“Kamu kenapa menunggu di luar?” Mawar menghampiri Rama yang berdiri di depan pintu rumah tersebut. “Ibu tidak mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu, kan?”“Tidak, aku hanya ingin menghirup udara segar, melihat sekitar rumah ini sebelum aku pergi meninggalkan rumah ini,” jawab Rama.Mawar hanya mengangguk, lalu ia memberikan Dio agar digendong oleh Rama.“Dio kangen ya dengan Papah?” Rama memeluk Dio dengan erat.Saat itu juga Dio terlihat sangat nyaman, ia menyandarkan tubuhnya ke tubuh Rama, ia tidak memberontak, ia menikmati pelukan itu.“Lihat, sepertinya Dio sangat nyaman denganmu, aku takut dia akan menangis jika kamu melepaskannya nanti dan pergi dari sini,” ujar Mawar.“Aku akan menidurkannya agar ketika aku pergi, dia tidak menangis,” sahut Rama. “Bisa kita bicara di taman saja? Agar Dio cepat tidur dan suasananya sedikit tenang untuk kita berdua.”Mawar mengangguk, lalu ia dan Rama berjalan ke taman belakang rumah tersebut. Di sana mereka berdua duduk, membiarkan angin seg
Read more