Home / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Perangkap Cinta Sang CEO: Chapter 171 - Chapter 180

202 Chapters

Bab 171. Langkah Salah Malikha

Udara lembab dengan rembesan menjadi hal yang harus dihadapi Malikha di dalam terowongan air tersebut. Tak hanya rasa sesak karena tak banyak udara di gorong-gorong besar tersebut. Tak jarang saat berjalan, Malikha juga melihat binatang pengerat seperti tikus dan itu membuatnya bergidik.Kehamilan Malikha yang sudah membesar membuatnya jadi lebih cepat lelah dan kesulitan berjalan. Dan itu membuat perampok yang menyanderanya jadi kesal. Malikha dipaksa berjalan cepat sama seperti sandera lainnya dan itu sempat membuatnya kesakitan beberapa kali."Sini kamu!" Malikha ditarik paksa oleh pemimpin perampok tersebut diantara selokan pembatas air. Sepatu dan setengah baju Malikha sudah basah karena beberapa kali ditarik dan jatuh ke kubangan air.“Uhh!” Malikha terjatuh lagi dan bayinya sempat menggeliat membuat Malikha jadi kesulitan. Perampok yang membawanya jadi makin kesal dan langsung menghampiri dan berbuat kasar padanya."Kamu mau mati ya!" h
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 172. Bertemu Lagi Denganmu, Cinta!

"Lepaskan aku ... TOLONG!" teriak Malikha sekuat mungkin. Perampok itu tak menggubris teriakan penolakan Malikha, ia malah menampar Malikha dengan keras."JANGAN BANYAK BERGERAK!" teriaknya berusaha menyentuh Malikha. Malikha terus menyudutkan diri dan melawan dengan apapun yang ia bisa."Hei, cepatlah. Kita harus pergi!" seorang temannya lalu membuka pintu dan menegur pemimpinnya itu. Perampok itu berbalik dan mendelik pada temannya."Aku hanya butuh waktu 10 menit, bisakan!" hardiknya pada temannya yang kemudian menyengir setelah melihat keadaan Malikha yang terdesak ke dinding."Sisakan untukku!" ujarnya menyengir jahat."Apa kamu mau melihatnya, masuk saja!" ia malah menawarkan temannya untuk menyaksikan hal yang buruk yang akan dilakukannya pada Malikha. Temannya kemudian masuk dan menyaksikan bagaimana Malikha kemudian ditarik dan akan dilecehkan. Malikha hanya bisa berteriak dan menangis.“Lepaskan aku!”Aidan melew
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 173. Takdir Yang Mempertemukan Kita

Dengan marah, Arjoona masuk ke sebuah koridor yang dijaga puluhan orang gengster bersenjata tajam. Ia menembak membabi buta dan menyerang untuk membnuh. Mars, James dan Glenn juga tak kalah brutal. Bryan, Caleb, Han serta Erikkson muncul dari lorong satunya lagi dan membantu menghabisi semua anggota gangster tersebut.Sampai di ujung lorong, Arjoona menghabisi anggota terakhir lalu menendang pintu di sebelahnya. Terlihatlah para sandera yang sudah meringkuk ketakutan karena todongan senjata.Bryan langsung menembak lalu dibantu James menghabisi semua gangster yang tersisa di dalam ruangan itu. Sambil terengah dengan napas terakhir, Arjoona melaporkan keadaannya."Kami menemukan sanderanya!" Joona kemudian berbalik pada Bryan untuk menembakkan pengantar sinyal agar mereka ditemukan. Bryan mengangguk lalu mengambil sebuah alat yang ia sebut 'Spider'. Ia menembakkan Spider ke langit-langit ruangan dan alat itu menancap dan menyala. Tak lama, suara helikopter terden
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 174. Maaf Yang Tertahan

