Semua Bab Terjebak Cinta Suamiku : Bab 31 - Bab 40

108 Bab

Buntu, Terjebak Obsesi dan Cinta

Hari ini sesuai dengan apa yang dikatakan Dean, Kannaya hanya ada di kamar karena dia malas kemana-mana. Dia tidak begitu terbiasa dengan dunia kapal pesiar, lagipula masih ada beberapa hari untuk menikmati kegiatan di kapal pesiar ini sekarang dia masih ingin di kamar dan memakan beberapa makanan yang diantarkan oleh anak buah Dean.Pria itu dimana? Dia ada di sofa dan menatap laptop. Entah apa yang dia kerjakan, Kannaya juga tak tahu dan tak mau mengganggu. Bagaimanapun juga, dia tahu kalau Dean adalah pengusaha dan tidak semudah itu untuk membuatnya gampang untuk liburan. Dia saja yang aneh, sudah tahu banyak pekerjaan tapi malah tetap liburan.Saat sedang asyik menatap lautan biru dari balkon yang ada di kamar mereka, Kannaya memakai es krimnya dengan tenang dan menoleh saat ada yang memeluk tubuhnya dari belakang. Dean sudah menciumi bahunya dengan lembut membuat Kannaya bergidik pelan karena dia tahu kalau pria ini kadang-kadang bahkan tanpa dipancing saja sudah berhasrat, apala
Baca selengkapnya

Bayarnya Apa?

Kannaya sudah berjalan dengan Dean keluar dari dalam kamar. Mereka akan mulai melakukan sesuatu yang bisa dilakukan di kapal pesiar ini. Dean memutuskan untuk keluar karena kalau di dalam, hasrat ingin bercinta dengan Kannaya tak bisa dia tahan sementara istrinya ini tidak bisa terus-terusan bercinta atau dia akan sakit lagi.Entah sejak kapan dia menjadi seorang yang pengertian, biasanya dia tidak pernah peduli dengan orang lain dan selalu ingin dirinya sendiri yang diperhatikan, tapi dia sekarang malah memperhatikan Kannaya dengan penuh perhatian dan kasih sayangnya yang selama ini beku.Dia sadar kalau semuanya adalah hal yang tidak sederhana. Entah dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Kannaya atau sejenisnya, dia juga tidak akan membantah. Lagipula jatuh cinta pada wanita ini adalah sebuah hal yang sangat membahagiakan, Dean sudah menikahinya, dia gadis yang sederhana, sikapnya sederhana dan cantik. Dia akan bahagia selamanya jika bersama dengan gadis ini.Apalagi ada keunggulan
Baca selengkapnya

Membiarkannya Bebas

Kannaya menatap Dean wajah Dean yang sudah menghela napas pelan. Dia menatap wajah Kannaya yang merah padam, lalu mengusap kepala Kannaya dengan lembut."Begitu bayarannya," balas Dean dengan lembut membuat Kannaya menelan ludahnya pelan."Emm, itu Mas katakan sekarang," ucapnya pelan membuat Dean tersenyum kecil. "Berbeda kalau misalnya sudah marah nanti."Dean menghela napas lalu menyandar dan merangkul tubuh Kannaya yang ada di sebelahnya. Dia tampak menatap ke depan dimana beberapa orang tua sedang menemani anak-anaknya bermain di sisi kapal untuk melihat laut. Kannaya melihat ke arah yang dilihat Dean juga, hingga dia tahu kalau pria ini memang menginginkan punya seorang atau dua orang anak. Tetapi dia belum bisa memberikannya, karena bagaimanapun juga itu adalah sebuah hal yang mudah untuk menjadi pegangan baginya agar dia tidak di buang ketika bosan. "Mereka bahagia sekali," balas Dean membuat Kannaya menatap wajahnya. "Hanya saja daripada aku harus kehilanganmu seperti aku k
Baca selengkapnya

