamarannya sebulan yang lalu. Akhirnya hari yang dinanti-nantinya pun tiba.Semalam sang bunda memberi kabar kepada Leon, bahwa hari ini Anin akan memberikan keputusannya. Pagi-pagi sekali Leon sudah berada dikediaman Hasan di Dubai, dia ingin menemui sahabatnya itu untuk meminta tolong padanya, agar hari ini ada yang menggantikannya untuk bertemu dengan Pangeran Mahmood. Karena bagaimana pun hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu."Sorry Le, hari ini aku ga bisa gantiin kamu bertemu pangeran Mahmood," ucap Hasan. " Aku juga ada pertemuan penting dengan Mr. Harry hari ini," ucapnya lagi."Shit!" ucap Leon. "Siapa lagi yang bisa menggantikanku kalau bukan kamu, San," sambung Leon lagi.Hasan menatap sahabatnya yang terlihat frustasi, ia hanya bisa menggedikan bahunya. Lalu Hasan terlihat berpikir dan berkata kepada Leon."Kamu bisa minta tolong Za
Read more

Welcome to Jakarta again

Hari ini Anin beserta keluarga bibi Maryam juga Leon dan sang mamah, telah tiba di bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. "Sudah kabari orang rumah, Nin?" tanya Maryam sang Bibi."Sudah Bi, nanti Kak Raga yang jemput kita ke Bandara," jawab Anin semringah."Raga ga bisa jemput, dia lagi nganter calon mertuanya ke Jawa mau ngabarin pernikahan ke sanak saudara mereka disana. Nanti ada orangku yang datang jemput kita," ucap Leon yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Anin."Ooh ... Makasih," sahut Anin singkat.Tak lama mobil yang ditunggu pun datang."Tuan Leon, Selamat datang kembali di Indonesia," ucap salah seorang pria sambil menundukan kepala ke arah Leon."Hmm ... Ya, Aris kamu tolong antar keluarganya Anin kerumahnya, tadi bawa mobil berapa?" tanya Leon."Ada dua mobil, Tuan. Satu lagi dibawa Mang Udin sebentar lagi sampai katanya," jelas Aris."Kamu ga keberatan kan kalau Mamah Rena, Bibi Marya dan Paman Said diantar lebih dulu? nanti kamu, bareng sama aku dan Hasan, Nunggu Mang U
Read more

Salah Paham lagi

Bab 13"Leon ... Kamu bener Leon kan?" seru sang wanita yang tiba-tiba saja memeluk Leon dengan mata berbinar, seperti baru saja menemukan harta karun.Anin membulatkan matanya terkejut melihat wanita itu memeluk calon suaminya.Leon yang merasa tak enak hati kepada Anin hanya tersenyum kikuk seperti orang yang sedang tertangkap basah.Anin yang memalingkan wajahnya dari pemandangan yang membuat dadanya seketika menjadi sesak. Ia hendak pergi meninggalkan ruangan itu, tapi Leon menahan tangannya."Tunggu, Anin!" Leon dengan reflek menahan tangan Anin agar ia tidak pergi. Tapi Anin sejurus kemudian malah menepis tangan Leon sambil menatapnya marah."Jangan sentuh!" Sahut Anin marah, matanya sudah berkaca-kaca."A-Aku bisa jelaskan," seru Leon gugup. Wanita seksi itu menatap Leon dan Anin dengan heran."Siapa Leon?" tanya wanita itu."Ck ... Tante Maya tolong lepasin pelukannya dulu dong!" seru Leon yang merasa risih dipeluk oleh wanita itu.Anin langsung pergi meninggalkan Leon dan wa
Read more