Arjoona Harristian tak ayal kemudian mencari Aidan pada seluruh orang-orang yang dikeluarkan Polisi dan tim penyelamat dari terowongan bawah tanah itu. Ia memeriksa semua orang tapi tak ada tanda keberadaan Aidan sama sekali. Arjoona ikut bertanya pada Blake dan Grey sebagai orang yang terakhir bersamanya."Tuan Aidan memisahkan diri dan mengikuti beberapa perampok yang membawa sandera ke lorong di sebelah truk kontainer itu," jawab Blake pada Arjoona. Blake yang sedang diobati oleh salah satu paramedis ikut berdiri dan ingin mencari."Duduk saja biar aku yang urus," ujar Joona kemudian. Arjoona kembali pada sahabat-sahabatnya dengan wajah cemas."Aidan masih terjebak di dalam sana. Aku akan masuk dan mencarinya," ujar Arjoona pada Jayden dan Shawn. James, Mars dan Bryan datang kemudian."Joona, hari sudah malam. Bagaimana kita bisa masuk? Sebagian terowongan hancur!" sahut James menghalangi."Tapi Aidan masih menghilang.""Kita tunggu saja
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 175. Bersamamu Selalu

"Aku lah yang seharusnya meminta maaf. Aku sudah menyebabkan kamu ... berbuat hal seperti itu." Aidan membalas dengan suara yang lebih kecil. Ia menarik napas dan menghela dengan berat. Semua keberanian untuk meminta maaf tak dimiliki Aidan saat ini. ia hanya bicara diluar dari rencana."Pernikahan tidak seharusnya menjadi permainan. Aku sudah melakukan kesalahan itu. Aku menyakitimu dan membuatmu tertekan. Maukah kamu memaafkan aku?" ujar Aidan lagi. Malikha mengangguk pelan dan tersenyum."Apa kamu sudah memaafkan aku? Untuk semua yang kulakukan lebih dari 12 tahun lalu, bisakah kamu memaafkannya?" ujar Malikha membalas. Aidan tertegun dan tersenyum."Aku sudah lama memaafkanmu. Yang kulakukan padamu jauh lebih buruk. Aku terus mengancammu seolah tak pernah memaafkanmu. Itu hanya karena aku ... terobsesi padamu, dan itu salah. Maafkan aku," gumam Aidan setengah berbisik. Tangan Aidan kemudian meraba tangan Malikha lalu menggenggamnya. Mereka akhirnya saling te
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 176. Akankah Ada Cinta Untukku?

Suara derap kaki terdengar dari kejauhan. Tim penyelamat berhasil masuk ke dalam lorong itu setelah membuat liang yang cukup untuk menarik orang keluar dari terowongan tersebut. Terowongan itu bisa saja rubuh sewaktu-waktu dan mereka harus cepat menyisir terutama mencari Aidan dan Malikha.Aidan yang sempat terlelap lalu mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat menghampiri mereka. Ia bangun dan membuka mata lalu menoleh pada Malikha yang tertidur dalam pelukannya.Tangan Aidan lantas meraba senjata di sebelahnya. Ia tak tau siapa yang akan datang bisa saja para gengster itu juga ikut terjebak bersamanya. Ketika senter mengarah padanya ketika itu pula Aidan menodongkan senjatanya."KAMI TIM PENYELAMAT!" teriak salah satu petugas setelah berhenti di dekat Aidan. Aidan menurunkan senjatanya dan bernapas lega. Malikha pun terjaga dan mulai bangun dari pelukan Aidan."Kami datang untuk mengeluarkan kalian dari sini!" Aidan mengangguk dan berdiri. Ia mem
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 177. Kejutan

SETELAH PEMAKAMANLucy McClaine mengambil cuti beberapa hari pasca Aidan menghilang selama dua hari. Ia libur setelah ternyata bosnya malah sempat masuk berita malam akibat terlihat di lokasi perampokan memakai baju polisi SWAT. Lucy yang sempat menonton berita memang mulai curiga karena beberapa kali melihat Aidan dan Glenn terluka tanpa alasan yang jelas.Memakai pakaian kasual dan santai, Lucy duduk menghabiskan waktu yang membosankan dengan mengganti channel TV agar tak perlu mendengar berita tentang Aidan maupun Glenn. Lucy pun bangkit dari kursinya dan hendak membereskan ruang tengahnya yang tak berantakan. Bunyi bel depan kemudian mengurungkan niatnya beres-beres.Dengan langkah gontai, Lucy membuka pintu namun kemudian berhenti. Glenn mengangkat wajahnya yang semula menunduk pada Lucy di depannya."Mau apa kemari?" tanya Lucy setengah menghardik."Bukannya aku selalu kemari jika terluka?" jawab Glenn membuat Lucy kesal."Memangnya di
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 178. Maukah Berteman Denganku?

