“Kamu sudah lebih tenang?” Mawar bersimpu bersama dengan Hana di depan makam ibunya Hana.Hana menyapu air matanya dan mengangguk. “Kakak tunggu saja di mobil, di sini panas.”“Kakak sedang marah dengan kakakmu, dia tidak asik. Jadi, lebih baik Kakak di sini saja bersama denganmu,” ujar Mawar.“Kakak mau mengadu ke ibuku? Selama ini jika aku kesal dan tidak suka dengan perlakuan Kak Rama, aku selalu curhat ke Ibu dan berharap Ibu memberikan sedikit pelajaran dan menasihati Kak Rama lewat mimpinya. Sejak dulu Kak Rama memang selalu taat dengan Ibu, jika Kak Rama nakal, Ibu yang selalu menghukumnya. Jadi, Jika Kakak ingin menghukum Kak Rama, ceritalah kepada Ibu,” jelas Hana.Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, ia senang karena Hana sudah tidak terlihat begitu sedih dan bisa merespons komunikasinya kali ini.“Bu, ini pacarnya Kak Rama, walau belum resmi, tapi Kak Rama menyukai Kak Mawar. Hari ini Kak Rama bukan hanya membuatku sedih dengan kata-katanya, tetapi dia juga membuat Kak M
Baca selengkapnya