PENYESALAN ANIN

Bab 14Anin berjalan cepat menyusuri koridor Rumah sakit dengan air mata berlinang, Raga mengikuti langkah adiknya itu dibelakang, sang bunda memberikan kabar yang membuatnya sangat terkejut sehabis ia melaksanakan sholat subuh. Perasaan bersalah seketika menyeruak kedalam hatinya. Kak Leon ... maafin aku, batinnya sedarai tadi menyesali. Andai kemarin ia mampu meredam rasa cemburunya, dan mau mendengarkan penjelasan Leon, mungkin semua ini tidak akan terjadi.Anin melihat Mamah Leon dan dan Hasan sedang menunggu di depan Ruang Operasi. Anin pun langsung memeluk Mamah Leon, menangis dalam pelukan wanita itu tersedu-sedu."Maafin Anin Mah, maafin ..." sesal gadis itu. Mamah Leon mengusap punggung Anin seraya menenangkannya."Ssshhh ... Ini bukan salahmu, Sayang. Ini sudah takdir Allah, jangan menyalahkan diri sendiri," ucap Mamah Leon perlahan sambil terisak. "Yang Leon butuhkan sekarang adalah do'a," ucapnya lirih.Seorang pemuda datang menghampiri mereka, lalu berpamitan kepada mama
Read more

APAKAH HARUS DITUNDA LAGI?

"Kucing siapa yang kawin?" ucap Anin dengan polosnya, ia belum menyadari kalau Leon sudah sadar.Raga dan Leon pun saling berpandangan menahan tawa."Kucingnya mamah ... " ucap Leon asal. Mata Anin membulat, melihat Leon sudah sadar."Kak Leon udah sadar? Aku panggilin dokter ya?" seru Anin seraya menjauhi Leon."Panggilin Pak Penghulu aja bisa ga? Aku mau cepet-cepet nikahin kamu," seru Leon menatap Anin serius.Raga yang memperhatikan interaksi keduanya pun akhirnya menawarkan diri untuk memanggilkan dokter."Biar gue aja yang panggilin dokter," sahut Raga seraya keluar, membiarkan Anin dan Leon berbicara berdua."Maaf," ucap Anin pelan seraya menunduk.Leon pun menghela napasnya panjang. Kalau saja dia tidak mencintai gadis ini, mungkin Leon benar-benar akan menyerah saja."Bisakah kita saling mempercayai?" tanya Leon yang menatap Anin serius sejak ia sadar tadi. "Aku mencintai mu sejak dulu ,dan sampai saat ini perasaanku tidak berubah sedikitpun padamu, tidak ada yang lain, tid
Read more

PERNIKAHAN ANIN DAN LEON

Bab 16Apakah pernikahan mereka harus ditunda lagi? batin Anin sedih.Leon yang melihat perubahan itu pun meminta maaf."Aku berangkat lusa, Apakah kita bisa melangsungkan akad nikah besok?" tanya Leon serius."Aku ingin menikahimu sebelum kembali ke Dubai," jelasnya lagi."Aku mau ..., kita ... bisa melakukan akad nikah besok," ucap Anin cepat. Ia tidak mau untuk menunda pernikahannya lagi dengan Leon. Leon pun tersenyum senang, dan menatap Anin lembut. Kemudian ia menghubungi sang Mamah yang sedang ke bandung bersama keluarga bibi Maryam.Sepulang ayah dan bunda Anin dari pasar, Leon langsung mengutarakan niatnya dan menjelaskan kepada kedua orang tua Anin. "Nah gitu dong, gercep," Seru Raga seraya menepuk bahu Leon sambil tertawa.Memang semua perlengkapan untuk mereka menikah telah dipersiapkan sejak sepekan lalu sebelum Leon kecelakaan. "Untuk makanan kita catering aja, biar bunda kamu sama mamah gak usah capek-capek masak," "Tapi maaf gak papa kan kalau akad kita sederhana b
Read more

CARAKU MENCINTAIMU

Bab 17Sehabis pulang dari masjid selepas sholat isya berjama'ah bersama para lelaki dirumah Anin. Leon menghampiri Hasan dan terlihat membicarakan sesuatu yang serius.Leon menatap Hasan lama, lalu menghela napas panjang."Besok aku balik ke Dubai," seru Hasan serius."Aku juga, kita berangkat barengan aja," sahut Leon menatapnya."Kenapa bisa Zahira yang dibawa?" ucap Hasan sambil berpikir.Leon menggedikan bahunya, ia pun tidak tahu mengapa urusannya menjadi lebih rumit, rasanya Leon hanya menitipkan urusan Pangeran Mahmood saja pada Zahir. Tapi mengapa setelah kerja sama dibatalkan, Zahir malah menerima teror. Dan semalam Zahir memberi kabar bahwa mereka menculik Zahira sepulang latihan memanah, beberapa teman Zahira yang menyaksikan itu pun memberitahukannya pada Zahir."Kamu disini aja dulu, temenin Anin,kalian kan juga baru menikah, belum honeymoon," saran Hasan.Leon tidak menjawab, tidak mungkin Leon berdiam diri disaat temannya sedang mempunyai kesulitan apalagi itu terjadi
Read more