Mandi Bersama

Kannaya masuk dengan Dean setelah mereka menghabiskan lumayan lama di luar untuk fasilitas yang ada di dalam kapal pesiar. Mengambil pakaian ganti dan juga handuk, Kannaya berniat untuk mandi karena dia ingin istirahat lebih cepat malam ini.Saat dia masuk ke dalam ruang ganti untuk menyiapkan pakaian, Dean masih serius menatap laut tapi ketika dia kembali pria itu sudah ada di depannya padahal dia akan masuk ke kamar mandi."Mas mau mandi lebih dulu?" tanya Kannaya membuat Dean tersenyum dan bergerak pelan memegang bahunya."Mandi bersama bagaimana? Aku ingin mandi bersama denganmu karena selama ini belum pernah." Dean berkata membuat Kannaya menarik napas pelan.Entah sejak kapan Dean bersikap kekanakan seperti ini, hanya saja dia tidak bisa mengatakan apapun untuk menolaknya. Dia hanya bisa mengangguk, dia pikirkan beberapa hari ini, Dean hanya akan terus-terusan mengganggunya ketika dia menolak dan tidak mau menerima apapun yang dikatakan oleh pria ini. Jadi Kannaya ingin menguba
Baca selengkapnya

Tipe Kannaya

Setelah mandi dengan semua cerita yang mereka lakukan, Kannaya memakai pakaiannya dan duduk dengan lelah di atas ranjang. Dia sudah bosan di sini karena tidak ada yang bisa dilakukan di atas kapal pesiar ini selain menikmati semua hiburan yang ada di sana. Sementara dia tidak begitu suka dengan liburannya terlalu mencolok karena liburan yang dia lakukan biasanya hanya makan makanan yang banyak dengan Camelia lalu mereka akan pergi ke toko buku untuk mencari beberapa buku-buku referensi untuk kuliah.Liburan dan hiburan seperti ini sungguh sangat berlebihan untuknya yang memiliki kapasitas sebagai orang miskin. Makanya dia tidak melakukan apapun selain hanya duduk dan mengikuti kemanapun Dean pergi. Karena jika dia tidak bersama dengan Dean dia kadang takut dan bingung untuk melakukan apa selain berlama-lama di atas buritan untuk melihat lautan yang luas."Kenapa wajahmu seperti di tekuk seperti itu? Apakah sudah terjadi sesuatu? Atau kamu baru merasakan hal yang lain?"Dean yang baru
Baca selengkapnya

Diturunkan Dari Kapal

Melihat Dean yang diam saja tanpa mengatakan apapun setelah bangkit dari tidurannya tadi, Kannaya menghela napas."Marah denganku, ya?" tanya Kannaya dengan santai dan terdengar kalau dia sama sekali tidak merasa keberatan dengan kemarahan pria itu. "Aku sama sekali tidak merasa bersalah atau siapa yang kukatakan karena aku hanya mengatakan sharing. Kamu duluan yang bertanya makanya aku menjawabnya, sekarang aku bahkan tidak bisa menjadi bagian dari pemikiranmu bagaimana bisa aku menjadi istrimu lebih lama jika sudah seperti ini?" Dean tak mengatakan apapun, dia seperti buntu walaupun dia tidak merasa tersinggung dengan ucapan wanita yang sama sekali. Dia malah heran kenapa dia tiba-tiba bersikap seperti ini, seolah-olah dia seperti menyesal terakhir sebagai seorang pria yang memiliki banyak kekayaan."Seharusnya sebuah pemikiran sudah menjelaskan tentang hal itu. Ini tentang lingkungan yang selalu kami perhatikan dan aku yang selalu melihat orang-orang sederajat denganku makanya aku
Baca selengkapnya

Mabuk Udara

Setelah menjauh dari pelabuhan, Kannaya baru mendapatkan sinyal. Dia mencoba menghubungi Camelia dan berharap bisa melakukannya. Dia tidak menggunakan kuota roaming jadi dia tidak yakin apakah bisa menggunakan pulsanya untuk menghubungi sahabatnya itu.Namun, wajahnya yang semula menangis tersenyum lebar saat dia mendengar panggilannya."Halo? Camelia?" tanyanya kemudian lalu dia menatap sekitarnya yang banyak orang berlalu lalang.Dia ada di tengah-tengah sebuah tempat yang terasa panas karena matahari yang semakin meninggi."Kannaya? Kenapa menghubungiku? Bukankah sekarang kamu ada di atas kapal, bagaimana bisa di tengah-tengah lautan kamu memiliki sinyal untuk menghubungiku?"Kannaya tersenyum dan mengusap bawah matanya untuk menyingkirkan sisa air mata yang masih ada di sana."Aku sudah tidak ada di atas kapal, bisakah kamu mengirimkan aku uang untuk pulang? Aku sepertinya memerlukan tiket untuk pulang ke negara kita," ujarnya membuat Camelia menghentikan gerakannya."Kenapa bisa?
Baca selengkapnya

