Share

151). Laporan

***

"Gian."

Mendapt pertanyaan tentang siapa yang meneleponnya, jawaban tersebut Juan lontarkan—membuat Senja seketika tersenyum.

"Ditelepon Gian kok malah didiemin? Angkat dong," kata Senja. "Adek kamu itu."

"Ini heran aja," kata Juan. "Kita serumah dan kalau ada apa-apa tinggal jalan. Bisa-bisanya dia telepon."

"Mager mungkin, Mas," kata Senja. "Angkat buruan, kasihan."

"Iya ini mau."

Panggilan masih berlangsung, selanjutnya Juan menjawab panggilan dari Gian. Menyapa kemudian bertanya tujuan sang adik menelepon, kerutan di kening seketika terbentuk setelah ajakan mengobrol di balkon didapatkannya.

Bertanya tentang topik obrolan, Juan diminta untuk datang dulu saja sehingga kata oke pun dilontarkannya sebelum kemudian memutuskan sambungan telepon.

"Ada apa katanya, Mas?" tanya Senja yang sejak beberapa menit lalu menunggu. "Apa ada sesuatu?"

"Enggak tahu, tapi Gian ngajak aku ngobrol di balkon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Netty Kurnia
smoga baik2 ya gi...
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
ini karna penting makanya Gian langsung nunggu di balkon aja
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
kok bisa salah strategi ya,,semoga aman tu si diandra dan gian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status