MEMULAI HIDUP BARU

Bab 18Mereka sudah berada di airport jam 10 pagi, Hasan beserta ibu dan ayahnya sudah sampai terlebih dahulu beberapa menit.Bunda,Ayah Anin, Mamah Leon juga Raga beserta istrinya mengantar mereka menuju bandara."Jaga diri baik-baik, Jangan lupa jaga kesehatan, istirahat yang cukup," ucap Ayah Anin kepada anak gadis satu-satunya itu. Mata Anin mulai berkaca-kaca menatap sang Ayah seraya menganggukan kepala."Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah," ucap bunda Anin seraya memeluk Anin erat." Leon, bunda nitip Anin ya," sambungnya lagi."Bunda jangan khawatir, Leon akan menjaga Anin dengan nyawa Leon sendiri," ucap pria itu serius."Jaga diri kalian baik-baik, mamah akan segera menyusul begitu urusan disini sudah selesai," ujar Mamah Leon seraya memeluk keduanya. "Kalau ada apa-apa telepon mamah ya, Nin," sambungnya lagi seraya mengusap kepala Anin sayang.Anin pun hanya menganggukan kepalanya seraya tersenyum."Hati-hati, bro." ucap Raga seraya memeluk Raga dan Anin bergantian."
Read more

Menolong Zahira

Bab 19Setelah Hasan dan Leon mendengarkan cerita dari Zahir, mereka bertiga akhirnya bisa menyimpulkan bahwa memang ada kemungkinan besar Pangeran Mahmood lah yang menculik Zahira. Kemana sang Pangeran membawa wanita itu? itulah yang sedang mereka cari tahu.Jika merea bertiga secara terang-terangan langsung menanyakannya kepada Pangeran Mahmood tentu saja akan mengundang kecurigaan dari pihak kerajaan. Mau tidak mau mereka akan melakukan penyelidikan secara senyap. Nyonya Anna, ibu dari Zahira terlihat sangat sedih, matanya sembab karena menangisi putri satu-satunya itu yang telah diculik. "Ibu, mengapa tidak berisitirahat saja?" ucap Zahir lembut menghampiri sang ibu yang berjalan menemuinya."Apakah kau sudah menemukan Zahira?" tanya wanita bermata biru itu. Ibu sambung Zahir itu berasal dari Jerman, ia menikah dengan ayahnya Zahir saat usia Zahir 10tahun, saat itu Nyonya Anna membawa Zahira yang masih bayi. Zahir pun menggelengkan kepala menatap sang ibu dengan pandangan send
Read more

MENYELAMATKANMU

ZAHIRAPerlahan aku mengejapkan mata, kutatap sekelilingku yang gelap hanya ada satu cahaya yang masuk dari sela jendela yang letaknya tak terlalu tinggi. Setelah orang-orang itu membawaku paksa mereka menyekap menutup hidungku dengan sesuatu yang akhirnya membuatku tak sadarkan diri. Dimana aku? Sudah berapa lama aku tertidur? Siapa sebenarnya mereka? Aku mencoba untuk menerka."Apakah Kak Zahir tahu aku telah diculik? Ya ... Pasti dia sudah tahu ... Pasti dia dan ibu sedang mengkhawatirkanku sekarang," aku berceloteh sendiri. "Aku harus segera keluar dari sini," ujarku seraya meyakinkan diri."Sial mereka mengikat kaki dan tanganku," aku memgumpat, kemudian aku teringat sesuatu.Aku mencoba mengambil pisau lipat yang selalu kubawa dan kusisipkan kedalam kaos kakiku, kemudian memegangnya dengan kedua tanganku yang terikat. Aku menggesekkan pisau itu ke arah tali yang mengikat kakiku."Yes ... Berhasil." Kemudian aku mencoba membuka ikatan tanganku dengan menjepit pisau diantara ked
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status