 "Lantas apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa tidak pergi ke rumah sakit? Kamu mau jadi penguntit selamanya!""Mana mau dia menemuiku. Bukannya dulu kamu mengatakan jika aku adalah trauma terbesarnya?" bantah Aidan."Lalu kamu menyerah begitu saja? Aku mengatakan itu karena kupikir kamu akan ngotot. Aku tidak menyangka jika kamu malah menyerah seperti ini!""Apa?" Aidan jadi heran."Aidan, aku tahu kamu mencintai Malikha dan yang kamu lakukan dulu adalah hal buruk. Tapi kamu kan bisa mengubah dirimu menjadi lebih baik dan kembali padanya lagi. Aku ingin kamu memperjuangkan cintamu dengan cara yang baik bukan malah mundur!" balas Raphael panjang lebar. Aidan jadi terdiam dan menarik napas panjang."Sekarang terserah padamu, aku tidak ingin memaksamu menemui Malikha jika kamu tidak ingin.""Aku ingin ... sangat ingin. Tapi, bagaimana caranya dia bisa menerimaku kembali?""Dekati dia ... tidak perlu buru-buru untuk menjalin hubunga
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 179. Teman Baru

BULAN KE TUJUHDengan napas tersengal dan kesal, Bruce kembali ke beranda Malikha. Malikha yang jadi tak enak hanya melihat Bruce lalu menuduk dan seperti menyesal."Kenapa kamu jalan dengan dia? Kamu tahu kan dia pria yang berbahaya?" ujar Bruce sedikit menaikkan nada suaranya."Dia tidak berbuat apa pun, Bruce." Malikha membela Aidan. Bruce jadi makin uring-uringan mendengar pembelaan Malikha."Malikha, jangan lupa jika dia pernah mengurungmu di apartemennya. Dia adalah penyebab depresimu. Apa kamu sudah melupakannya, begitu mudahnya!" tanya Bruce dengan nada kesal tertahan. Malikha mulai memandang Bruce dengan tatap yang tak nyaman dan ia diam saja tak menanggapi apa pun. Hal itu membuat Bruce sadar jika ia sudah membuat Malikha jadi takut."Maafkan aku, Sayang. Aku tidak bermaksud membuatmu cemas dan takut. Aku hanya sangat mengkhawatirkan keadaanmu," ujar Bruce mendekati Malikha dan berusaha memegang tangannya. Malikha memang tidak menghindar
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 180. Merindukan Mantan

"Apa segampang itu Vanylla jatuh cinta padamu?" tanya Aidan sarkas. Mars menggaruk tekuknya dan menyengir."Tidak, dia membenciku bertahun-tahun. Tapi dia kembali padaku, jadi kemungkinan jika Malikha kembali padamu bisa juga lebih besar!" sahut Mars membela dirinya. Aidan hanya bisa menghela napas dan menggelengkan kepalanya."Tidak semudah itu, Mars. Malikha depresi karenaku, aku harus berhati-hati. Terlebih dia memiliki Bruce yang mengikutinya seperti Doberman!" gerutu Aidan kesal. Mars terkekeh dan makin mendekatkan posisi duduknya."Apa yang terjadi?""Aku bertemu dengannya tadi. Dia bilang aku tidak seharusnya mendekati Malikha lagi.""Ah, dasar banci!" rutuk Mars spontan."Dia mengancamku jika aku berani mendekat dia tidak akan membiarkannya." Mars makin mendengus sinis."Memangnya apa yang bisa dia lakukan!" Aidan mengangkat bahunya."Kamu tidak takut padanya kan!" Mars bertanya dengan alis yang terangkat. Aidan jadi me
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status