Meminta Maaf

Kannaya berada di dalam gendongan Dean ketika dia keluar dari mobil yang mengantar mereka ke apartemen. Entah terlalu berlebihan atau tidak tapi pria ini seperti tidak pernah marah padanya dan kembali menggendongnya dengan baik dan bahkan sepanjang jalan dia memastikan kalau Kannaya baik-baik saja dan melupakan semua kemarahannya sehingga Kannaya seperti lupa dengan apa yang sudah dilakukan oleh pria ini.Dia dibaringkan di atas ranjang kamar Dean, sementara itu dua anak buah Dean sudah meletakkan koper mereka di dekat lemari lalu pamit pergi. Meninggalkannya dan Dean berdua tanpa ada suara sejak tadi karena keduanya seperti tak memiliki topik pembicaraan apapun.Kannaya memegang kepalanya terasa sakit, lalu memejamkan matanya seperti ingin melarikan diri dari pembicaraan. Dia tak mau bicara apapun atau malah salah lagi nanti. Sejauh ini dia tak mau membela dirinya yang mungkin memang membuat Dean merasa tersinggung walaupun dia sendiri tidak mengerti dan merasakan sakit hati yang luma
Baca selengkapnya

Tamu Pengganggu

Kannaya bisa merasakan makin lama pagutan itu makin dalam. Kannaya melemas di pangkuannya tapi tidak melakukan apapun. Bibir dingin Dean terasa menciuminya dengan erat, intens dan penuh perasaan. Kannaya mencengkeram lengan suaminya itu sampai Dean melepaskan ciumannya dan menatap Kannaya yang sudah terengah-engah."Kamu hangat dan manis," ujarnya membuat Kannaya menelan ludahnya.Dean mengusap wajah dan lehernya dengan jemari, lalu menatap wajah Kannaya yang tampak cantik walaupun dia tahu kalau gadis ini baru bangun tidur. Dia tetap terlihat cantik seperti biasanya."Mas sudah makan siang?"Dean tersenyum dan menatapnya dengan lembut. "Belum," balasnya seraya mencium bibir Kannaya lagi. "Aku mau makan kamu, boleh?""Hah?" "Sayang ... Aku rindu," balasnya serak manja, seraya mengusap tubuh Kannaya dengan tatapan penuh harap.Kannaya melihat ke arah jam yang ada di dapur itu dan dia menemukan kalau waktu sudah memasuki sore hari. Dia menatap suaminya yang tampak menatapnya penuh harap
Baca selengkapnya

Berhak Bahagia

Dean menahan kekesalannya lalu menatap wajah Kannaya yang sudah menelan ludah. "Mas temui saja tamunya," ucapnya pelan, lebih ke serak dan terdengar seksi menggelitik membuat Dean menarik napasnya panjang dan mengecup bibir Kannaya lagi."Aku akan mengantarkanmu dulu ke kamar," ujar Dean dengan lembut lalu tanpa melepaskan penyatuan mereka dia mengangkat tubuh Kannaya dan berjalan ke arah kamar.Kannaya menelan ludahnya merasakan gerakan teratur dari suaminya ini. Dia menggigit bibirnya, mendesah tertahan membuat Dean tersenyum kecil dan mendudukkannya di atas ranjang. Dia mengungkung tubuh gadisnya itu lalu menghujamnya lagi membuat Kannaya memekik dan menatapnya yang sedang asyik meremas buah dadanya dan menciumi leher Kannaya dengan penuh perasaan dan nafsu yang mulai kembali bangkit."Mas ... Tamunya menunggu di luar," ujar Kannaya dengan terengah.Bagaimana bisa Dean malah kembali melakukan hubungan percintaan begini? Ini tidak masuk akal! Mereka baru saja melakukannya tadi dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status