Kannaya perlahan meringis dan membuka matanya. Dia merasa pusing dan sakit diperutnya berkurang banyak, dia menatap silau yang ada di sekitarnya."Aku harap ini di surga," gumamnya pelan."Mana mungkin."Kannaya tersentak mendengar suara bariton yang menembus kepalanya. Dia menatap wajah yang bicara itu, hingga bisa ditangkap seseorang sedang duduk di sebelah ranjangnya dan wajahnya agak kabur.Namun, sosok itu mendekatinya dan mencium dahinya dengan lembut. Kannaya menatap wajahnya yang sudah tersenyum, pria itu adalah ... "Mas Dean?" tanyanya lemah membuat Dean tersenyum dan mengecup bibirnya lembut."Akhirnya kamu sadar, Sayang. Aku cemas sekali dengan keadaanmu," ujar Dean lembut membuat Kannaya menelan ludahnya.Dia menatap sekitarnya dan dia nyatanya masih ada di rumah sakit, lalu ketika dia melihat ke arah pintu, ada beberapa pria berpakaian hitam dan seorang wanita yang duduk dengan kondisi diikat. Tatapan Kannaya yang berkerut melihat wanita itu membuat Dean tersenyum kecil
Read more