***"Gi, kamu baik-baik aja, kan? Aku perhatiin, kamu kayanya banyak diem pas makan."Setelah sejak tadi menyimak gelagat sang adik ipar, Senja akhirnya bertanya. Penasaran tentang apa yang sebenarnya dipikirkan Gian, itulah yang dia rasakan karena tak banyak bicara seperti biasa, adik dari suaminya itu terlihat banyak diam—membuat dia dilanda rasa khawatir.Tak pernah abai meskipun dirinya sekarang lebih dekat dengan Juan, sebisa mungkin Senja selalu memperhatikan Gian karena meskipun sekadar adik ipar, pria itu memiliki banyak jasa untuknya."Enggak apa-apa kok, cuman lagi agak badmood aja," kata Gian."Kaya manusia aja, Om, badmood," celetuk Kiran yang duduk persis di samping Gian, dan apa yang dia katakan tentunya berhasil membuat sang paman mendelik."Diam kau anak kecil.""Ih, Om Gian galak," celetuk Caca. "Lagi putus cinta ya, Om?""Putus cinta apa? Pacar aja enggak punya," sahut Juan. "Heran Papa juga, O
Read more